Konten dari Pengguna

Gak Mau Kena Hack? Begini Cara Lindungi Data Saat Traveling!

Husna Yaini
Undergraduate Tourism Business Management student at University of Indonesia.
28 Maret 2025 13:57 WIB
Ā·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Husna Yaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perlindungan Data saat Travelling, Sumber Foto Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Perlindungan Data saat Travelling, Sumber Foto Pexels
ADVERTISEMENT
Di zaman serba digital kayak sekarang, siapa sih yang masih ribet bawa uang tunai atau booking hotel secara manual? Semua bisa dilakukan cashless lewat QRIS, e-wallet, atau kartu digital. Ditambah lagi, ada AI yang bisa bantu atur itinerary, cari promo, dan kasih rekomendasi destinasi wisata terbaik.
ADVERTISEMENT
Tapi, di balik kemudahan ini, ada ancaman yang gak main-main. Data pribadi bisa bocor, akun bisa di-hack, bahkan uang di e-wallet bisa lenyap dalam hitungan detik! Makanya, di artikel ini kita bakal bahas bagaimana industri pariwisata mengelola risiko digital, biar liburan tetap aman dan nyaman.

Ketahui Ancaman Apa Saja di Dunia Pariwisata Digital!

1. Serangan Phishing
Pernah dapet email atau pesan WhatsApp yang katanya dari "hotel resmi" atau "agen perjalanan," terus minta login akun atau transfer uang? Hati-hati! Itu bisa jadi phishing, modus penipuan buat mencuri data pribadi kamu.
2. Data Breach (Kebocoran Data)
Perusahaan besar kayak Marriott pernah kena serangan hacker yang nyuri data 500 juta tamunya! Informasi seperti nama, nomor paspor, dan kartu kredit bocor ke Dark Web. Ngeri, kan?
ADVERTISEMENT
3. WiFi Gratis = Jebakan Batman
WiFi publik di bandara atau hotel memang menggoda, tapi bisa jadi sarang hacker buat nyadap data kita. Tanpa sadar, semua transaksi dan password bisa direkam!
4. AI yang Dimanipulasi
AI yang kita percaya buat cari tiket murah atau rekomendasi hotel ternyata bisa dimanipulasi. Hacker bisa kasih data palsu ke AI supaya kita diarahkan ke situs palsu atau hotel bodong.

Kejadian Nyata Data Wisatawan Bocor, akibatnya?

500 juta data tamu bocor karena sistem pemesanan hotel mereka diretas. Informasi seperti email, nomor paspor, hingga kartu kredit dicuri. Marriott akhirnya kena denda $23,8 juta!
380.000 transaksi pelanggan disusupi hacker lewat skrip berbahaya di situs web resmi. Data kartu kredit wisatawan tercuri yang akhirnya menyebabkan British Airways mengalami kerugian miliaran rupiah!
ADVERTISEMENT

Ini Regulasi yang Perlu Kamu Tau tentang Perindungan Data

Biar data kita gak jadi santapan hacker, ada beberapa aturan yang dibuat buat lindungi privasi pengguna:
1. GDPR (General Data Protection Regulation) ā†’ Aturan Uni Eropa buat ngejaga data pengguna internet, termasuk wisatawan.
2. UU PDP (Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi) di Indonesia ā†’ Mengatur penggunaan dan perlindungan data pribadi supaya gak sembarangan dipakai perusahaan.
3. BI Regulation No. 22/23/PBI/2020 ā†’ Bikin sistem pembayaran digital lebih aman dan mencegah fraud dalam transaksi cashless.
Jadi, kalau traveling ke luar negeri atau pakai platform digital buat booking hotel, pastikan layanannya patuh sama regulasi ini

Cara Lindungi Diri dari Serangan Digital Saat Traveling!

1. Jangan Sembarangan Klik Link
ADVERTISEMENT
Kalau dapet email atau pesan mencurigakan yang minta login akun atau transfer uang, cek dulu URL-nya! Pastikan itu bukan link palsu.
2. Pakai Autentikasi Dua Faktor (MFA)
Aktifkan 2-step verification di akun traveling atau e-wallet biar lebih aman.
3. Hindari WiFi Publik Tanpa VPN
Kalau butuh internet di tempat umum, pakai VPN supaya data kamu tetap terenkripsi.
4. Cek Review Sebelum Booking
Jangan asal percaya diskon atau promo gila-gilaan. Selalu baca review asli dari pengguna lain sebelum booking hotel atau beli tiket online.
5. Update Software Secara Rutin
Aplikasi perjalanan dan dompet digital yang jarang di-update lebih rentan diretas. Pastikan semua aplikasi penting di HP kamu selalu versi terbaru!
Pariwisata digital memang bikin hidup lebih praktis, tapi kita juga harus sadar kalau risiko siber itu nyata! Liburan boleh seru, tapi jangan sampai data dan uang kita lenyap gara-gara lalai dalam menjaga keamanan digital.
ADVERTISEMENT