Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Satlantas Poles Tulungagung Tindak Tegas Truk Over Dimensi
18 Februari 2021 20:50 WIB
Tulisan dari Humas Polres Tulungagung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tulungagung-Wujudkan transparansi berkeadilan dalam penegakan hukum sesuai program prioritas Kapolri Jendral Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. untuk mentransformasi menuju Polri yang PRESISI, Polres Tulungagung melaksanakan press release (18/02/2021) terkait penegakan hukum over dimensi.
Over Dimension Over Loading atau yang sering disingkat ODOL sangat meresahkan masyarakat, khususnya pengguna jalan, karena dengan adanya truk yang berdimensi melebihi batas, serta bermuatan lebih dari kelas jalan yang ditentukan dapat merusak jalan, bahkan tidak jarang mengakibatkan kecelakaan lantas out control ataupun kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia.
Polres Tulungagung tidak tinggal diam melihat fenomena tersebut, terbukti dari press release yang dilakukan Kapolres Tulungagung AKBP Handono subiakto, SH, SIK, MH didampingi Kajari yang diwakili oleh Kasi Pidum Frengky, dan Kasat lantas AKP Aristianto budi sutrisno.
Satlantas Polres Tulungagung berhasil mengungkap tindak pidana over dimensi sesuai pasal 277 UU no 22 tahun 2009 yang menyebutkan "setiap orang yang memasukkan kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan ke dalam wilayah Republik Indonesia membuat, merakit, atau memodifikasi kendaraan bermotor yang menyebabkan perubahan tipe, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan khusus yang dioperasikan di dalam negeri yang tidak memenuhi kewajiban uji tipe dapat dipidana kurungan penjara paling lama 1 tahun atau denda paling tinggi Rp24 juta." ungkap Handono
Pengungkapan tindak pidana ini merupakan yang pertama di Jawa Timur dan ketiga di Indonesia, sehingga dalam penegakan hukum ini bisa sebagai acuan maupun edukasi serta peringatan kepada pelaku usaha lain yang tidak patuh terhadap undang undang tersebut.
"Sudah sering dilaksanakan himbauan dan edukasi kepada pelaku usaha, dan dilaksanakan penilangan terkait tata cara muat kepada pengemudi (sopir truk), tetapi yang jarang dilakukan adalah kepada pelaku usaha atau pemilik kendaraan. Ini membuktikan bahwa penegakan hukum yang berkeadilan terus kita laksanakan guna mendukung program prioritas Kapolri transparansi berkeadilan." pungkas AKP Aristianto dalam menutup press release.
ADVERTISEMENT