Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Budidaya Maggot di Lapas Kelas I Malang yang Memiliki Nilai Jual Tinggi
17 Maret 2022 12:42 WIB
Tulisan dari humaslapasmalang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Pengelolahan maggot basah menjadi maggot kering dengan nilai jual yang lebih tinggi/Foto:Rudy/humaslapasmalang](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/c517257229e3be4cd2d36ee887c02b67a6f58d215a477bf0a343e0c54f38eb9a.jpg)
ADVERTISEMENT
Malang – Kamis (16/03/22) Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Malang Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur terus menerus lakukan inovasi dan pengembangan pada tiap Unit Kegiatan Kerjanya. Seperti yang terjadi pada Bimbingan Kerja Budi Daya Pengelolahan Maggot. Budi Daya Maggot milik Lapas Kelas I Malang yang menjadi solusi guna pemanfaatan limbah dalam lingkungan Lapas Kelas I Malang ini, mampu memproduksi Maggot menjadi berbagai macam varian. Salah satunya produksi maggot kering.
ADVERTISEMENT
Maggot hidup bisa langsung dijual dengan harga kurang lebih 6000 sampai 7000 rupiah perkilonya, dan budidaya maggot di Lapas Kelas I Malang dapat memproduksi bermacam-macam olahan dari maggot, bisa menjadi maggot kering dan diproduksi dalam bentuk pelet/pakan ikan. Untuk maggot kering pembuatannya cukup mudah dan harganya lebih tinggi daripada maggot basah. Bisa melalui 2 alternatif, dijemur atau dimasak menggunakan arang dan pasir. Jika melalui penjemuran biasanya memakan waktu 2 sampai 3 hari sampai maggot tersebut kering. Budi Daya Maggot Lapas Kelas I Malang biasa menggunakan metode dimasak dengan arang dan pasir.
Pertama-tama maggot hidup direbus menggunakan air panas mendidih, sampai keseluruhan maggot mati. Setelah direbus, maggot dijemur sekitar 1 jam, sambil menunggu kadar air berkurang. Setelah itu disiapkan pembakaran arang beserta pasir secukupnya dan penggorengan. Pasir harus dicuci bersih dahulu, setelah arang sudah siap, pasir dimasukkan ke dalam penggorengan beserta maggot yang telah selesai dijemur tadi.
“ Memasaknya harus dengan cara dibolak-balik, agar maggot tidak gosong, kalau gosong tidak dapat dipakai, juga tidak dapat dijadikan pelet maupun pakan hewan,” ujar Sucipto selaku warga binaan yang ikut dalam Budi Daya Maggot di Lapas Kelas I Malang.
ADVERTISEMENT
Setelah benar-benar kering, dan kadar air dalam maggot itu habis, maggot sudah siap di packing dan diedar kan di pasaran, Harga 1 kilogram maggot kering mencapai 45ribu sampai 60ribu perkilonya, dan peminatnya masih banyak di pasaran luar Peminatnya biasanya dari kalangan peternak hewan, khususnya Ikan dan Unggas.
“ Inovasi tiada henti sudah menjadi motto kita, khususnya dalam unit kegiatan kerja yang erat kaitannya dengan pembinaan kepada para warga binaan di Lapas Kelas I Malang, dengan WBP yang terampil maka Lapas Kelas I Malang mampu untuk mencetak WBP yang bermutu,” ujar RB Danang Yudiawan selaku Kalapas Kelas I Malang.
L'SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)