Kutip Pesan Pahlawan Nasional, Sekjen Tekankan Pentingnya Moralitas & Kejujuran

Humas Kumham NTT
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nusa Tenggara Timur
Konten dari Pengguna
10 November 2022 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Humas Kumham NTT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Doc. Humas Kemenkumham NTT
zoom-in-whitePerbesar
Doc. Humas Kemenkumham NTT

Sekretaris Jenderal Kemenkumham, Andap Budhi Revianto memberikan penguatan pelaksanaan pengadaan barang/jasa Pra DIPA dan Dini tahun anggaran 2023, Kamis (10/11/2022).

ADVERTISEMENT
Kupang - Sekretaris Jenderal Kemenkumham, Andap Budhi Revianto memberikan penguatan pelaksanaan pengadaan barang/jasa Pra DIPA dan Dini tahun anggaran 2023, Kamis (10/11/2022). Kegiatan ini turut diikuti secara virtual di Ruang Multi Fungsi oleh Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana D. Jone bersama Kepala Divisi Pemasyarakatan, Herman Sawiran, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, I Gusti Putu Milawati, Pejabat Administrator dan Pengawas, serta beberapa Kepala UPT di Kota Kupang.
ADVERTISEMENT
“Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui mekanisme Pra DIPA maupun Dini agar memperhatikan perkembangan ataupun dinamika situasi serta tertib sesuai dengan aturan,” ujar Andap.
Bertepatan dengan momen Hari Pahlawan, pihaknya juga menyampaikan arahan tugas dengan mengutip beberapa pesan pahlawan nasional yang masih terkait dengan pelaksanaan pengadaan barang/jasa. Diawali dari kutipan Bung Hatta terkait integritas yang memiliki banyak aspek seperti kejujuran, moralitas dan kesederhanaan. Demikian halnya dalam proses pengadaan barang/jasa, menurut Andap harus dilaksanakan dengan jujur, amanah, dan menjunjung moralitas.
“Banyak hal yang bisa menjatuhkan, namun satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri. Ini disampaikan R.A. Kartini. Apa yang tersirat dan tersurat, pahami di dalam pikiran kita sendiri,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Andap kemudian mengutip pesan Tan Malaka agar pengadaan barang/jasa tidak dilakukan dengan kebohongan karena suatu saat akan terbongkar juga. Selain itu, mengutip pesan Ki Hajar Dewantara, para pimpinan di unit utama, kantor wilayah hingga UPT diharapkan bisa menjadi contoh bawahannya dalam rangka mencapai target kinerja dan pengelolaan keuangan.
“13 kali kita mampu meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian, capaian ini harus dijaga. Selesaikan tahun anggaran 2022 dengan baik,” jelasnya.
Selanjutnya mengutip pesan Lord Acton, Andap menegaskan bahwa tidak boleh ada penyimpangan dan perilaku korup di dalam kekuasaan. Perbuatan yang paling memalukan di dunia adalah mencederai kehormatan diri sendiri, keluarga dan institusi setelah diberi kepercayaan dan amanah tugas. Baik karena melakukan penyimpangan tugas maupun akibat dari perilaku konsumtif. Hal ini juga dapat menghancurkan reputasi Kemenkumham yang sudah dibangun dalam 77 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
“Jika amanah dan bertanggung jawab, kita akan melakukan segala sesuatunya dengan cepat, benar, dapat dipertanggungjawabkan dan tidak akan mencoba melakukan sesuatu yang salah dan menyimpang,” tegasnya.
Andap berharap seluruh jajaran Kemenkumham dapat memahami, memaknai, mempedomani dan mengimplementasikan arahan tugas dengan sebaik-baiknya. Kepemimpinan yang jujur dan berintegritas akan mewujudkan reformasi budaya organisasi untuk membangun kepercayaan masyarakat kepada Kemenkumham. (Humas/rin)