Konten dari Pengguna

Sepercik Falsafah Ibnu Khaldun, Sang Bapak Ilmu Sosial

Humas AISKA
Official Account of Aisyiyah Surakarta University - Akun Resmi Universitas Aisyiyah Surakarta
1 Agustus 2023 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Humas AISKA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Mengerti kiprah dan gagasan Ibnu Khaldun, seorang sejarawan asal Tunisia yang disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi, dan ekonomi Islam.

Ilustration by Necmettin Asma. Source: dailysabah.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustration by Necmettin Asma. Source: dailysabah.com
ADVERTISEMENT
AISKA, Surakarta – AISKA Muda mungkin mengenal nama August Comte dan Adam Smith. Tapi, apakah AISKA Muda tahu kalau jauh sebelum kedua filsuf tersebut mencetuskan paradigma mereka, ada seorang cendekiawan Muslim yang sebelumnya sudah mendalami keilmuan tersebut terlebih dahulu. Beliau adalah Ibnu Khaldun. Lahir di kota Tunis, Tunisia pada tahun 1332 dengan nama lengkap Abu Zaid Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldun al-Hadrami, Ibnu Khaldun disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi, dan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Beliau dikenal sebagai penemu ilmu sosial, khususnya ilmu ekonomi Islam dan sosiologi karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi dan sosiologi yang logis serta realistis telah dikemukakannya jauh sebelum masa Adam Smith dan August Comte. Karya Ibnu Khaldun yang terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan). Beberapa pemikir modern memandang kitab ini sebagai karya pertama yang memuat pembahasan terkait beberapa cabang disiplin ilmu sosial seperti sosiologi, demografi, dan sejarah budaya. Kitab ini juga membahas mengenai akidah Islam, historiografi, darwinisme sosial, filsafat sejarah, ekonomi, filsafat politik, ekologi, serta ilmu alam dalam biologi dan kimia.
Menurut Ibnu Khaldun, pendidikan bukan hanya merupakan proses belajar mengajar yang dibatasi oleh empat dinding, tetapi pendidikan adalah suatu proses di mana manusia secara sadar menangkap, menyerap, dan menghayati peristiwa-peristiwa alam sepanjang zaman. Selain itu, Ibnu Khaldun menganut prinsip keseimbangan, yaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Istilah pendidikan menurut Ibnu Khaldun dapat diterangkan sebagai suatu proses yang berkelanjutan untuk membentuk manusia dari keadaan yang tidak sempurna menuju keadaan yang lebih sempurna karena kehidupan adalah pertumbuhan dan pendidikan itulah yang membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi usia.
ADVERTISEMENT
Pemikiran-pemikiran dari Ibnu Khaldun sendiri sering dijadikan ide dasar pengembangan teori dan falsafah lainnya oleh para filsuf di zaman setelah Ibnu Khaldun. Gagasan dan karya Ibnu Khaldun yang termasyhur dan mendorong konsep lain untuk lahir adalah:
ADVERTISEMENT
(/az)