Mahasiswa KKN UAD Gelar Penyuluhan Hidroponik Wick System & Gerakan lorong Sayur

Iasha Fahira Islami
Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
19 Desember 2022 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Iasha Fahira Islami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini sebagai salah satu upaya penghijauan lingkungan serta pemanfaatan lahan sempit. Kelurahan Patehan merupakan salah satu wilayah yang cukup padat penduduk dengan kondisi tempat tinggal warganya yang berdekatan, sehingga keberadaan lahan kosong tidak terlalu banyak dan luas. Oleh karena itu, para mahasiswa KKN Alternatif Universitas Ahmad Dahlan Unit IV.C.1 menyelenggarakan program Penyuluhan Hidroponik dengan Wick System serta Gerakan Lorong Sayur ini untuk mengedukasi masyarakat bahwa meskipun kondisi lahan terbatas, masyarakat masih bisa bercocok tanam dengan memaksimalkan lahan yang ada.
ADVERTISEMENT
Hidroponik Wick System atau Hidroponik Sistem Sumbu merupakan teknik hidroponik yang mengandalkan kapilaritas air menggunakan sumbu sebagai perantara. Maksudnya adalah sumbu sebagai penyambung atau jembatan pengalir air nutrisi dari wadah penampung air ke akar tanaman. Biasanya, sumbu yang digunakan berupa tali, sumbu lilin, kain flanel, atau benang katun. Komponen sistemnya yakni wadah penampung nutrisi, net pot, wadah net pot, dan sumbu atau kain.“Hidroponik dengan teknik ini terbilang paling mudah dan sederhana. Tanaman akan mendapatkan nutrisi yang diserap melalui sumbu. Jadi, nutrisi dialirkan dari bak penampungan menuju akar tanaman yang posisinya berada di atas menggunakan perantara sumbu ini.” ujar Tri Martono selaku ketua KKN Alternatif Periode 84 Universitas Ahmad Dahlan, ketika memberi penjelasan kepada masyarakat yang antusias mengikuti penyuluhan, Minggu (11/12).
ADVERTISEMENT
Hidroponik Wick System merupakan sistem pasif dalam hidroponik, karena akar tidak bersentuhan langsung dengan air. Tanaman yang cocok menggunakan hidroponik sistem ini umumnya berupa sayuran seperti kangkung, bayam, selada, pakcoy dan seledri.
“Selain mudah dipraktekkan, hidroponik dengan teknik ini juga tidak memerlukan modal yang besar karena bisa memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di rumah, seperti botol bekas atau pipa bekas.” imbuh Tri.
Mahasiswa KKN Alternatif Periode 84 Universitas Ahmad Dahlan Unit IV.C.1 saat melakukan penyuluhan Hidroponik Wick System dan Gerakan Lorong Sayur, Minggu (11/12). (Sumber: dokumen pribadi)
Kemudian, Gerakan Lorong Sayur bertujuan untuk melakukan penghijauan serta memanfaatkan lahan sempit seperti lorong atau gang. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah mewujudkan ketahanan pangan melalui budidaya sayuran. Dengan adanya pemanfaatan lahan ini, bisa menjadi cara dalam rangka mewujudkan kemandirian pangan yang dapat dimulai dari bagian paling kecil yaitu dari masing-masing rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN Alternatif Periode 84 Universitas Ahmad Dahlan Unit IV.C.1 bersama masyarakat Kelurahan Patehan saat kegiatam penyuluhan Hidroponik Wick System dan Gerakan Lorong Sayur, Minggu (11/12). (Sumber: dokumen pribadi)
Para mahasiswa KKN Alternatif Periode 84 Universitas Ahmad Dahlan Unit IV.C.1 berharap dengan diadakannya penyuluhan Hidroponik Wick System dan Gerakan Lorong Sayur ini dapat meningkatkan keterampilan pemanfaatan lahan serta memotivasi masyarakat, khususnya Kelurahan Patehan untuk terus melakukan penghijauan lingkungan melalui budidaya sayuran, sehingga ketahanan dan kemandirian pangan dapat terwujud.