Dosen FEB UMP Lakukan Pemberdayaan Masyarakat di Belitung

Humas Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Akun Berita Resmi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Konten dari Pengguna
15 Maret 2023 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Humas Universitas Muhammadiyah Purwokerto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen FEB UMP Lakukan Pemberdayaan Masyarakat di Belitung
zoom-in-whitePerbesar
Dosen FEB UMP Lakukan Pemberdayaan Masyarakat di Belitung
ADVERTISEMENT
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Siti Nur Azizah., S.E., M.Si lakukan pengabdian masyarakat di bidang Kesehatan, pendidikan dan ekowisata. Pengabdian tersebut dilaksanakan di Desa Keciput Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung selama tujuh hari.
ADVERTISEMENT
Dosen FEB UMP Siti Nur Azizah., S.E., M.Si mengatakan, kegiatan pemberdayaan masyarakat dibidang Kesehatan berfokus pada stunting dan program Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS). Program itu dilakukan dengan praktik cuci tangan dan sikat gigi yang baik dan benar.
“Untuk program Pendidikan lebih menargetkan psikologi, nasionalisme dan skill siswa siswi sekolah dasar seperti bahasa inggris praktis, motivasi belajar melalui dongeng, pengenalan pahlawan, pengenalan profesi dan pohon impian untuk membangun kepercayaan diri anak-anak untuk memiliki cita-cita yang tinggi,” kata Siti Nur Azizah yang juga Ketua Yayasan Semangat Muda Indonesia
Menurutnya, Desa Keciput dan sekitarnya terkenal dengan wisata alam yang sangat memukau. Diantaranya Snorkling spot, Pulau Kelayang, Pulau Garuda, Pulau lengkuas yang di lengkapi dengan Mercusuar sebagai icon Kepulauan Belitung. Tidak hanya itu, Pantai Tanjung Tinggi yang merupakan lokasi syuting film Laskar Pelangi pun menjadi lokasi wisata alam yang asri.
ADVERTISEMENT
“Seluruh wisata ini merupakan kekayaan alam yang perlu diperkenalkan kepada Nusantara dan Dunia. Melalui video branding wisata yang merupakan program kerja bidang ekowisata. Selain itu, kreativitas masyarakat desa Keciput juga perlu diapresiasi dengan memperkenalkan potensi desa Keciput seperti Madu, Krupuk khas daerah dan souvenir wisata seperti matudong dan tas anyaman khas Belitung,” ungkapnya.
Desa Keciput, lanjut Azizah, juga memiliki program penangkaran Tukik (red. anak penyu) yang perlu didukung dan dilestarikan. Ia pun berharap program ini tidak hanya di perkanalkan di Indonesia tetapi juga di kancah Interasional.
“Yayasan SMI berencana untuk melaksanakan program pengabdian di Desa Keciput ini sebagai agenda rutin diikuti dengan program-program pengabdian di desa-desa yang memiliki potensi serupa,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Isak Tangis Saat Berpamitan
Program berjalan lancar dengan diikuti sedikitnya 32 pemuda pemudi dari 12 Provinsi di Indonesia. Isak tangis kesedihan siswa siswi sekolah dasar pun pecah saat berpamitan dengan seluruh volunteer bidang Pendidikan di SDN 16 Sijuk.
Kepala Sekolah SDN 16 Sijuk Kabupaten Belitung Asmorni., S.Pd., SD berharap program ini dapat berlangsung lebih lama untuk memberikan dampak yang lebih berkesan lagi bagi siswa dan siswi SDN 16 Sijuk Kabupaten Belitung ini.
Tidak hanya itu, seluruh warga dan unsur desa pun menyambut kegiatan ini dengan meriah mulai dari pembukaan yang diiringi tarian selamat datang khas melayu dan makan Bedulang yang merupakan adat istiadat provinsi Bangka Belitung.
“Kami berharap, program ini mampu menambah wawasan masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan gizi seimbang sebagai upaya pencegahan stunting” ujar Kepala Desa Keciput Pratiwi Perucha., S.S., M.H. (ziz/tgr)
ADVERTISEMENT
Artikel lengkap bisa diakses DI SINI