Siap Raih WBK, Lapas Yogyakarta Terima Observasi Lapangan TPM Kemenkumham

Lapas Jogja
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta atau Lapas Wirogunan adalah lapas tertua di D.I. Yogyakarta, dibangun pada masa kolonial tahun 1917. Satuan Kerja ini merupakan bagian dari Kanwil Kemenkumham D.I. Yogyakarta. Akun dikelola oleh Tim Humas.
Konten dari Pengguna
31 Agustus 2023 5:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lapas Jogja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Stafsus Menteri berinteraksi dengan pengunjung. | Foto: Humas Lapas Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Stafsus Menteri berinteraksi dengan pengunjung. | Foto: Humas Lapas Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
YOGYAKARTA -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta menerima kunjungan Tim Penilai Mandiri (TPM) Kemenkumham RI pada Rabu (30/8/2023). Kegiatan ini merupakan tahap lanjutan dalam evalusi penilaian pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada tahun 2023.
ADVERTISEMENT
“Observasi lapangan ini merupakan penilaian lanjutan dari pelaksanaan On Desk Evaluation Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) yang digelar secara daring pada Selasa 22 Agustus lalu,” terang Kepala Lapas Kelas IIA Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo.
Sementara untuk memberikan kepastian hukum dalam pemberian hak-hak Narapidana, saat ini Lapas Yogyakarta telah mengembangkan inovasi layanan dengan menciptakan Assessment Center Narapidana (Ascena). Ascena merupakan layanan aplikasi berbasis teknologi informasi yang menjadi jawaban dalam transparansi pemberian remisi atau program integrasi bagi warga binaan.
“Ascena dikembangkan untuk menjawab Permenkumham Nomor 7 Tahun 2022 dan Undang-Undang Nomor 22 tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Syarat pemberian remisi dan program integrasi ini berdasarkan SPPN yakni Standar Penilaian Pembinaan Narapidana,” jelas Kepala Lapas kepada Tim Penilai.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, TPM Kemenkumham yang terdiri atas Staf Khusus Menteri Bidang Pengamanan & Intelijen, Krismono dan Plt. Inspektur Wilayah I, Budi Ateh beserta Tim Inspektorat Jenderal, memulai observasinya dengan meninjau sarana layanan pendaftaran kunjungan dan informasi. TPM juga melaksanakan wawancara langsung kepada keluarga yang mengunjungi warga binaan.
"Bagaimana Mas Pelayanan Kunjungan di Lapas ini?," tanya Krismono kepada salah satu pengunjung.
"Mantap Pak, kami tidak menunggu lama, alurnya juga jelas," jawab pengunjung tampak sambil mengacungkan jempol.
Kepala Lapas Jogja, Soleh JS, tengah menunjukkan bagian dari Wahana Edukasi Pemasyarakatan
Melanjutkan pengamatannya, selain melihat langsung penampilan Seni Tari Jathilan yang ditampilkan oleh warga binaan, TPM juga meninjau berbagai fasilitas penunjang pembinaan seperti Klinik Pratama Lapas Yogyakarta, Sarana Asimilasi Rekreasi dan Edukasi (SARE), Dapur Bakpia 'Mbah Wiro 378', Angkringan Literasi, Madrasah Alquran Al-Fajar, Dapur ‘Bale Raos’ Lapas Yogyakarta, dan terakhir memasuki Aula Sasana Krida Wiraguna Lapas Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Sementara, saat mengunjungi Madrasah Al-Fajar, Budi Ateh tampak berbincang dengan salah seorang warga binaan mualaf yang telah memiliki hafalan Alquran 5 Juz.
“Mudah-mudahan saudara menjadi insan yang lebih bermanfaat selesai pembinaan dari Lapas ini,” ujar Plt. Inspektur Wilayah I tersebut.
Menutup kegiatan siang itu, Soleh mengajak jajarannya untuk segera menindaklanjuti hasil evaluasi dari observasi TPM dan optimis predikat WBK tahun 2023 ini dapat diraih.
“Alhamdulillah observasi dan evaluasi lapangan oleh TPM sudah selesai dilaksanakan dengan lancar. Selanjutnya mari tetap berkinerja dengan sangat baik sekaligus memperbaiki apa yang menjadi masukan-masukan TPM. Semoga tahun ini predikat WBK kita raih,” tandasnya.
Turut mendampingi dalam kegiatan itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham DIY, Agung Rektono Seto, dan jajaran Kanwil Kemenkumham DIY. [Humas Lapas Jogja]
ADVERTISEMENT