Konten dari Pengguna

Optimalkan Tusi Pemasyarakatan, Rutan Bengkulu Ikuti Penguatan Ditjen PAS

humasrubero
Tim Humas Rutan Kelas IIB Bengkulu
25 Juni 2024 13:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari humasrubero tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
rubero
zoom-in-whitePerbesar
rubero
ADVERTISEMENT
25 Juni 2024
BENGKULU - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bengkulu mengikuti kegiatan Penguatan Teknis Pemasyarakatan Bidang Pengamanan yang diselenggarakan secara virtual. Acara ini mengusung tema "Penanganan Olah Tempat Kejadian Perkara di Lembaga Pemasyarakatan, Rumah Tahanan Negara dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak". Kegiatan ini diikuti oleh Karutan Bengkulu, Farizal Antony dan sejumlah petugas Pengamanan Rutan Kelas IIB Bengkulu.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dilaksanakan secara terpusat di Graha Bakti Pemasyarakatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pada Selasa (25/6). Acara dibuka oleh Direktur Pengamanan dan Intelijen, Teguh Yuswardhie, dengan menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Kombes Pol. Ari Wibowo, S.I.K, M.H., Kabiddaktikram Pusinafis Bareskrim Polri, Kombes Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F., DFM., Kabiddoksikes Rodokpol Pusdokkes Polri, serta Kompol Heri Prianto, Kepala Sub Bidang Fisika Bareskrim Polri.
Dalam sambutannya, Teguh Yuswardhie menyampaikan bahwa masih ada kekurangan dalam penanganan teknis di Tempat Kejadian Perkara (TKP), seperti dalam kasus narapidana yang meninggal secara mendadak. Pemahaman mengenai ciri-ciri kematian mendadak, baik yang wajar maupun tidak wajar, apakah disebabkan oleh kondisi jantung, keracunan, atau faktor lainnya, perlu ditingkatkan sebelum pihak kepolisian datang.
ADVERTISEMENT
"Pemahaman tentang ciri-ciri kematian mendadak, baik yang wajar maupun tidak wajar, sangat penting dimiliki oleh Petugas Pemasyarakatan. Penyebab kematian yang dapat disebabkan oleh kondisi jantung, keracunan, atau faktor lainnya harus bisa dikenali sebelum pihak kepolisian tiba di lokasi. Hal ini tentunya akan mempermudah dalam mengambil tindakan yang diperlukan guna mengantisipasi munculnya gangguan keamanan dan ketertiban," ujar Teguh.
Selanjutnya, Kombes Pol. Ari Wibowo dalam pemaparannya menekankan pentingnya pemahaman bagaimana menjaga TKP agar dapat teridentifikasi dengan baik. Ia menyoroti aspek teknis dalam menjaga keutuhan TKP yang sangat krusial untuk penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, Kombes Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti membahas pentingnya identifikasi awal penyebab kematian untuk menentukan langkah penanganan yang tepat. Menurutnya, identifikasi yang cepat dan akurat bisa membantu dalam menetapkan penyebab kematian yang sesungguhnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kompol Heri Prianto menambahkan bahwa pemahaman teknis terkait kejahatan melalui teknologi juga sangat penting. Dalam era digital ini, berbagai bentuk kejahatan bisa terjadi dengan menggunakan teknologi canggih, dan petugas pemasyarakatan harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasinya dengan cepat.
Sementara itu, Karutan Bengkulu, Farizal Antony mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Farizal berharap kegiatan ini dapat memperkuat kemampuan teknis petugas Rutan Kelas IIB Kelas IIB Bengkulu dalam menangani TKP.
"Kegiatan Penguatan Teknis Pemasyarakatan ini menunjukkan komitmen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam meningkatkan profesionalisme dan kesiapan petugas pemasyarakatan. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat rutin dilakukan guna terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan para petugas. Dengan pelatihan yang diberikan, petugas diharapkan mampu memberikan respons cepat dan tepat sebelum pihak kepolisian melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kemampuan ini tentu saja menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban khususnya di Rutan Kelas IIB Bengkulu," pungkas Farizal.
ADVERTISEMENT