Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengunjungi Pantai Paling Barat Tulungagung, Sepi Bro!
25 Oktober 2017 21:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Ibnu wajak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengunjungi Pantai paling barat Tulungagung merupakan kenangan yang tidak terlupakan bagi Ibnuwajak dan Kawan-kawan Jejak Kaki Tulungaung. Pantai paling barat Tulungaung in bernama Pantai Nglarap . Mungkin sebagaian orang atau wisatawan mengenal Pantai Paling Barat yaitu Pantai Klatak padahal dibalik bukit melewati jalanan terjal dimana Kedepan Jalur Lintas Selatan Tulungagung tembus Trenggalek juga akan melewati Pantai Nglarap.
ADVERTISEMENT
Kenangan mengunjungi Pantai Paling Barat Tulungagung atau Pantai Nglarap yang sepi dilaksanakan satu minggu menjelang Ramadhan 1437 H atau tahun 2016 silam. Ibnuwajak dan teman-teman Jejak Kaki Tulungagung kalau di Total sekitar 6 Orang. Mengendarai 5 motor dengan kondisi satu boncengan. 6 orang itu sendiri terdiri Ibnuwajak, Pak Indro Sembodo, Hermawan Setyo, Mas Yusuf Setiawan, Mas Toni (Sobet Abet), dan Mas Wahyu.
Jauh-jauh hari kami berenam sudah melakukan koordinasi sebelumnya melalui facebook. Titik kumpul pemberangkatan dibagi menjadi dua yaitu sekitar pasar Boyolangu dan langsung di habisnya aspal Jalur Lintas Selatan. Patut diketahui satu tahun yang lalu saat Ibnuwajak mengunjungi pantai Nglarap kondisi Aspal Jalur Lintas Selatan masih belum sampai Pantai Gemah dan Pantai Gemah belum se-ramai sekarang.
ADVERTISEMENT
Ibnuwajak meluncur duluan di sekitar pasar Boyolangu duluan menunggu Pak Indro Sembodo dan Hermawan Setyo, sedangkan rombongan Mas Yusuf, Mas Toni dan Mas Wahyu langsung meluncur di warung-warung sekitar Jalur Lintas Selatan. Hampir setengah jam menunggu, Pak Indro dan Hermawan Setyo datang. Pak Indro membawa sekardus roti dan terlihat sangat kewalahan, akhirnya sekardus roti ibnuwajak bawa dengan ditali dibelakang bracket motor. Tentu ini lebih aman.
Perjalanan lanjut menuju JLS (Jalur Lintas Selatan), sebelum ke JLS ibnuwajak mengisi BBM dulu di SPBU gamping. Disinilah tragedi terjadi yaitu dompet satu set dengan STNK dan SIM tertinggal dirumah. ...wkwkwkwk. Diputuskan pulang untuk mengambil STNK dan SIM, padahal SPBU Gamping ke Wajak Lor sekitar 25km. Langsung Wuss meluncur ke Wajak Lor. Setelah setengah jam sampai rumah ambil STNK dan SIM lanngsung meluncur menemui teman-teman di Jalan Lintas Selatan untuk menuju Pantai Nglarap.
ADVERTISEMENT
Bertemulah dengan teman-teman dimana mereka sedang leyeh-leyeh menikmati suasana sambil menuggu ibnuwajak wkwkwkwkwk. Tidak butuh waktu lama perjalanan lanjut menuju Pantai Nglarap. Alhamdulillah kondisi sedang terik dan bersahabat sehingga Jalan tidak berlumpur. Saat itu kondisi Jalur Lintas Selatan belum diaspal sehingga tanahnya sangat keras.
Perjalan sampai di persimpangan antara arah Pantai Klatak dan naik bukit menuju Pantai Nglarap. Di Pertigaan ini Hermawan Setyo keliru jalan dan mengambil arah Pantai Klatak sehingga mas Toni atau Sobet Abet menyusulnya. Hermawan setyo kembali dengan mesam-mesem hhhhh.
Mendaki bukit jalanan yang terjal sangat menguras tenaga dan konsentrasi karena penuh dengan bebatuan yang mudah terlepas. Kekompakkan sangat dianjurkan supaya proses surung atay dorong motor yang dikuras bisa berakselerasi dengan sempurna. Sampai di tanah lapang kami berhenti sejenak untuk istirahat sambil menunggu teman-teman.
ADVERTISEMENT
Saat proses mendaki dengan motor seadanya kami bertemu dengan rombongan pesepeda dari Prigi. Mereka