Konten dari Pengguna

Warga Binaan Lapas Sragen Berhasil Membuat Musala

Humas Lapas Sragen
Akun Resmi Humas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen
23 Agustus 2023 14:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Humas Lapas Sragen tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mushola hasil pekerjaan Warga Binaan Lapas Sragen yang telah memiliki bekal keterampilan design interior
zoom-in-whitePerbesar
Mushola hasil pekerjaan Warga Binaan Lapas Sragen yang telah memiliki bekal keterampilan design interior
ADVERTISEMENT
SRAGEN - Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen berhasil membuat mushola berkat hasil pembinaan keterampilan dan kemandirian oleh Bimbingan Kerja (Bimker) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen. Mushola sebagai tempat ibadah bagi umat Muslim, memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Keberadaan mushola tidak hanya memenuhi kebutuhan spiritual, tetapi juga menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi bagi umat Muslim.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak semua Lapas memiliki mushola yang memadai khususnya untuk pegawai dan para pengunjung atau tamu Lapas Sragen. Oleh karena itu Tunggul Buono, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen berinisiatif membangun mushola yang seluruhnya di kerjakan oleh warga binaan Lapas Sragen yang telah dibekali pembinaan keterampilan design interior oleh Bimbingan Kerja (Bimker) Lapas Sragen.
Proses pengerjaan backdrop aula oleh warga binaan Lapas Sragen
Selain itu pembangunan mushola ini juga bertujuan untuk mendidik dan memperbaiki narapidana agar dapat kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif. Salah satu cara yang dilakukan oleh Lapas Sragen adalah melibatkan narapidana dalam kegiatan pembangunan, seperti pembuatan mushola saat ini. Melalui kegiatan Bimbingan Kerja (Bimker), narapidana dapat belajar berbagai keterampilan, mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pembangunan mushola oleh warga binaan Lapas Sragen memiliki beberapa manfaat. Salah satunya sebagai bentuk rehabilitasi yang efektif. Dengan melibatkan narapidana dalam pembangunan mushola, mereka dapat mengembangkan keterampilan teknis seperti tukang kayu, tukang batu, dan tukang listrik. Ini memberikan mereka kesempatan untuk belajar dan memperoleh keterampilan baru yang dapat digunakan setelah mereka bebas nanti.
Selain itu, pembangunan mushola oleh warga binaan juga memiliki dampak positif. Dengan adanya mushola yang dibangun, petugas maupun masyarakat dapat dengan mudah melaksanakan ibadah tanpa harus melakukan perjalanan jauh ke masjid. Hal ini sangat membantu terutama bagi para petugas maupun para pengunjung lapas yang tidak memiliki keterbatasan mobilitas mengingat masjid di Lapas Kelas IIA Sragen memag berada di Steril Area bagi masyarakat luar.
ADVERTISEMENT