Sepenggal Kisah dari Praha: Islam di Negeri Bohemia

Husni Fatahillah Siregar
Corporate Communication
Konten dari Pengguna
27 Mei 2020 21:11 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Husni Fatahillah Siregar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Islamic Centre Brno, Ceko (Foto Dok. Muslim Brno.cz)
zoom-in-whitePerbesar
Islamic Centre Brno, Ceko (Foto Dok. Muslim Brno.cz)
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi COVID-19, beredar berita mengenai masjid di beberapa negara Eropa diperbolehkan mengumandangkan azan untuk pertama kalinya menggunakan pengeras suara. Saat ini bisa dikatakan Islam merupakan agama yang perkembangannya cukup signifikan di benua biru.
ADVERTISEMENT
Hal ini selain didorong oleh derasnya arus imigran yang masuk ke Eropa, disebutkan setelah tragedi 11 September di Amerika, menumbuhkan keingintahuan yang besar dari masyarakat Eropa untuk mempelajari dan memperdalam Islam yang akhirnya mendorong mereka untuk memeluk agama Islam. Perancis, Jerman, Belanda, Inggris merupakan negara-negara yang memiliki jumlah populasi Muslim cukup besar di Eropa. Walaupun pertumbuhan Islam cukup signifikan, tidak dapat dipungkiri masih dijumpai ketakutan akan Islam dit engah masyarakat Eropa (islamophobia).
Bagaimana dengan Ceko? Fakta menarik mengenai Ceko adalah negara dengan mayoritas penduduk ateis. Mengapa? Karena hampir 40% penduduknya mengaku tidak beragama atau ateis, dan 44% memilih untuk tidak menyebutkan agama yang dianut.
Ceko bahkan disebut sebagai negara dengan jumlah penganut ateis tertinggi di Eropa. Runtuhnya komunis mengakibatkan penduduk Ceko lebih memilih tidak menganut agama apa pun, di mana sebelumnya agama Kristen Katolik menjadi agama mayoritas hingga pertengahan abad ke-20.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana perkembangan Islam di Ceko? Islam di Ceko mulai berkembang ketika negara ini masih bergabung bersama Slovakia sebagai negara Cekoslovakia. Belum ada data sensus mengenai jumlah populasi Muslim di Ceko, namun diperkirakan jumlahnya saat ini sekitar 20 ribuan orang, atau hanya sekitar 0.2% dari jumlah penduduk Ceko. Tidak seperti kebanyakan negara Eropa lainnya yang membuka pintu bagi imigran atau pengungsi Muslim korban perang, pemerintah Ceko hingga saat ini masih menolak kedatangan mereka. Kedatangan populasi Muslim di Ceko awalnya untuk menempuh pendidikan hingga akhirnya menetap.
Bicara mengenai populasi Muslim tentu tidak lepas dari keberadaan masjid. Dari berbagai sumber disebutkan pemerintah Ceko awalnya menolak keras pembangunan masjid karena Islam tidak diakui sebagai agama yang berkembang di Ceko, hingga akhirnya masjid pertama kali diizinkan untuk didirikan di kota Brno, kota terbesar kedua di Ceko setelah Praha, namun dengan syarat tidak boleh menggunakan kata “Masjid”, dan tidak ada boleh ada bangunan menara atau kubah atau bangunan yang merepresentasikan Islam.
ADVERTISEMENT
Dan tahun 1998 menjadi sejarah bagi perkembangan Islam di Ceko dengan diresmikannya Islamic Centre di kota Brno. Setelah itu barulah beberapa Islamic Centre diizinkan untuk didirikan di Praha dan wilayah Ceko lainnya. Saat ini di Ceko terdapat kurang lebih 7 masjid: 4 masjid di Praha yang tersebar di beberapa tempat, 1 masjid di Brno, 1 masjid di Teplice, dan 1 masjid di Tuchomerice.
Islamic Centre Cerny Most, Praha (Foto Dok. Pribadi)
Tidak semua Islamic Centre yang ada di Praha bangunannya berdiri sendiri sebagaimana bangunan sebuah masjid namun tanpa kubah atau menara. Ada juga Islamic Centre yang menjadi satu bagian dalam sebuah gedung yang terletak di basement yang lembab sehingga untuk yang pertama kali berkunjung tidak akan menyangka ada Islamic Centre didalam bangunan tersebut. Namun, lokasi Islamic Centre ini sangat strategis di pusat kota dan sangat dekat dengan berbagai tempat hiburan di kota Praha.
Islamic Foundation, Praha (Foto Dok. Pribadi)
Selain tempat untuk beribadah, yang juga sangat diperlukan bagi umat Muslim adalah ketersediaan bahan pangan yang halal. Di Ceko, khususnya di Praha, tidak sulit untuk mendapatkan tempat makan atau restoran yang menawarkan menu halal. Umumnya restoran tersebut pemiliknya berasal dari Turki atau negara Timur Tengah sehingga menu yang ditawarkanpun menu makanan dari Turki atau Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Bagi anda Muslim traveller bisa berselancar di dunia maya untuk mengetahui restoran yang aman untuk dinikmati saat berwisata ke Praha. Sementara bagi anda yang berencana untuk menetap dengan jangka waktu yang lama di Praha juga tidak perlu khawatir mencari toko bahan pangan dengan sertifikasi halal, karena di pusat kota anda dapat menjumpai toko bahan pangan dengan label halal.
Toko bahan pangan Halal di pusat kota Praha (Foto Dok. Pribadi)
Lantas, bagaimana menjalankan kehidupan sehari-hari sebagai Muslim di Praha? Hingga saat ini kami tidak menemukan kendala apa pun dalam menjalankan keseharian khususnya dalam menjalankan ibadah. Karena pada akhirnya kembali lagi bagaimana kita beradaptasi dan menyesuaikan diri sebagai bagian dari masyarakat lokal. Sebagaimana pepatah lama menyebutkan di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, kami tetap menghormati apa yang menjadi kebiasaan bagi masyarakat lokal namun tetap berpegang teguh dengan prinsip dan nilai-nilai keislaman.
ADVERTISEMENT
Salam dari Praha!