Konten dari Pengguna

Emosi Mempengaruhi Motivasi Belajar

Husnusyifa Az Zahra
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
3 Desember 2024 13:09 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Husnusyifa Az Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkan anda merasa semangat untuk belajar tiba-tiba hilang karena suasana hati anda sedang buruk atau sedang patah hati? Atau mungkin pernahkah anda merasa sangat termotivasi untuk belajar hanya dengan mendapat pujian dari teman atau guru?. Nah, hal ini merupakan bagian contoh nyata di kehidupan sehari-hari bahwa emosi berpengaruh terhadap motivasi individu.
ADVERTISEMENT
Emosi
Ilustrasi macam-macam emosi. Sumber: https://www.pexels.com
Menurut Goleman (2004), emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Menurut Psikolog Paul Ekman, manusia memiliki 6 emosi dasar, yaitu terkejut, takut, marah, senang, jijik, dan sedih. Hidup manusia selalu dipenuhi dengan 6 elemen emosi dasar, setiap individu memiliki emosi yang berbeda-beda. Emosi yang kita rasakan pasti akan berubah-ubah setiap waktunya, seperti rasa senang yang tidak selalu kita rasakan sepanjang waktu. Proses emosi terjadi pada bagian-bagian otak, diantaranya:
1. Sistem Limbik merupakan struktur jaringan yang meliputi subkortikal, kortikal, dan area batang otak yang bertugas dalam memainkan peran utama perilaku, emosi serta memori. Sistem limbik juga meliputi bagian-bagian otak di dalamnya, seperti talamus dan amigdala
ADVERTISEMENT
2. Talamus merupakan bagian otak yang bertugas untuk menerjemahkan suatu sinyal yang ditankap melalui indera ke dalam bahasa otak. Lalu sinyal tersebut diproses oleh neokorteks dan menganalisis respon yang cocok. Jika respon tersebut bersifat emosional maka, talamus akan mengirimkan sinyal tersebut kepada amigdala.
3. Amigdala merupakan bagian otak sebagai pusat emosi. Bagian ini yang berisi ingatan emosi dan bagian tubuh yang memproses hal-hal yang berkaitan dengan emosi. Amigdala juga dapat memicu suatu respon emosional sebelum pusat-pusat korteks memproses sesuatu yang benar-benar terjadi.
Emosi sendiri merupakan hal yang kompleks dan abstrak, tidak dapat diraba dan berwujud. Emosi mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari. Dari pengambilan keputusan, mengungkapkan apa yang kita rasakan hingga motivasi belajar seseorang.
ADVERTISEMENT
Motivasi
Ilustrasi Motivasi. Sumber: https://www.pexels.com
Menurut Gitosudarmo dalam Hendrietta (2010: 1), motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Motivasi individu berkaitan erat dengan salah satu neurotransmitter yang terdengar “familiar”, yakni Dopamin. Ketika kita sangat termotivasi untuk melakukan sesuatu mungkin belajar, olahraga, berkebun maka disitulah otak kita penuh dengan dopamin. Kita merasa semangat dalam melakukan sesuatu dan energi kita akan fokus terhadap hal-hal yang ingin kita kerjakan. Dalam proses perjalanan sesorang dalam menggapai impian, seseorang perlu memiliki motivasi belajar yang kuat dari diri sendiri. Mahon (2006) mengatakan bahwa motivasi merupakan suatu proses yang mengarah pada pencapaian suatu tujuan. Untuk membentuk motivasi belajar yang lebih kuat dalam diri individu, perlu adanya simulasi dari luar atau faktor eksternal yang dapat memacu seseorang dalam mencapai kesuksesan.
ADVERTISEMENT
Apa hubungan emosi dengan motivasi belajar?
Dari beberapa penelitian terdahulu diketahui bahwa adanya hubungan positif yang sangat siginifikan antara emosional dengan motivasi belajar. Semakin tinggi tingkat emosional makan motivasi belajar yang dimiliki semakin rendah, begitupula sebaliknya. Emosi akan mempengaruhi pemikiran kita dan itu terjadi dialam bawah sadar kita. Emosi memiliki peran utama dalam mendorong munculnya motivasi. Seringkali motivasi belajar seseorang hilang karena pengaruh emosi yang ia rasakan pada saat itu. Hal ini dapat kita rasakan dan terjadi ketika kita merasa senang, kita akan memiliki motivasi belajar yang tinggi. Bahkan secara tidak sadar kita dapat menghabiskan waktu yang cukup lama untuk belajar. Emosi seperti senang, bangga seringkali menjadi pengaruh yang sangat kuat terhadap motivasi seseorang untuk terus mencapai tujuan atau keinginannnya. Selain itu, emosi seperti sedih, marah, gelisah juga memiliki pengaruh besar terhadap motivasi belajar individu, tergantung pada kondisi yang ia alami. Contohnya ketika otak memikirkan hal yang mengesalkan dapat memicu respon emosional, sehingga rasa ingin indvidu untuk melakukan sesuatu akan menurun. Sehingga kita akan merasa kehilangan motivasi atau dorongan untuk belajar, hanya untuk melihat materi yang akan dipelajari saja kita sudah merasa malas terlebih lagi untuk mempelajarinya. Tapi bisa saja di sisi lain ketika kita merasa diremehkan atau diabaikan rasa sedih yang kita rasakan justru membuat motivasi belajar kita semakin tinggi, kita ingin membuktikan bahwa kita tidak seburuk apa yang orang lain pikirkan.
ADVERTISEMENT
Tidak dapat dipungkiri, kondisi tersebut juga dapat terjadi sebaliknya ketika ia sudah merasa senang dan puas dalam pencapaiannya. Tujuan yang sudah ia capai dapat membuat seseorang mengabaikan proses individu untuk dapat berkembang untuk jauh lebih baik lagi. Motivasi belajar yang individu punya akan tetap bertahan seperti itu saja atau dapat menurun. Maka dari itu pentingnya seseorang dalam mengelola emosional yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga tidak akan tahu motivasi belajar yang tinggi pada saat itu yang harus ia punya dapat mendorong seseorang untuk bisa maju dan menjadi lebih baik dari tujuan yang pernah ia rencanakan. Itulah bentuk bagaimana emosi dapat mempengaruhi motivasi belajar seseorang di kehidupan sehari-hari.
Referensi:
ADVERTISEMENT
Baskara, A., Soetjipto, H. P., & Atamimi, N. (2008). Kecerdasan emosi ditinjau dari keikutsertaan dalam program meditasi. Jurnal psikologi, 35(2), 101-115. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1211127&val=8866&title=Kecerdasan%20Emosi%20Ditinjau%20Dari%20Keikutsertaan%20Dalam%20Program%20Meditasi
Goleman, D. 1999. Emotional Intellegence. Terjemahan Hermaya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ramadhani, M. A., Kasmawati, K., & Husain, I. A. (2023). Korelasi emosi dengan motivasi belajar siswa. Orien: Cakrawala Ilmiah Mahasiswa, 3(1), 41-46. https://jim.unindra.ac.id/index.php/orien/article/download/9004/1440
Ramdhani, Firman. (2022). Motivasi dan Dopamin. https://www.mindinstitute.id/post/motivasi-dan-dopamin-1