Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Nur Sahid, Si Multitalenta Mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
5 Juli 2023 12:50 WIB
Tulisan dari Humas AISKA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa D3 Keperawatan Universitas 'Aisyiyah Surakarta (AISKA) menjadi juara Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional dan Lomba Poster Tingkat Nasional yang diadakan oleh Rumah Sastra Seni (RUSANI).
ADVERTISEMENT
SURAKARTA – Satu lagi mahasiswa yang membuat bangga Universitas ‘Aisyiyah Surakarta (AISKA) di kancah nasional dengan prestasi-prestasinya. Mahasiswa ini adalah Nur Sahid. “Mentari yang Menantikan Malam”, inilah judul puisi yang membawa Nur Sahid menjadi Juara 3 Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional yang diadakan oleh Rumah Sastra Seni (RUSANI). Selain mengikuti Lomba Cipta Puisi, Nur Sahid juga mengikuti Lomba Poster Tingkat Nasional yang juga diselenggarakan oleh RUSANI dengan tema poster “Lawan Narkoba dari Rumah”. Poster yang diikutsertakan dalam kompetisi ini mendapatkan Juara 1 Lomba Poster Tingkat Nasional. Perlombaan ini digelar pada pertengahan bulan Juni melalui akun Instagram RUSANI dan pemenangnya diumumkan pada hari Selasa (19/6) lalu. Rumah Sastra Seni adalah akun Instagram yang mengkhususkan dirinya sebagai event planner kompetisi-kompetisi di bidang sastra dan seni.
ADVERTISEMENT
Nur Sahid menceritakan asal mula keikutsertaannya dalam perlombaan ini karena iseng saja. Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan AISKA ini melihat pengumuman kedua lomba tersebut di akun Instagram RUSANI dan hal tersebut membuatnya tertarik untuk memasukkan karyanya dalam perlombaan tersebut. Poster “Lawan Narkoba dari Rumah” ini merupakan salah satu poster yang telah dibuat oleh Nur Sahid beberapa waktu sebelumnya, sama halnya dengan “Mentari yang Menantikan Malam”. Puisi karyanya ini juga merupakan puisi yang sudah dibuat sebelumnya jauh-jauh hari sebelum mengikuti kompetisi tersebut.
Nur Sahid awalnya tidak memiliki ketertarikan di dunia sastra ataupun dunia seni. Tapi karena rasa “ingin mencoba” yang dimilikinya, hal itu malah membuatnya beberapa kali menjadi juara di perlombaan yang diikutinya. Dia mengaku bahwa dia tidak langsung mendapatkan inspirasi ketika membuat karya-karyanya. Akan tetapi, ketika ide itu datang, dia langsung menuangkannya dalam karya sastra dan seni. Nur Sahid memang memiliki kegemaran untuk mengikuti kompetisi yang sesuai minatnya dan dia mampu untuk mengikuti persyaratan dari kompetisi yang diikutinya itu. Terakhir, dia menyampaikan bahwa dengan mengikuti perlombaan ini, dia ingin mengembangkan potensi dan mengasah pikirannya untuk menciptakan karya-karya yang lebih baik lagi dan bisa menjuarai perlombaan-perlombaan lainnya.
ADVERTISEMENT
(/az)