Konten dari Pengguna

Cerita Misteri RSUD lama Kebumen

Husni Nurudin
ASN di Pemkab Purworejo menjabat Arsiparis
19 Oktober 2022 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Husni Nurudin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setahun lebih, persisnya sejak 15 Januari 2014, pelayanan RSUD Kebumen mulai dipindahkan ke gedung baru di jalan lingkar selatan muktisari Kebumen. Sejak saat itu, bangunan lama di Jalan Rumah Sakit nomor 13 Bojong Panjer Kebumen mulai dikosongkan dan benar-benar kosong pada Maret 2014. Suasana dalam lingkungan RSUD lebih sepi lagi. Bekas ruangan, baik untuk perkantoran maupun bangsal-bangsal rumah sakit sudah dipenuhi sampah. Daun-daun kering berserakan dan menumpuk tak terurus. Minus sejumlah fasilitas yang sudah mulai dimakan usia, secara keseluruhan kondisi bangunan masih terlihat bagus. Hanya, coretan cat dan pylox membuat bangunan yang menempati lahan seluas 2,9 hektare itu terlihat mangkrak.
ADVERTISEMENT
Banyak kejadian aneh terkait kosongnya RSUD lama tersebut. Salah satu yang santer terdengar di masyarakat Kebumen adalah cerita seorang warga Kecamatan Krakal yang datang ke RSUD saat istrinya hendak melahirkan. Menariknya orang itu merasa seakan akan masih memberikan pelayanan medis seperti biasanya.
Dia datang malam-malam dan mengatakan masih ada bidan dan perawat yang menolong proses persalinan istrinya. Untungnya anak itu lahir dengan selamat. Orangnya sadar kalau RSUD sudah tutup baru siang harinya. Dan anehnya ayahnya itu tidak tahu kalau Lokasi RSUD baru sudah dipindahkan ke Perempatan Muktisari Jalan Lingkar Selatan. Selama sepasang suami istri berada di RSUD juga seakan – akan masih banyak pasien berdatangan untuk memeriksakan diri ke ruang Poli yang ada (Umum, Gigi, THT dan lain-lain).
ADVERTISEMENT
Lorong rumah sakit juga dipenuhi oleh antrian pasien yang sedang menunggu di kursi tunggu ramai seperti layaknya pelayanan rumah sakit yang lain. Seramnya lagi, kalau malam terdengar suara- suara yang tidak kelihatan wujudnya menambah angker nya suasana lingkungan di RS UD tersebut. Warga yang sering melewati bekas bangunan itu saja kadang merinding terbawa oleh suasana nya yang gelap, tidak ada lampu. Tempat ini memang sepi, namun masih sesekali ada anak-anak datang untuk sekedar bermain. Selain itu salah satu warga pemilik warung sekitar telah terbiasa dengan keadaan sepi seperti itu dan bertahan berdagang di sekitar, dan tampak aman-aman saja. Namun terkadang ada hal aneh yang dilihatnya. Mulai dari adanya warga yang tiba-tiba mengalami kesurupan. Setelah diselidiki oleh orang pintar, sebuah pengakuan menuturkan dia seorang perempuan penunggu rumah sakit tersebut. Adanya warga yang tiba-tiba mengalami kesurupan,ketika kesurupan menuturkan dia seorang perempuan penunggu rumah sakit tersebut. Selain itu, tukang becak yang mengantarkan seorang perempuan ke RSUD, yang mengaku bahwa ia dari keraton Jogja, dan kemudian menghilang setelah sampai di rumah sakit. Perempuan tersebut juga membayar ongkos becak layaknya penumpang biasanya.
ADVERTISEMENT
Padahal sebenarnya yang terjadi Bangunan Mangkrak yang lama tidak ditempati itu telah dihuni oleh Penghuni “Dunia Lain”.
Terlepas dari cerita semacam itu, kata warga, mereka berharap Pemkab Kebumen segera memastikan peruntukan bangunan RSUD lama ke depan. Apalagi, informasi yang berkembang peruntukan RSUD lama tersebut belum jelas hingga kini. Awalnya kami mendengar bangunan RSUD akan dibangun rumah tahanan (rutan). Namun belakangan, katanya untuk sekolah tinggi keperawatan” kata salah seorang pemilik warung yang masih tersisa bernama Khofifah. Kholifah sendiri bukan satu-satunya pedagang yang masih bertahan. Satu lagi yang masih bertahan pemilik warung di belakang RSUD.
Sampai sekarang ini sebagian kalangan masyarakat di sekitar bekas bangunan RSUD lama tersebut sangat mengharapkan agar bangunan itu segera direhab atau dipugar jika memang Rumah Cagar Budaya. Dibangun kembali sebagai tempat pendidikan seperti untuk pendirian Perguruan Tinggi yang masih sedikit jumlahnya di Kebumen.
ADVERTISEMENT