Konten dari Pengguna

Pengisian Daya Nirkabel pada Ponsel Pintar: Awal Mula dan Prinsip kerja

I Made Candra Dwipananda
Mahasiswa, rekayasa instrumentasi dan automasi, Institut Teknologi Sumatera
29 September 2024 12:15 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari I Made Candra Dwipananda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : https://www.istockphoto.com/id/foto-foto/wireless-charger
zoom-in-whitePerbesar
sumber : https://www.istockphoto.com/id/foto-foto/wireless-charger
ADVERTISEMENT
Wireless charging atau pengisian daya nirkabel telah menjadi salah satu fitur yang semakin umum ditemui pada ponsel pintar modern,teknologi ini memungkinkan pengisian daya tanpa memerlukan koneksi fisik langsung antara perangkat dan sumber listrik, memberikan kenyamanan dan kemudahan penggunaan bagi pengguna.
ADVERTISEMENT
Cara kerja wireless charging didasarkan pada prinsip induksi elektromagnetik, di mana energi listrik ditransfer dari pengisi daya (charging pad) ke ponsel melalui medan elektromagnetik.
Ponsel pintar yang mendukung fitur ini dilengkapi dengan kumparan penerima di dalam perangkatnya, yang menangkap energi dari medan tersebut dan mengubahnya menjadi listrik untuk mengisi baterai.
Penggunaan teknologi ini tidak hanya menghilangkan kebutuhan akan kabel, tetapi juga membantu mengurangi keausan pada port pengisian daya tradisional, memperpanjang usia perangkat.
Seiring dengan kemajuan teknologi, efisiensi dan kecepatan pengisian daya nirkabel terus ditingkatkan, menjadikannya solusi pengisian daya yang semakin populer di kalangan pengguna ponsel pintar.
perjalanan wireless charging hingga seperti sekarang ini, dan bagaimana cara kerjanya? Berikut adalah paparannya, seperti dilansir dari Business Insider, Selasa (19/4/2022).
ADVERTISEMENT
Wireless charging sebenarnya bukanlah teknologi yang benar-benar baru. Metode pengisian daya yang satu ini sudah ada sejak lebih dari 100 tahun yang lalu, ditemukan oleh seorang ilmuan terkenal, Nikola Tesla. Pada akhir 1800-an, Nikola Tesla berhasil mengirim listrik melalui udara.
Dia menggunakan proses yang disebut resonant-inductive coupling, yang bekerja dengan menciptakan medan magnet antara pemancar dan listrik untuk menyalakan bola lampu di laboratoriumnya di New York City.
Beberapa tahun kemudian, ia mematenkan idenya ini, Tesla — menara dengan kumparan di bagian atas yang dapat memancarkan listrik. Tesla memiliki visi yang jauh lebih besar dari jaringan listrik nirkabel, namun mimpi ini tidak pernah terwujud.
sumber : https://teslamistrzblyskawic.blogspot.com/2014/02/tower-of-dream.html
ADVERTISEMENT
Prinsip dasar pengisian daya induktif yang ditemukan oleh Nikola Tesla masih diterapkan dalam teknologi pengisian daya nirkabel pada ponsel pintar saat ini.
Dalam sistem ini, sebuah kumparan elektromagnetik—yang dikenal sebagai kumparan induksi—di dalam dasar pengisi daya (charging base) menciptakan medan magnet,kumparan ini pada dasarnya berfungsi sebagai antena yang memancarkan medan energi.
Ponsel pintar yang mendukung pengisian daya nirkabel memiliki kumparan kedua yang lebih kecil di dalam perangkatnya, kumparan ini menerima dan menyerap energi yang dikirimkan oleh medan magnet tersebut.
Sirkuit elektronik di dalam ponsel kemudian mengubah energi yang diterima menjadi energi yang dapat digunakan untuk mengisi baterai. Proses ini memungkinkan pengisian daya tanpa perlu koneksi fisik langsung antara ponsel dan sumber daya, memberikan kenyamanan dan kepraktisan bagi pengguna.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kelebihan wireless charging
Kekurangan wireless charging
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, wireless charging menawarkan banyak manfaat dan kenyamanan bagi pengguna ponsel pintar. Namun, penting untuk kita mempertimbangkan efek negatifnya, terutama dalam hal efisiensi dan biaya. Dengan memahami kedua sisi ini, kita dapat mengambil keputusan yang lebih baik tentang apakah teknologi ini cocok untuk kebutuhan dan kegunaan kita.