Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Periksa 20 Saksi, Polres Bangkalan Masih Memburu Pelaku Utama Pembacokan
10 April 2023 11:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Humas Polres Bangkalan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kumparan.com - Pembacokan yang terjadi di kantor BPMD Kabupaten Bangkalan dan mengakibatkan 1 orang meninggal dunia ditempat pada Rabu pekan kemarin (05/04/2023), kini bertambah kembali menjadi dua orang korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Korban yang terbaru, meninggal saat menjalani perawatan intensif setelah sempat mengalami kondisi kritis di RSUD Syamrabu Bangkalan.
Kasatreskrim AKP Bangkit Dananjaya, S.I.K., M.A. menyatakan jika pihaknya telah memeriksa setidaknya 20 saksi di TKP. AKP Bangkit membeberkan jika pihaknya telah memeriksa secara marathon lebih dari 20 orang saksi yang berada di lokasi kejadian. Saksi yang diperiksa tersebut mayoritas berasal dari pihak korban, dan pihak netral yang berada di sekitar TKP .
Disamping itu, AKP Bangkit juga telah mengamankan sejumlah kendaraan roda 4 yang diduga ada hubungannya dengan pembacokan yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia tersebut.
"Hingga hari ini, (Minggu, 09/04/2023) Penyidik dari Satreskrim Polres Bangkalan telah memeriksa setidaknya 20 orang saksi dari pihak korban dan orang orang yang kebetulan berada di lokasi untuk kami mintai keterangannya. Untuk mobil, ada 8 unit yang kami sita. Saat ini, korban berinisial A yang sebelumnya kritis di RSUD Bangkalan, pada Sabtu sore kemarin (08/04/2023) dinyatakan meninggal dunia," beber AKP Bangkit saat dihubungi secara khusus di Mapolres Bangkalan pada Minggu siang kemarin, (09/04/2023).
ADVERTISEMENT
AKP Bangkit menegaskan jika saat ini polisi sedang memburu pelaku utama dan meminta dukungan dari seluruh pihak agar kasus ini segera terungkap.
"Progres nya kearah positif. Kami terus bekerja secara maraton dengan mengumpulkan data di lapangan dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk kami bisa mengungkap otak dari kasus pembacokan akibat kekisruhan pilkades di Klampis yang menyebabkan 2 orang meninggal dunia," tutup perwira berpangkat balok tiga di pundak tersebut. (Red/Hum)