Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Perangi Penyakit Menular: Rutan Banjarnegara Skrining 115 WBP dari TBC dan HIV
26 September 2024 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Rutan Banjarnegara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banjarnegara, INFO_PAS – Dalam upaya menjaga kesehatan warga binaan, Rutan Kelas IIB Banjarnegara bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, menggelar kegiatan skrining TBC, HIV, dan penyakit tidak menular pada Rabu (25/09).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini merupakan bagian dari tindak lanjut kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Banjarnegara. Pelaksanaan skrining ini diikuti oleh 115 warga binaan, dengan melibatkan tim medis dari Puskesmas Banjarnegara 1, Kader Mentari Sehat Indonesia, dan Wonosobo Youth Center.
Plh. Kepala Rutan, Suparno, menyatakan bahwa seluruh kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar. "Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan kesehatan warga binaan tetap terjaga, serta sebagai langkah deteksi dini terhadap penyakit-penyakit menular," ujarnya. Suparno juga mengatakan bahwa dengan terlaksananya kegiatan ini, pihak rutan dapat memonitor kondisi kesehatan warga binaan secara lebih menyeluruh, yang diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit menular lebih lanjut. "Kami akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menjamin bahwa layanan kesehatan yang kami berikan semakin baik dan sesuai standar."
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Khusnul Khotimah, Kepala Puskesmas Banjarnegara 1, menekankan pentingnya skrining kesehatan bagi warga binaan. "Kami mendukung penuh kegiatan ini sebagai langkah preventif yang sangat krusial. Dengan skrining ini, kita dapat mengidentifikasi potensi masalah kesehatan yang ada dan memberikan penanganan yang tepat bagi warga binaan yang mungkin terpapar penyakit menular," ungkapnya. Ia berharap kolaborasi ini dapat berlanjut dan menjadi model bagi program kesehatan di lembaga pemasyarakatan lainnya.
Sinergi antara pihak rutan, tenaga kesehatan, dan organisasi kemasyarakatan, diharapkan seluruh warga binaan mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang memadai serta pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya pencegahan dan penanganan penyakit menular. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif dan merata bagi semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di lembaga pemasyarakatan.
ADVERTISEMENT