Deteksi Dini Cegah Penularan TBC, Lapas Idi melaksanakan Skrining dan Tes TBC

humaslapasidi
Humas Lapas Idi
Konten dari Pengguna
17 November 2022 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari humaslapasidi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosialisasi Skrining dan Tes TBC Bekerja Sama dengan Dinas Kesehatan Aceh Timur dan Tim Kopi TB, Sumber Dokumentasi: Humas Lapas Idi
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi Skrining dan Tes TBC Bekerja Sama dengan Dinas Kesehatan Aceh Timur dan Tim Kopi TB, Sumber Dokumentasi: Humas Lapas Idi
ADVERTISEMENT
Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik bagi warga binaan pemasyarakatan, maka pada hari ini, Kamis tanggal 17 November 2022 pukul 09.00 WIB telah dilakukan Sosialisasi dan Skrining TBC ( Tuberculosis ) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Idi sebanyak 100 (Seratus) orang, yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Aceh Timur dan Tim Koalisasi Organisasi Profesi Indonesia Tuberculosis (Kopi TB) yang disambut langsung oleh Pejabat Struktural dan Pegawai Lapas Kelas IIB Idi
ADVERTISEMENT
Kegiatan pemeriksaan ini dilaksanakan oleh Bapak/Ibu petugas Dinas Kesehatan Aceh Timur dan Tim Koalisasi Organisasi Profesi Indonesia Tuberculosis (Kopi TB) yang terdiri atas 12 orang Dokter dan 3 orang Perawat yang didampingi oleh Plh. Kalapas Bapak. T. Dermawan, S.H., M.H., Kasubsi Keperawatan Bapak. Hermawan, S.H., dan dalam pengawasan petugas pengamanan Lapas Kelas IIB Idi.
Proses Skrining dan Tes TBC bersama dengan Dinas Kesehatan Aceh Timur dan Tim Kopi TB, Sumber Dokumentasi: Humas Lapas Idi
Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Plh. Kalapas T. Dermawan, dalam kesempatannya beliau menyampaikan Tujuan dari Sosialisasi Skrining dan Tes TBC ini sebagai bentuk Deteksi Dini mencegah Penyebaran TBC pada Lapas Idi.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan Kata Sambutan dan Pembukaan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Murhaban, dalam kesembatannya beliau menyampaikan Pentingnya Mencegah dari pada Mengobati penyakit TBC ini, dikarenakan pengobatannya yang tidak boleh berhenti selama 6 bulan berturut-turut.
ADVERTISEMENT
"Pengobatan TBC harus dilakukan selama 6 bulan berturut-turut tidak boleh berhenti" tutur Marhaban secara tegas. Kamis (17/11/2022).
Kemudian dilanjutkan dengan Sosialisasi yang disampaikan oleh Ketua Kopi TB Hasneta dan dilanjutkan dengan Sesi Tanya Jawab. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Skrining dan Tes TB yang dilakukan dengan mengambil Sampel Dahak Warga Binaan yang akan dilakukan Uji Laboratorium.