Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Universitas Moestopo Gelar Seminar Literasi Digital 2024
7 November 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Universitas Moestopo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta - Di tengah era disrupsi yang pesat, literasi digital menjadi kemampuan yang sangat diperlukan untuk menghadapi arus informasi dan teknologi yang terus berkembang.
ADVERTISEMENT
Literasi digital tidak hanya membantu kita dalam memilah informasi yang benar dan menghindari hoaks, tetapi juga memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan teknologi secara lebih produktif, kreatif, dan aman.
Pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang hidup di era digital, termasuk para digital natives, perlu memanfaatkan teknologi secara bijak untuk menyeimbangkan kehidupan digital dan sosial fisik.
Dalam memperingati hari Sumpah Pemuda dan menyambut hari Pahlawan, pada tanggal 7 November 2024, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) menjadi tuan rumah Seminar Literasi Digital 2024 bertema “Pahlawan Masa Kini: Pemuda Berteknologi Berkelanjutan” agar generasi muda dapat mengembangkan pola pikir kritis serta bijak dalam berbagi dan menyikapi informasi.
Dalam sambutannya, Dr. Teguh Setyabudi, M.Pd, Pj. Gubernur DKI Jakarta, mengapresiasi inisiatif seminar literasi digital tahun ini sebagai langkah untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi yang optimal bagi masyarakat Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dr. Teguh yang menjadi keynote speaker dalam seminar ini menekankan pentingnya pemahaman literasi digital yang bijak agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam mendukung program pemerintah melalui penciptaan konten digital yang positif, kreatif, dan inovatif.
“Mari bersinergi untuk terus berkarya dan berinovasi dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital demi mendukung transformasi Jakarta sebagai kota global,” ajak Dr. Teguh kepada peserta seminar.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala DISKOMINFOTIK DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, menyampaikan bahwa perkembangan teknologi internet kini mendukung kebutuhan masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
Indonesia, dengan pengguna internet mobile yang mencapai 353 juta perangkat, menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat memiliki akses digital, namun pemahaman literasi digital masih perlu ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, hasil survei Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan bahwa indeks literasi digital Jakarta masih rendah, terutama dalam kemampuan mengevaluasi informasi dari internet.
“Tidak mengherankan jika masih ada kendala dalam memahami informasi, terutama terkait berita bohong atau hoaks,” jelas Sigit.
Oleh karena itu, seminar ini dipandang penting untuk meningkatkan literasi digital warga Jakarta, sekaligus memotivasi mereka memanfaatkan internet guna menciptakan konten yang positif, kreatif, dan inovatif.
Sigit juga menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berupaya mengoptimalkan transformasi digital dalam setiap pelayanan publik dan terus mendorong kolaborasi dengan masyarakat melalui berbagai inisiatif digital.
Karena itulah seminar ini mendatangkan Lingga Bayashi yang merupakan content creator dan Dekan FIKOM Universitas Moestopo, Dr. H. Muhammad Saifullah, M.Si. untuk membagikan pengetahuannya pada para peserta.
ADVERTISEMENT
Menurut Plt. Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Dr. F.X. Sugiyanto, M.M, literasi digital yang tumbuh seiring perkembangan teknologi dapat membawa dampak positif besar pada berbagai sektor.
Namun, ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap informasi yang tidak benar, seperti hoaks, yang berpotensi mengganggu kehidupan sehari-hari.
Dr. Sugiyanto mengapresiasi kolaborasi antara Universitas Moestopo dan DISKOMINFOTIK DKI Jakarta dalam menyelenggarakan seminar ini.
“Kami berharap rekan-rekan mahasiswa serta seluruh peserta seminar, baik secara daring maupun luring, dapat mengambil manfaat dari kegiatan ini. Sebagai generasi muda, penting bagi kita untuk dapat membedakan informasi yang benar dan tidak benar, dan mengedepankan etika dalam berinternet,” ujar Dr. Sugiyanto.