Konten dari Pengguna

Unismuh Gelontorkan Rp1,8 Miliar untuk Riset dan PKM Berbasis Hilirisasi

Kabar Unismuh Makassar
Informasi seputar prestasi dan kegiatan kampus Unismuh Makassar
8 Mei 2025 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Unismuh Makassar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Unismuh Gelontorkan Rp1,8 Miliar untuk Riset dan PKM Berbasis Hilirisasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
KABAR UNISMUH, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menegaskan komitmennya dalam memperkuat budaya riset di lingkungan kampus melalui alokasi dana lebih dari Rp1,8 miliar untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat (PKM) tahun 2025.
ADVERTISEMENT

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerja Sama, Prof Dr Andi Sukri Syamsuri, menyampaikan bahwa pemanfaatan hibah—baik dari pemerintah maupun internal kampus—perlu dioptimalkan demi pengembangan kapasitas dosen dan kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Program ini bukan hanya memberikan poin untuk pengembangan karier dosen, tapi juga ‘koin’ untuk mendukung aktivitas riset,” kata Prof Andis, sapaan akrabnya, saat membuka Sosialisasi Pedoman Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2025 di Ruang Senat Lantai 17 Gedung Iqra, Rabu, 8 Mei 2025.
Sosialisasi ini diikuti pimpinan fakultas, lembaga, serta para dosen penerima hibah internasional dan dosen pemula penerima hibah internal.
Menurut Prof Andis, riset dosen perlu diarahkan pada output yang bermuara pada publikasi jurnal serta memiliki nilai hilirisasi. “Ending-nya selain ke jurnal, kita juga perlu mendata riset-riset yang bisa dipamerkan saat ada pameran atau kunjungan pejabat negara, sebagai wujud kontribusi nyata akademisi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Koordinator penyusun pedoman penelitian dan PKM Unismuh Prof Agustan, memaparkan bahwa Unismuh memfokuskan pendanaan riset pada dua jalur utama, yakni kolaborasi internasional dan penelitian dosen pemula. Skema pengabdian masyarakat pun diarahkan pada kerja sama lintas negara.
“Dana untuk penelitian kolaborasi internasional sebesar Rp50 juta per judul, dengan total anggaran Rp1,25 miliar,” jelasnya. Sementara untuk program PKM, tersedia dana Rp25 juta per judul, dengan total Rp600 juta.
Kampus juga membuka skema khusus untuk dosen pemula dengan alokasi Rp7,5 juta per judul, menyasar 25 judul dengan total anggaran Rp187,5 juta.
“Dengan skema ini, kami ingin pastikan riset dosen tidak hanya selesai di jurnal, tetapi juga berdampak langsung bagi masyarakat dan dunia industri,” ujar Prof Agustan.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi diisi oleh pemateri Maharida Manindar, M.Pd (Kerja Sama Internasional Riset dan PKM), Prof Agustan (Pedoman Penelitian), dan Prof Dr Syamsiah (Pedoman PKM), dengan moderator Dr Irnawati Idrus.
Acara dibuka dengan pengajian oleh Wakil Rektor III, Dr KH Mawardi Pewangi. Ia mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama,” sebagai landasan menjadikan riset kampus sebagai wujud aktualisasi ‘Kampus Berdampak’.