Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Unismuh Makassar Jadi Tuan Rumah Forum Dekan AIPKI 2025
18 Februari 2025 9:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Unismuh Makassar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
KABAR UNISMUH, MAKASSAR – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh ) Makassar mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Pertemuan Forum Dekan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) 2025. Acara yang berlangsung pada 17-19 Februari 2025 ini digelar di Hotel Claro Makassar, dengan pembukaan resmi di Ballroom Phinisi 2 pada Senin, 17 Februari 2025.
ADVERTISEMENT
Forum ini mengangkat tema “Transforming Medical Education to Support a Sustainable Healthcare System”, menegaskan komitmen dunia pendidikan kedokteran dalam menghadapi tantangan sistem kesehatan berkelanjutan. Sebanyak 378 peserta dari 103 fakultas kedokteran se-Indonesia turut hadir dalam agenda ini.
Komitmen Unismuh Mengembangkan Pendidikan Kedokteran
Dalam sambutannya, Dekan FKIK Unismuh Makassar, Prof. Dr. Suryani As’ad, menegaskan bahwa forum ini menjadi momentum penting bagi para pemangku kepentingan untuk memperkuat sistem pendidikan kedokteran di Indonesia. Menurutnya, perubahan kebijakan, sistem asesmen, serta akreditasi harus terus disesuaikan dengan dinamika pendidikan kedokteran baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami berharap forum ini mampu melahirkan gagasan serta rekomendasi konstruktif yang berkontribusi pada pengembangan pendidikan kedokteran yang lebih progresif dan adaptif,” ujar Prof. Suryani.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Rektor Unismuh Makassar , Dr. Abd Rakhim Nanda, mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada Unismuh sebagai tuan rumah forum ini. Ia menekankan bahwa FKIK Unismuh telah berkembang pesat sebagai salah satu institusi pendidikan kedokteran unggulan di kawasan timur Indonesia.
“Kepercayaan ini merupakan wujud pengakuan atas kontribusi FKIK Unismuh dalam mencetak tenaga medis berkualitas. Kami juga terus berupaya meningkatkan standar akademik dan akreditasi guna menghasilkan lulusan yang kompetitif,” kata Rakhim Nanda.
Ia menyebut deretan prestasi FKIK Unismuh, seperti Prodi S1 dan Profesi Dokter yang telah terakreditasi A dari LAMPTKes, dan terakreditasi internasional ASIIN.
Selain itu, fasilitan layanan kesehatan yang dbina FKIK Unismuh telah mencapai akreditasi paripurna, seperti Klinik Unismuh Medical Center (UMS) dan Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Unismuh.
ADVERTISEMENT
Bahas Isu Krusial Pendidikan Kedokteran
Ketua AIPKI, Prof. Dr. dr. Budi Santoso, SpOG(K), dalam sambutannya menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi pendidikan kedokteran saat ini. Salah satu isu utama yang dibahas adalah perubahan sistem ujian kompetensi nasional yang masih dalam tahap transisi.
“Kami harus memastikan bahwa mahasiswa kedokteran tidak dirugikan oleh perubahan kebijakan ini. Oleh karena itu, AIPKI terus menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan terkait agar sistem baru dapat berjalan lebih baik,” ungkap Prof. Budi Santoso.
Selain itu, forum ini juga membahas perkembangan Standar Nasional Pendidikan Kedokteran Indonesia (SNPDI) yang hingga kini belum disahkan. Isu lain yang menjadi perhatian adalah distribusi fakultas kedokteran di Indonesia. AIPKI merekomendasikan agar pembukaan fakultas baru lebih difokuskan di luar Pulau Jawa dan Bali guna meratakan akses pendidikan kedokteran.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, forum ini juga menghadirkan sesi diskusi dengan para pemangku kebijakan, termasuk Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Sesi ini bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan pendidikan kedokteran dengan kebutuhan sistem kesehatan nasional.
Selain agenda akademik, para peserta juga disuguhi berbagai kegiatan sosial dan budaya, termasuk gala dinner yang menampilkan keunikan budaya Sulawesi Selatan. Dengan adanya forum ini, diharapkan sistem pendidikan kedokteran Indonesia semakin solid dalam menghadapi tantangan global serta menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
Acara ini akan berlanjut hingga 19 Februari 2025 dengan berbagai diskusi strategis dan perumusan rekomendasi untuk kemajuan pendidikan kedokteran di Indonesia.