Konten dari Pengguna

Kemajuan Sektor Pariwisata, Momentum Menuju Kemiskinan NTB Satu Digit

I Gusti Ayu Puspita Anggraini
Mahasiswa Polstat STIS
5 Oktober 2023 13:32 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari I Gusti Ayu Puspita Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi desa wisata di Lombok Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi desa wisata di Lombok Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Kemiskinan merupakan isu penting bagi negara berkembang seperti Indonesia. Penanggulangan kemiskinan merupakan agenda penting dunia sebagaimana telah di prioritaskan sebagai sebuah tujuan dalam pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
ADVERTISEMENT
Dalam SDGs dinyatakan tanpa kemiskinan (no poverty) sebagai poin pertama prioritas. Hal ini berarti dunia sepakat meniadakan kemiskinan tanpa terkecuali. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai provinsi di kawasan Nusa Tenggara telah menunjukkan capaian persentase kemiskinan yang semakin menurun sejak beberapa tahun terakhir.
Persentase Penduduk Miskin (%) NTB Tahun 2018-2022. Sumber Data: BPS
Pergerakan persentase penduduk miskin NTB setiap tahunnya menurun, namun masih dalam angka dua digit. Target pemerintah Provinsi NTB adalah untuk mencapai angka kemiskinan 1 (satu) digit. Pemerintah NTB masih dalam kewajiban untuk mengentaskan 800 ribu jiwa miskin dan memastikan jiwa yang rentan miskin agar tidak jatuh miskin.
Pengangguran (Ribu Jiwa) NTB Tahun 2018-2022. Sumber Data: BPS
Pelonjakan angka pengangguran pada tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak banyak pekerja yang kena PHK telah menunjukkan perkembangan secara perlahan—di mana pengangguran mulai menurun di tahun-tahun berikutnya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah daerah telah berupaya melakukan berbagai kebijakan mengembalikan kondisi perekonomian menjadi lebih baik. Pengembalian kondisi perekonomian pasca Covid-19 dilakukan dengan mengadakan berbagai event, baik nasional maupun internasional.
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki berbagai tempat wisata yang dapat menjadi daya tarik wisatawan dari berbagai penjuru Indonesia maupun wisatawan manca negara untuk berkunjung. Contohnya seperti Pulau Bali, Raja Ampat, dan lainnya.
NTB sebagai salah satu dari lima "destinasi super prioritas" dapat menjadi salah satu sumber pembangkit perekonomian di Indonesia. Dengan adanya pembangunan Sirkuit Mandalika sejak 2019 menjadikan sirkuit tersebut saat ini dapat digunakan untuk ajang perlombaan.
Sejak perhelatan awal MotoGP di Sirkuit Mandalika pada tahun 2022 telah menyumbangkan PDRB kepada perekonomian di Nusa Tenggara Barat. Dengan adanya perhelatan tersebut dapat membuka banyak lapangan pekerjaan sehingga menyaring para pencari kerja untuk dapat bekerja kembali.
ADVERTISEMENT
Penyelenggaraan WSBK ini dapat menjadi penolong jerat kemiskinan di Nusa Tenggara Barat karena itu dapat membuka lapangan pekerjaan. Selain itu juga membuka kesempatan peluang usaha yang luas.
Para pebalap di ajang WSBK Mandalika. Foto: Dok. Kemenparekraf
Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif adalah melalui event. Kenapa? Sebab, event dapat berupaya menarik masa dan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi baik lokal maupun nasional.
BPS mempublikasikan bahwa pada tahun 2022 PDRB sektor pariwisata Provinsi NTB mengalami peningkatan 1.540.084,32 (juta rupiah), sedangkan pada tahun 2020 PDRB sektor pariwisata mengalami penurunan 2.483.480,09 (juta rupiah). TPK Hotel Non Bintang mengalami peningkatan 1,4 persen.
Dapat kita lihat bahwa adanya WSBK dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi angkatan kerja yang ada sehingga angka pengangguran dapat ditekan dan kemiskinan menjadi berkurang sesuai dengan tujuan utama pembangunan dan pengembangan kawasan ekonomi strategis.
ADVERTISEMENT
Sektor pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga menjadi salah sektor yang terdampak cukup baik dalam penyelenggaraan WSBK ini. Pada saat ini juga merupakan peluang bagi para pelaku usaha kerajinan lokal untuk dapat kembali bersinar, karena para penonton berasal dari dalam dan luar daerah.
Suatu keuntungan yang luar biasa bagi Nusa Tenggara Barat—tepatnya Pulau Lombok, setelah diterpa berbagai cobaan, mulai dari gempa 2018 hingga Covid-19 selama lebih dari dua tahun lamanya—pariwisata Lombok melemah dan sekarang menjadi dapat bernapas kembali secara perlahan.
Tarian perang Peresean di Desa Adat Sade yang diiringi bunyi gendang beleq, alat musik tradsional Suku Sasak yang dimainkan berkelompok. Tarian ini merupakan sambutan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Sade. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Pariwisata NTB memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan, banyak wilayah yang memiliki sumber daya yang menarik untuk dikembangkan lagi. Pengembangan pariwisata ini tentunya berdampak kepada perekonomian NTB bahkan dapat menyumbangkan terhadap PDB Indonesia.
ADVERTISEMENT
Adanya event WSBK di NTB, tepatnya Pulau Lombok, yaitu pada tanggal 3-5 Maret 2023, Seri II Superbike yang dapat mengundang seluruh masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri. Namun, data tingkat hunian kamar di NTB menurun di bulan Maret sebesar 0,43 persen.
Begitu juga untuk tingkat penghunian kamar Bintang yang ikut menurun di bulan maret sebesar 3,34 persen. Hal ini memperlihatkan bahwa kunjungan atau penonton untuk event ini tidak menggunakan hotel bintang dan non-bintang sebagai akomodasi.
Lalu, apakah penyelenggaraan WSBK ini kurang menarik? Apa yang menyebabkan kurangnya ketertarikan masyarakat terhadap penyelenggaraan WSBK ini? Ada beberapa hal yang menyebabkan kurangnya minat dalam WSBK tahun ini.
Pertama, terkait harga tiket pesawat. Bagi penonton yang berasal dari luar Pulau Lombok tentunya memerlukan biaya yang lebih untuk dapat menonton WSBK ini, salah satunya biaya tiket pesawat. Meningkatnya peminat WSBK menyebabkan permintaan tiket pesawat meningkat.
Ilustrasi tiket pesawat. Foto: Studio_G/shutterstock
Tiket pesawat yang terbatas dengan peminat yang banyak menjadikan harga tiket pesawat melonjak drastis. Pergerakan penumpang di bandara internasional Lombok selama WSBK 2022 terdapat sekitar 5.700 orang/hari.
ADVERTISEMENT
Akses untuk dapat ke pulau Lombok tidak hanya dapat dilalui oleh jalur udara melainkan dapat juga melalui jalur laut dan darat yang memerlukan biaya lebih kecil. Akses laut dan darat tersebut dapat menjadi alternatif bagi penonton yang ingin menyaksikan WSBK mandalika.
Kedua, terkait harga akomodasi. Melonjaknya akomodasi seperti kamar hotel juga mengalami lonjakan diikuti dengan permintaan yang tinggi. Banyak warganet yang berpendapat bahwa hotel non-bintang memberikan harga yang tidak masuk akal sehingga para penonton berpikir dua kali untuk kembali menonton WSBK tersebut.
Selama WSBK 2022 jumlah hunian kamar hotel mencapai 2.000 di Mandalika dan sebanyak 5.000 di Kota Mataram. Sejumlah hotel saat ini sedang dibangun dan terus dikejar agar dapat dibuka sebelum MotoGP selanjutnya digelar.
ADVERTISEMENT
Ketiga terkait konstruksi jalan. Akses jalan menuju sirkuit juga sedang dalam tahap pengembangan dan perbaikan. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa jalan menuju sirkuit tidak layak sehingga mengurangi minat para pendatang.
Ilustrasi lubang jalan Foto: dok. Visordown
Mulai dari akses jalan yang rusak hingga akses jalan yang kecil dapat menyebabkan kemacetan sehingga kurangnya efektivitas dalam waktu perjalanan. Pembangunan jalan diperlukan untuk mengoptimalkan waktu para pendatang, berbagai rute jalan juga perlu dibangun kembali sebagai solusi mencegah kemacetan.
Momentum sudah kita dapatkan. Sekarang kita hanya perlu mengevaluasi apa yang perlu diperbaiki dan mempertahankan. Bahkan meningkatkan berbagai sumber daya dan peluang yang ada. Demi tercapainya kemiskinan NTB satu digit mari majukan pariwisata Nusa Tenggara Barat.