Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dampak Psikologis Anak di Bawah Umur yang Menjadi Korban Sodomi
15 November 2024 18:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad ibrahim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kekerasan seksual merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sangat berdampak bagi para korban, salah satu contohnya adalah Sodomi secara umum merujuk pada praktik seksual yang dianggap tidak lazim dalam konteks sosial atau hukum tertentu, terutama aktivitas seksual non-vaginal. Istilah ini sering dikaitkan dengan hubungan seksual melalui anus, baik antara sesama jenis maupun heteroseksual. Dalam konteks hukum dan sosial, "kasus sodomi" biasanya merujuk pada tuduhan atau dakwaan terkait praktik ini, yang di beberapa negara dan budaya dianggap melanggar hukum atau norma sosial. kasus ini memiliki dampak yang sangat buruk bagi para korban baik dari segi mental korban maupun fisik. Kasus ini biasanya terjadi akibat pelaku pernah mengalami hal yang serupa sehingga memiliki kelainan seksual salah satu nya adalah kasus yang terjadi di Tanggerang yaitu kasus sodomi yang di lakukan oleh Sudirman.
ADVERTISEMENT
Sudirman merupakan pelaku utama dari kasus sodomi anak di bawah umur. Setelah di selidiki lebih dalam Sudirman merupakan pemilik Yayasan panti asuhan yang berisi para anak yatim piatu dan para kaum dhuafa.Ia kerap melakukan tindakan sodomi ini Bersama dua pelaku lainya yaitu Yusuf dan Yandi ,mereka merupakan korban pelecehan oleh Sudirman yang kini berubah menjadi pelaku. Jumlah korban yang di lakukan sodomi oleh Sudirman adalah 7 orang di anataranya 4 orang anak anak dan 3 orang dewasa
Berikut adalah dampak psikologis yang di alami para korban dari tindakan tersebut :
1. Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD)
Sebagian besar korban menunjukkan gejala PTSD, seperti mimpi buruk, kilas balik traumatis, dan ketakutan berlebih pada lingkungan sekitar. Beberapa korban juga melaporkan perasaan cemas dan waspada secara berlebihan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
2. Depresi dan Kecemasan
Korban mengalami perasaan sedih yang mendalam, putus asa, dan rendah diri. Selain itu, kecemasan berlebih juga sering muncul, terutama dalam situasi sosial. Hal ini membuat banyak korban merasa kesulitan untuk menjalani interaksi sosial atau aktivitas harian.
3. Rasa Bersalah dan Malu
Rasa bersalah dan malu menjadi perasaan umum di antara korban, sering kali akibat dari stigma sosial yang melekat pada kasus sodomi. Beberapa korban merasa bahwa mereka harus menyembunyikan pengalaman traumatis ini karena takut terhadap reaksi negatif dari masyarakat atau lingkungan sekitar.
4. Isolasi Sosial
Akibat trauma dan stigma yang dirasakan, beberapa korban cenderung mengisolasi diri dari teman dan keluarga, merasa takut dan tidak nyaman untuk berinteraksi. Hal ini memperparah dampak psikologis karena kurangnya dukungan sosial yang diperlukan untuk pemulihan.
ADVERTISEMENT
5. Tantangan dalam Pemulihan
Kurangnya akses terhadap layanan konseling dan dukungan psikologis menghambat proses pemulihan korban. Beberapa korban menyatakan bahwa dukungan profesional yang terbatas serta stigma dari keluarga dan masyarakat membuat mereka kesulitan untuk pulih sepenuhnya.
Kesimpulan
dampak psikologis pada anak di bawah umur yang menjadi korban sodomi adalah bahwa pengalaman ini dapat menimbulkan trauma mendalam dengan efek jangka panjang yang signifikan terhadap kesehatan mental dan emosional anak. Anak yang menjadi korban sodomi cenderung mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan, depresi, perasaan takut berlebihan, rendah diri, hingga masalah dalam hubungan sosial dan kepercayaan terhadap orang lain.
Selain itu, trauma yang dialami dapat memengaruhi perkembangan emosional mereka, meningkatkan risiko perilaku destruktif atau masalah kesehatan mental di kemudian hari. Dukungan dari keluarga, terapi psikologis, dan intervensi yang tepat sangat penting untuk membantu anak-anak ini pulih dan mengurangi dampak jangka panjang dari pengalaman traumatis mereka. Peningkatan kesadaran masyarakat dan perlindungan hukum yang lebih kuat terhadap anak-anak adalah langkah penting untuk melindungi mereka dari bahaya ini dan memastikan mereka mendapatkan pemulihan yang efektif.
ADVERTISEMENT