Konten dari Pengguna

Eksplorasi Anggrek Liar dari Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah

Dr I Putu Gede P Damayanto
Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
27 Oktober 2024 14:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr I Putu Gede P Damayanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Oleh: Diah Sulistiarini, I Putu Gede P. Damayanto, & Florentina Indah Windadri (Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional)

Banggai Kepulauan, atau sering disingkat dengan ‘Bangkep’, merupakan kawasan kabupaten kepulauan yang termasuk ke dalam wilayah administrasi Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia dan terletak di ujung timur dari semenanjung Sulawesi Tengah. Wilayah Banggai Kepulauan terdiri dari 6671.32 km persegi wilayah perairan (laut) dan 2488.79 km persegi wilayah daratan. Pulau terbesar di Banggai Kepulauan adalah Pulau Peleng (dibaca: Pulau Peling) dengan luas sekitar 2325 km persegi.
Banggai Kepulauan yang terletak di semenanjung Sulawesi Tengah
Keanekaragaman flora di kawasan kepulauan biasanya sangat menarik untuk dipelajari karena adanya isolasi habitat. Pada tahun 1899, D. W. Horst melakukan eksplorasi keanekaragaman flora di Banggai Kepulauan, lalu dilanjutkan oleh W. Kaudern pada tahun 1920. Pada tahun 2014, C. Rahmadi dkk., para peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), kini bernama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kemudian melakukan kegiatan inventarisasi flora dan fauna di Banggai Kepulauan. Setelahnya, dilakukan eksplorasi ulang oleh Diah Sulistiarini, I Putu Gede P. Damayanto, dan Florentina Indah Windadri serta peneliti LIPI lainnya pada tahun 2019 dan ditemukan beberapa jenis anggrek liar yang cantik dan berpotensi dikembangkan sebagai tanaman hias. Berikut merupakan beberapa jenis anggrek liar yang ditemukan di Banggai Kepulauan.
ADVERTISEMENT
Aphyllorchis acuminata J.J.Sm.
Bunga Aphyllorchis acuminata (Foto: I Putu Gede P. Damayanto)
Aphyllorchis acuminata merupakan anggrek terestrial (anggrek tanah) yang tingginya dapat mencapai 150 cm. Bunga anggrek ini berwarna putih dengan garis ungu pada bagian tengah mahkota bunganya. Anggrek ini awalnya dilaporkan hanya dijumpai di Maluku, terutama di Pulau Buru. Baru-baru ini, anggrek ini juga dijumpai di Banggai Kepulauan yang tumbuh pada hutan sekunder di Taman Kehati Kokolomboy pada ketinggian 600–700 m di atas permukaan laut. Anggrek ini diketahui berbunga pada bulan Juni-Juli di Banggai Kepulauan.
Crepidium resupinatum (G. Forst.) Szlach.
Bunga Crepidium resupinatum (Foto: I Putu Gede P. Damayanto)
Crepidium resupinatum (dulu dikenal dengan nama Epidendrum resupinatum G.Forst.) merupakan jenis anggrek tanah yang dapat mencapai tinggi 40 cm. Bunganya kecil, berwarna keunguan sampai merah marun dengan ujung bibirnya bergigi. Daerah persebaran anggrek ini mulai dari Sulawesi (Kepulauan Banggai), Papua Nugini hingga Pasifik Selatan. Anggrek ini dijumpai tumbuh di hutan hujan mulai dari pantai hingga ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Di Banggai Kepulauan, anggrek ini dijumpai tumbuh menempel di tebing sepanjang pinggir jalan dari Desa Saiyong menuju Desa Gansal di Tinangkung. Anggrek ini diketahui berbunga pada bulan Juni-Juli di Banggai Kepulauan.
ADVERTISEMENT
Dendrobium lancifolium A.Rich.
Bunga Dendrobium lancifolium (Foto: I Putu Gede P. Damayanto)
Dendrobium lancifolium merupakan anggrek epifit yang tumbuh bergerombol. Bunga membuka lebar berwarna putih dengan kalus pada bagian bibir berwarna keunguan. Anggrek ini hanya dijumpai di bagian timur wilayah Indonesia, mulai dari Sulawesi, Maluku hingga ke Papua. Aggrek ini ditemukan tumbuh pada ketinggian 70–1900 m di atas permukaan laut. Di Banggai Kepulauan, anggrek ini dijumpai tumbuh menjuntai pada tebing-tebing di Bulagi dan Liang, serta diketahui berbunga pada bulan Juni-Juli.
Habenaria beccarii Schltr.
Bunga Habenaria beccarii (Foto: I Putu Gede P. Damayanto)
Habenaria beccarii merupakan anggrek terestrial (anggrek tanah) yang dapat tumbuh tegak hingga mencapai tinggi 40 cm. Anggrek ini sangat indah dengan bunganya yang berwarna putih bersih dan mempunyai bibir berjumbai yang menjadi ciri khas dari anggrek ini. Anggrek ini dilaporkan hanya dijumpai tumbuh tersebar di Sulawesi dan Maluku, sehingga bisa dikatakan sebagai anggrek Indonesia bagian Timur. Di Banggai Kepulauan, anggrek ini ditemukan di daerah Bulagi Selatan yang tumbuh tersebar di bawah perkebunan kopi. Di Kendari, Sulawesi Tenggara, anggrek ini ditemukan berbunga pada bulan Mei. Sementara di Banggai Kepulauan, dijumpai berbunga pada bulan Juni-Juli.
ADVERTISEMENT
Tainia trinervis (Blume) Rchb.f.
Bunga Tainia trinervis (Foto: I Putu Gede P. Damayanto)
Tainia trinervis (dulu dikenal dengan nama Mitopetalum trinerve Blume) merupakan anggrek terestrial (anggrek tanah) yang dapat mencapai tinggi hingga 30 cm. Bunga anggrek ini berwarna kuning kehijauan dengan totol-totol cokelat pada bagian tepi. Anggrek ini memiliki persebaran yang cukup luas, mulai dari Sabah, Filipina, Maluku (Ternate), Sulawesi (Banggai Kepulauan), Papua, dan Queensland. Di Banggai Kepulauan, jenis ini ditemukan di Taman Kehati Kokolomboy yang tumbuh di hutan sekunder pada ketinggian hingga 700 m di atas permukaan laut, serta diketahui berbunga pada bulan Juni-Juli.
Tentang penulis
Peneliti Ahli Utama sistematika tumbuhan (terutama Orchidaceae) di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). E-mail: [email protected]
ADVERTISEMENT
Peneliti Ahli Muda sistematika tumbuhan (terutama Bambusoideae) di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). E-mail: [email protected]
Peneliti Ahli Madya sistematika tumbuhan (terutama Bryophyta) di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). E-mail: [email protected]