Konten dari Pengguna

Ketika Dirimu Sendiri yang Merusak Kebahagiaanmu? Waspada Tanda Self Sabotage!

Husnu Nadya Zahra
Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta
8 Desember 2022 22:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Husnu Nadya Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber : freepik.com
ADVERTISEMENT
Self sabotage atau menyabotase diri sendiri adalah tindakan atau perilaku yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar yang berdampak negatif pada diri Anda.
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda ragu untuk pergi ke dokter ketika Anda sakit dan membutuhkan pertolongan? Atau mungkin penundaan bisa dilakukan dengan mudah dan cepat?
Jika Anda pernah melakukan ini sebelumnya, kebiasaan ini bisa bertanda self sabotage atau sabotase diri. Apabila tak segera diubah, kebiasaan buruk ini dapat menghambat Anda untuk maju dan berdampak negatif bagi kehidupan secara keseluruhan.

Tanda-tanda Seseorang Melakukan Self Sabotage

Tanda-tanda seseorang melakukan self sabotage bisa dilihat dari sikap dan perilaku yang Anda tunjukkan. Beberapa tanda mungkin akan terlihat dengan jelas, tetapi ada juga yang sulit untuk dikenali. Berikut beberapa sikap dan perilaku yang bisa bertanda Anda melakukan sabotase diri:

Menyalahkan Orang Lain Ketika Semua Berjalan Tidak Sesuai Rencana

Orang yang melakukan sabotase diri sering menyalahkan orang lain ketika mereka memiliki masalah. Padahal, masalah ini bisa muncul karena sikap dan perilaku Anda sendiri.
ADVERTISEMENT
Misalnya, pasangan Anda mungkin terlibat dalam perilaku yang dapat merusak hubungan. Merasa dia tidak bisa mengubah itu, maka kamu memutuskan untuk mengakhiri hubungan.
Tindakan itu menunjukkan bahwa Anda melakukan sabotase diri untuk belajar dan tumbuh bersama pasangan dari pengalaman. Sikap dan tindakan Anda dapat berkontribusi pada perilaku buruk yang sering ditunjukkan pasangan Anda.

Memilih untuk Menjauh saat Semua Tidak Berjalan dengan Baik

Memilih untuk menjauh ketika keadaan tidak berjalan dengan baik bisa menjadikan satu tanda self sabotage. Mundur terkadang merupakan keputusan yang bijaksana, tetapi tanyakan pada diri Anda apakah Anda benar-benar mencoba yang terbaik.
Tindakan sabotase diri bisa menyebabkan Anda takut akan konflik atau kritik. Ingatlah bahwa terus menghindari masalah hanya akan membuat Anda meragukan kemampuan diri sendiri dan membuat Anda sulit berkembang.
ADVERTISEMENT
Menunda tugas atau pekerjaan adalah salah satu tindakan menyabotase diri. Misalnya, Anda sebenarnya sudah siap untuk melakukan pekerjaan tertentu, namun memilih menghindarinya dengan melakukan aktivitas lain seperti bermain gadget, menonton film, maupun tidur siang. Terkadang keterlambatan pekerjaan bisa tertunda tanpa alasan yang jelas.

Bertahan Meski Menjalin Hubungan dengan Orang yang Tidak Tepat

Tindakan menyabotase diri seringkali muncul dalam suatu hubungan. Contohnya adalah bersama seseorang yang terus menyakiti Anda dan berharap suatu hari mereka akan berubah.

Kesulitan Dalam Menyampaikan Kebutuhan

Banyak orang memilih untuk mengesampingkan kebutuhannya sendiri demi kepentingan orang lain. Ini adalah tanda bahwa Anda merusak diri sendiri. Sikap dan perilaku tersebut dapat muncul dalam keluarga, pekerjaan, teman, dan hubungan dengan pasangan.
Contohnya, antrean Anda tiba-tiba diserobot orang lain ketika sedang berbelanja di minimarket. Padahal, saat itu Anda sebenarnya tengah terburu-buru karena hendak mengikuti rapat penting, Namun, Anda memilih diam dan membiarkan orang tersebut, hingga akhirnya datang terlambat ke rapat.
ADVERTISEMENT

Penyebab Seseorang Melakukan Sabotase Diri

Ada banyak alasan mengapa seseorang melakukan self sabotage. Beberapa faktor dapat memicunya, antara lain:

Bagaimana Cara Menghilangkan Kebiasaan Sabotase Diri?

Cara menghilangkan kebiasaan sabotase diri adalah dengan mengingat dan menganalisis perilaku yang cenderung menyakiti Anda saat sedang merasa stres. Kemudian berlatih menanggapi dengan cara yang lebih sehat, seperti berbagi cerita dengan orang yang Anda percayai, berolahraga, atau mengembangkan minat baru.
ADVERTISEMENT
Jika Anda kesulitan menghentikan kebiasaan buruk tersebut, tidak ada salahnya Anda memeriksakan diri ke dokter. Dokter kemudian akan membantu menyelesaikan masalah sekaligus menghilangkan kebiasaan merusak diri sendiri.