Konten dari Pengguna

Fenomena Kenakalan Remaja: Penyebab, Dampak, dan Solusi

Ibnu Haikal alfikri
Mahasiswa universitas Pamulang program studi teknik informatika
5 Desember 2024 19:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ibnu Haikal alfikri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sumber chat GPT AI
zoom-in-whitePerbesar
sumber chat GPT AI

LATAR BELAKANG

Kenakalan remaja merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh individu dalam rentang usia remaja, biasanya melibatkan pelanggaran norma, etika, dan aturan sosial. Fenomena ini sering kali disebabkan oleh pengaruh lingkungan, keluarga, dan pergaulan. Remaja adalah fase transisi menuju kedewasaan, sehingga mereka rentan terhadap pengaruh negatif. Kenakalan remaja dapat berdampak buruk tidak hanya pada individu itu sendiri, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk memahami akar masalah serta mencari solusi yang efektif.
ADVERTISEMENT

ANALISA KASUS

Seorang remaja, sebut saja Andi (16 tahun), terlibat dalam kasus pencurian sepeda motor bersama teman-temannya. Berdasarkan investigasi, diketahui bahwa tindakan ini bermula dari tekanan kelompok (peer pressure) dan keinginan untuk mendapatkan pengakuan sosial. Selain itu, Andi berasal dari keluarga dengan konflik internal yang tinggi, di mana perhatian orang tua sangat minim.

Penyebab Utama

Internal
External

DAMPAK

Kelebihan (+) dan Kekurangan (-)

(+)

1. Dari Sudut Pandang Edukasi:
ADVERTISEMENT
2. Dari Perspektif Intervensi:

(-)

KESIMPULAN

Kenakalan remaja merupakan masalah kompleks yang tidak hanya disebabkan oleh faktor individu, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan masyarakat. Kasus seperti Andi menunjukkan bahwa tekanan sosial, kurangnya perhatian keluarga, dan lingkungan negatif dapat mendorong remaja melakukan tindakan menyimpang.
ADVERTISEMENT

SOLUSI

1. Dukungan Keluarga: Orang tua perlu meningkatkan perhatian dan komunikasi dengan anak. Membiasakan suasana harmonis di dalam keluarga.
2. Peran Pendidikan: Sekolah perlu memberikan edukasi moral, etika, dan pengendalian emosi melalui kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler. Menyediakan konselor yang mudah diakses oleh siswa
3. Lingkungan yang Positif: Masyarakat harus menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan remaja secara positif. Program komunitas seperti olahraga dan seni untuk mengalihkan perhatian remaja dari perilaku negatif.
4. Kebijakan Pemerintah: Pemerintah harus memperketat pengawasan terhadap penyebaran narkoba dan kegiatan kriminal di lingkungan remaja. Memberikan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan produktivitas remaja.
Dengan sinergi antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah, diharapkan angka kenakalan remaja dapat ditekan sehingga remaja dapat tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT