RENUNGAN MALAM DI TMP SEROJA, BELU, NUSA TENGGARA TIMUR

Saya berkesempatan untuk melakukan kunjungan ke Belu, Atambua, Nusa Tenggara Timur pada 14-18 Agustus 2018. Kami berkunjung ke salah satu kota yang langsung berbatasan darat dengan negara sahabat Timor Leste dengan tujuan untuk melakukan pelayanan masyarakat, kami yang sedang melakukan diklat dari salah satu Kementerian wajib untuk mengikuti program ini sebagai salah satu unsur penilaian dalam diklat.

Banyak kegiatan yang kami lakukan dalam program ini yaitu mengajar di sekolah2 tingkat SD, SMP, SMA dan berbagi pengalaman dengan Mahasiswa dan Kepala Sekolah. Singkat cerita pada tanggal 16 Agustus 2018 pukul 22.30, setelah seharian penuh dengan aktifitas, kami berkumpul kembali di lobby hotel tempat kami menginap untuk menuju ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Seroja. Hari itu kami dijadwalkan untuk melakukan renungan malam di sana. Bagi saya yang belum pernah mengikuti acara seperti itu bertanya tanya dalam hati, acara apakah ini? Apa yang akan kami lakukan disana?.

Perjalanan dari hotel ke TMP Seroja tidak jauh, dalam 15 menit kami sudah sampai di TMP Seroja setelah sebelumnya berkumpul dulu di rumah Bupati Belu. Begitu kami sampai disana ternyata lokasi sudah ramai, banyak mobil militer dan kepolisian, dalam hati saya bergumam “wah acaranya serius ini”.

Turunlah kami dari bus memasuki TMP Seroja, terlihat dalam kegelapan Polisi dan TNI telah berdiri tegak membentuk barisan yang rapih. Rombongan kami pun memasuki lokasi secara tertib dan sunyi dan diperintahkan untuk juga membentuk barisan. Ternyata yang dimaksud renungan malam adalah upacara untuk mendoakan para pahlawan menjelang kita memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Upacara pun dimulai dengan urutan selayaknya upacara bendera namun tidak disertai dengan penaikan Bendera Merah Putih. Setelah Indonesia Raya dinyanyikan, lagu mengheningkan cipta dikumandangkan kemudian dilanjutkan dengan lagu gugur bunga, acara sangat syahdu dengan dipayungi serakan bintang di langit, yang entah mengapa malam itu cuaca sejuk dan langit sangat bersih sehingga hamparan bintang serta beberapa planet dapat kita lihat, sangat indah langit malam itu. Setelah rangkaian upacara, acara dilanjutkan dengan tabur bunga dan berdoa di pusara para pahlawan. Jasad yang terkubur di TMP Seroja ini adalah para pejuang pada masa perjuangan untuk di Timor Timur.

Pengalaman ini cukup menarik bagi saya, karena sangat terasa khidmatnya upacara menjelang tengah malam tersebut dengan dihiasi langit yang sangat menakjubkan. Pengalaman ini akan terus membekas di hati saya dan mungkin juga teman-teman peserta diklat yang lain. Memang kunjungan ke Belu ini sangat spesial dan sangat bermakna. Terima kasih Pahlawan, terima kasih Belu, dan Terima kasih kepada panitia. MERDEKA!!!