Puluhan Balon Udara Tanpa Awak Berhasil Diamankan Jajaran Polres Tulungagung

Tulungagung - Sebagian masyarakat Kabupaten Tulungagung menerbangkan balon udara saat lebaran menganggapnya sebagai sebuah tradisi.

Namun sebagian besar sudah mulai sadar bawasanya menerbangkan balon udara tanpa awak mempunyai dampak yang berbahaya. Bahaya menerbangkan balon udara dapat menyebabkan kebakaran, merusak instalasi listrik, serta mengganggu penerbangan.

Dalam mengantisipasi masyarakat penghoby menerbangkan balon udara pada saat lebaran, Polres Tulungagung sejak pertengahan puasa hingga saat ini terus melakukan sosialisasi untuk tidak membuat dan menerbangkan balon udara. Selain sosialisasi juga lakukan razia.

"Selama 30 Maret 2025 hingga 07 April 2025 Jajaran Polres Tulangagung telah mengamankan 33 balon udara siap terbang", ujar Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi melalui Kasihumas Ipda Nanang, Senin (07/04/2025).

Selain balon udara juga diamankan 11 orang yang akan menerbangkan.

"Turut kita amankan 22 ikat petasan yang akan digantungkan pada saat balon udara diterbangkan", sambungnya.

Dalam peristiwa balon udara yang telah diterbangkan warga juga ada menyebabkan kerugian, pertama di Desa Gandong Kecamatan Bandung Tulungagung, petasan yang digantung pada balon udara jatuh meledak mengenai rumah rusak dan mobil rusak serta 1 orang luka ringan.

"Peristiwa di Desa Gandong pada 2 April 2025 diamankan 7 orang remaja asal Trenggalek", kata Kasihumas.

Kejadian balon udara yang jatuh di Desa Tanjungsari pada Rabu tanggal 2 April 2025 pukul 02.00 WIB jatuh di pekarangan kosong dan api balon sudah padam. Sedangkan Pada hari Senin, tanggal 07 April 2025, sekitar pukul 06.30 Wib di Dusun Srigading Desa Bolorejo Kecamatan Kauman sebuah balon udara tanpa awak jatuh di atas rumah warga dengan api masih menyala", tandas Ipda Nanang.