Konten dari Pengguna

Mana yang Lebih Penting? Kurikulum, Kompetensi Guru, atau Sarana dan Prasarana?

Husen Sutisna
Trainer Pengembangan SDM, Motivator ABCo, Pelatih Pengembangan Kompetensi Guru Berbasis Growth Mindset. Konsultan Pengembangan Kurikulum dan Manajemen Pendidikan. Mahasiswa Program Doktor (S3) Manajemen Pendidikan UNJ
11 September 2024 10:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Husen Sutisna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tiga Komponen Penting Penentu Kualitas Pendidikan. Foto: Husen Sutisna (diolah)
zoom-in-whitePerbesar
Tiga Komponen Penting Penentu Kualitas Pendidikan. Foto: Husen Sutisna (diolah)
ADVERTISEMENT
Dalam dunia pendidikan, terdapat tiga elemen utama yang menjadi penentu kualitas hasil pendidikan, yaitu kurikulum, kompetensi guru, dan sarana prasarana pendidikan. Ketiganya memiliki peran krusial dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ibarat segitiga sama sisi, ketiga elemen ini saling mendukung untuk menciptakan proses pendidikan yang efektif dan berkualitas.
ADVERTISEMENT
Kurikulum adalah panduan bagi guru dalam menyampaikan materi, sementara kompetensi guru menjadi penentu seberapa baik kurikulum tersebut diimplementasikan. Sarana prasarana, seperti gedung dan fasilitas belajar, menyediakan lingkungan yang mendukung tercapainya pembelajaran yang optimal.

Kurikulum sebagai Alat Bantu Pengajaran

Kurikulum memiliki fungsi sebagai panduan untuk guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sebagai salah satu alat bantu, kurikulum harus relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa. Jika kurikulum tidak adaptif terhadap perubahan atau tidak memberikan ruang fleksibilitas bagi guru, maka proses pembelajaran akan terganggu. Kurikulum yang baik harus mampu memfasilitasi guru untuk mengajar dengan lebih efektif dan efisien.

Kompetensi Guru dalam Mengimplementasikan Kurikulum

Guru adalah kunci utama keberhasilan implementasi kurikulum. Sebagus apa pun kurikulum yang dirancang, jika tidak diajarkan oleh guru yang kompeten, hasilnya tidak akan optimal. Guru yang kompeten memiliki kemampuan untuk menerjemahkan kurikulum ke dalam praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, guru yang kompeten juga mampu beradaptasi dengan perubahan kurikulum, mengembangkan metode pengajaran yang relevan, dan memfasilitasi proses belajar yang interaktif dan bermakna. Oleh karena itu, meningkatkan kualitas guru melalui program pelatihan, pengembangan profesional, dan peningkatan kesejahteraan guru merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Sarana dan Prasarana sebagai Penunjang Lingkungan Pembelajaran

Sarana dan prasarana sekolah, seperti gedung yang memadai, ruang kelas yang nyaman, serta alat bantu pembelajaran seperti perpustakaan dan laboratorium, merupakan komponen yang tidak kalah penting dalam menciptakan proses belajar yang efektif. Lingkungan fisik yang mendukung akan membantu siswa dan guru dalam menjalankan proses pembelajaran secara optimal.
Sebuah sekolah yang memiliki gedung yang memadai dan fasilitas pembelajaran yang lengkap sesuai konteks kebutuhan sekolah tersebut, akan memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa. Di sisi lain, jika gedung sekolah dalam kondisi buruk atau kekurangan fasilitas, maka proses belajar-mengajar akan kurang maksimal, walaupun kurikulum atau kompeten gurunya sudah baik.
ADVERTISEMENT

Sinergi Ketiga Elemen dalam Kebijakan Pendidikan

Pemerintah Pusat atau Daerah perlu mengembangkan kebijakan yang memastikan ketiga elemen ini berjalan beriringan. Sinergi antara kurikulum, kompetensi guru, dan sarana prasarana harus menjadi prioritas dalam kebijakan pendidikan agar menghasilkan output pendidikan yang berkualitas.
Berikut adalah beberapa langkah kebijakan konkret yang dapat diambil:
ADVERTISEMENT
Dengan kebijakan yang terpadu dan berkelanjutan, sinergi antara kurikulum, kompetensi guru, dan sarana prasarana akan terwujud. Ini akan memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan dan menghasilkan siswa yang siap menghadapi tantangan di masa depan sesuai zamannya.