Konten dari Pengguna

Kapolres Tulungagung Hadiri Rakor Keamanan dan Keselamatan Wista Pantai

14 November 2024 3:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Humas Polres Tulungagung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kapolres Tulungagung Hadiri Rakor Keamanan dan Keselamatan Wista Pantai
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Tulungagung – Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi S.H., S.I.K., MTCP menghadiri Rapat koordinasi keamanan dan keselamatan wisata pantai di wilayah Kabupaten Tulungagung Tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Bertempat di Ballroom Liur Resto Rabu (13/11/2024), kegiatan Rapat ini bertujuan untuk menyusun strategi pengamanan dan langkah-langkah preventif guna menjamin keselamatan pengunjung di berbagai objek wisata pantai yang ada di wilayah Tulungagung.
"Tiga bulan belakangan ini ada dua kejadian di Tulungagung, dua korban meninggal dunia. Jangan sampai masyarakat yang ingin liburan supaya senang, tetapi malah berduka karena kena musibah”, ujar AKBP Taat.
Menurut Kapolres Tulungagung, perkembangan pariwisata sudah diprediksikan dalam Global paradoks karya John Naisbitt yang terbit tahun 1992, seiring dengan perkembangan teknologi.
"Sudah diprediksikan sejak 32 tahun lalu, seiring majunya teknologi maka makin ramai pariwisata. Karena apa? makin banyak orang yang bisa melihat apa yang kita alami sekarang melalui media sosial, menimbulkan rasa penasaran untuk mengetahui budaya dan lokasi lain, sehingga ini memicu meningkatnya lokasi wisata dan jumlah wisatawan termasuk di Tulungagung”, jelas Kapolres Tulungagung.
ADVERTISEMENT
AKBP Taat menyebut, perkembangan ini harus ditangkap dan disikapi dengan meningkatkan keamanan pengunjung maupun wisatawan. Hilangnya wisatawan di Pantai Kedung Tumpang beberapa waktu lalu yang terekam video dan beredar di medsos, sangat viral. Bahkan mendapatkan kiriman dari banyak rekan-rekannya dari berbagai tempat.
"Pas kejadian di Kedung Tumpang itu, saya dapat video dari banyak rekan - rekan saya. Artinya apa? ini menjadi perhatian masyarakat luas, jangan sampai kondisi ini membuat kepercayaan masyarakat untuk berwisata di Tulungagung menjadi turun karena keamanan yang tidak terjamin. Makanya Rakor ini dilakukan”, terangnya.
Dalam tiga tahun terakhir, terdata 9 kasus hilangnya wisatawan pengunjung pantai di Tulungagung. Di mana 13 orang dinyatakan meninggal dunia. Angka ini cukup tinggi dan perlu mendapatkan perhatian serius.
ADVERTISEMENT
"Tahun 2002 ada 3 kejadian di mana ada 5 korban. Kemudian 2023 ada 4 kejadian dengan korban sebanyak 6 orang. Tahun ini sudah ada 2 kejadian, di mana 2 orang meninggal dunia. Kalau ditotal dalam 3 tahun ini ada 9 kejadian dengan jumlah meninggal sebanyak 13”, sambungnya.
Di negara yang dikenal dengan wisata pantainya itu seperti Australia, ada aturan yang cukup memberikan keamanan kepada wisatawan pantai.
Yakni pemberian tanda bendera di pantai yang lokasinya aman untuk berenang. Selama bendera tersebut dipasang, berati ada petugas yang memantau lokasi tersebut, dan wisatawan lebih aman jika berenang di dalam lokasi tersebut.
"Artinya kalau kita sudah menerapkan aturan dan memberikan imbauan namun wisatawan masih ngeyel, ya itu sudah bukan tanggung jawab kita lagi. Setidaknya kita sudah memberikan peringatan dan imbauan dengan tegas”, ungkapnya.
ADVERTISEMENT
AKBP Taat Resdi berharap, Rakor ini bisa menghasilkan kesepakatan, dengan tujuan yang sama, yakni meningkatkan keamanan pengunjung wisatawan, terutama pengunjung pantai di Tulungagung.
Sementara Sekda kab.Tulungagung Drs.Tri Hariyadi M.Si menjelaskan, Rakor ini merupakan wujud dari keinginan Pemkab Tulungagung untuk memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan pantai di wilayahnya.
Pihaknya berharap, dengan adanya Rakor ini, potensi kecelakaan laut dengan korban wisatawan di Pantai Tulungagung bisa diminimalisir.
"Harapannya demikian, keselamatan wisatawan ke pantai makin tinggi dan minat masyarakat juga makin meningkat berkunjung ke pantai di Tulungagung”, pungkas Tri Hariyadi.