Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Pentingnya Menjaga Tali Silaturahmi dalam Islam bersama AISKA
28 Agustus 2023 9:38 WIB
Tulisan dari Humas AISKA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pentingnya menjaga silaturahmi dalam Islam karena silaturahmi memiliki manfaat, di antaranya adalah diluaskannya rezeki dan dipanjangkannya umur seseorang.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Narasumber dalam pengajian ini adalah Bapak Ustadz Drs. Joko Santoso, M. Ag. Beliau menyampaikan pentingnya menjaga silaturahmi karena Islam menjunjung tinggi ukhuwah (persaudaraan) sesama manusia sebagai makhluk Allah SWT. Sebagai muslim, kita diminta untuk meneladani sifat Allah ar-Rahman (Maha Pengasih) untuk menjadi hamba yang pengasih, menjadi manusia rabbani. Terutama kepada manusia yang mempunyai hubungan kekerabatan (rahim).
Bapak Ustadz Joko Santoso juga menegaskan bahwa silaturahmi merupakan salah satu ibadah yang sangat mulia, mudah, dan membawa berkah. Kaum muslimin sudah semestinya tidak melalaikan dalam melaksanakan ibadah ini. Sebab, silaturahmi adalah ibadah yang paling indah dan berhubungan dengan sesama manusia, sehingga dalam melaksanakannya hanya butuh meluangkan sedikit waktu yang dimiliki. Sebagai ibadah yang termasuk akhlak mulia, silaturahmi terdapat beberapa manfaat, di antaranya adalah diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur.
ADVERTISEMENT
Pada hakikatnya, menyambung dan menjaga silaturahmi dapat menjadikan hubungan antarmanusia menjadi baik. Hubungan baik yang terjalin lewat silaturahmi menjadikan urusan apa pun menjadi jauh lebih mudah, tidak terkecuali dalam masalah pekerjaan dan bisnis. Perlu dicatat bahwa buruknya silaturahmi seseorang dengan orang lain dapat menjadikan dunia terasa sempit. Dengan sendirinya, ia akan merasa tidak nyaman berada dalam suatu lingkungan di sekitarnya, seakan-akan ia menjadi terisolasi atau terasing dari lingkungannya. Kenyataan seperti inilah yang kemudian secara psikologis berdampak pada tumbuhnya perasaan kurang nyaman atau bahkan merasa sendirian dalam suatu komunitas tertentu.
(/az)