Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sudah Mohon Ampun, Tapi Tekad Jahitan Penghuni Lapas Sudah Bulat
13 November 2022 15:43 WIB
Tulisan dari HUMAS LPP MALANG tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Malang (13/11) - Jeruji besi tak menghalangi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Perempuan Malang Kanwil Kemenkumham Jawa Timur dalam mengekspresikan gagasan dan ide mereka, tercermin dalam kegiatan pembinaan baik pembinaan rohani dan pembinaan kemandirian. Pembinaan kerohanian di lapas sejatinya bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dan memohon ampunan atas dosa dan kesalahan yang telah dilakukan, sedangkan pembinaan kemandirian bertujuan untuk membekali narapidana keahlian sehingga ketika mereka sudah selesai menjalani masa pidana, mereka dapat menjadi insan yang mandiri di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 87 narapidana telah tergabung dalam pembinaan kemandirian program menjahit. Sebagian besar dari mereka sudah produktif mengerjakan pesanan dari pihak ketiga. Lapas Perempuan Malang tengah giat mencari rekanan untuk bekerjasama mempekerjakan narapidana. Produk yang dihasilkan dari program menjahit ada banyak seperti baju dewasa, baju bayi, celana, bra, kerudung, dan berbagai produk pakaian jadi lainnya.
87 narapidana yang tergabung dalam program pembinaan menjahit menyampaikan kepada tim humas instansi lapas terkait agar tekad mereka bisa diekspose ke media, mereka ingin agar masyarakat mengetahui bahwa setiap manusia pasti pernah ada salah, dengan tekad yang kuat manusia bisa berubah menjadi lebih baik lagi.
"Kami tidak pernah bosan mempublikasikan kegiatan menjahit, bahkan setiap bulan kita posting berita menjahit. Ini semua karena kami percaya bahwa warga binaan, mbak-mbak, ibu-ibu semua yang tergabung dalam program menjahit akan mempunyai masa depan yang cerah. Menjadi penjahit profesional, bos produsen pakaian, menjadi designer terkenal, semuanya saya aminkan. Nanti saya datangkan lagi tenaga pelatih untuk menambah wawasan dan pengalaman menjahit agar lebih mahir lagi." Tutur Tri Anna selaku Kalapas
ADVERTISEMENT
Faktanya, banyak dari narapidana yang ternyata dulunya menjadi tulang punggung keluarga. Bagi mereka yang produktif di program menjahit, Upah atau gaji yang mereka terima diberikan kepada anak untuk biaya sekolah, orangtua, maupun kerabat dekat. Inilah yang saat ini diperjuangkan Lapas Perempuan Malang untuk mencari rekanan yang mau mempekerjakan mereka sehingga keringat dan jerih payah mereka menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka dirumah.
#kemenkumham
#pemasyarakatan
#lapas