Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Unismuh Satukan Dua Benua dalam Kuliah Tamu Inovasi Pembelajaran Matematika
17 April 2025 16:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Unismuh Makassar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
KABAR UNISMUH, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar bersama Akenten Appiah-Menka University of Skills Training and Entrepreneurial Development (AAMUSTED) Ghana menggelar International Guest Lecture bertema “Learning Innovation on Knowledge and Mathematics Education”, Kamis, 17 April 2025.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai wilayah Indonesia dan Ghana. Acara dipandu oleh dosen Unismuh, Dr Irnawaty Idrus.
Kegiatan dibuka dengan sambutan Rektor Unismuh Makassar, Dr Abd Rakhim Nanda, yang menyampaikan apresiasi atas kerja sama akademik lintas negara ini. Dalam pengantarnya, Rakhim menekankan bahwa kerja sama internasional merupakan salah satu pilar penting dalam membangun inovasi pembelajaran di era global.
“Kolaborasi seperti ini menjadi ruang saling tukar gagasan, memperkaya pendekatan pedagogis, dan memperluas jangkauan keilmuan kita. Kami bangga dapat bermitra dengan salah satu universitas terbaik di Afrika,” ujarnya.
Ia juga memperkenalkan Unismuh Makassar sebagai universitas dengan delapan fakultas, program pasca sarjana, dan 57 program studi. “Kami sangat terbuka untuk pengembangan kerja sama di tingkat pascasarjana maupun doktoral,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sesi pertama kuliah umum ini menghadirkan Prof. Ebenezer Bonyah dari AAMUSTED Ghana dengan materi berjudul “Ethnomathematics: Bridging Cultural Knowledge and Mathematics Education”.
Dalam paparannya, Prof. Bonyah menyoroti keterkaitan erat antara etnomatematika dan arsitektur tradisional yang merefleksikan nilai-nilai matematika dalam budaya lokal.
“Dalam arsitektur tradisional, kita dapat menemukan ornamen geometris, struktur modular, dan sistem ukur khas yang mewakili pemahaman matematis masyarakat setempat. Bahkan simbolisme angka turut memengaruhi desain ruang dan bangunan,” jelas Bonyah.
Ia menekankan bahwa etnomatematika bukan hanya instrumen pendidikan, tetapi juga strategi pelestarian budaya. Dengan menjadikan budaya lokal sebagai konteks pembelajaran, pendidikan matematika dapat menjadi lebih bermakna dan membumi.
“Etnomatematika mengajarkan kita bahwa matematika adalah bahasa universal yang diucapkan secara lokal. Inilah wujud dari pendidikan yang humanistik dan kontekstual,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan Prof. Dr. Agustan Syamsuddin, S.Pd., M.Pd., dari Unismuh Makassar, yang membahas penerapan pendekatan STEAM untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Dengan menghadirkan perspektif lintas budaya dan pendekatan multidisipliner, kuliah umum internasional ini menjadi langkah nyata menuju internasionalisasi pendidikan di Unismuh Makassar. Kegiatan ini sekaligus menandai penguatan jejaring akademik global kampus biru dalam mewujudkan visi “Towards Research and International Reputable University”.