Konten dari Pengguna

Transportasi Aman, Kapan Datang untuk Warga Mojokerto?

ibrahim Nashrullah
saya sekarang masih menempuh pendidikan S1 di UINSA surabaya .
26 November 2024 11:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ibrahim Nashrullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto Ilustrasi Sumber : (https://chatgpt.com/share/67443a0e-f4d0-800e-8d56-11cbada36319)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Ilustrasi Sumber : (https://chatgpt.com/share/67443a0e-f4d0-800e-8d56-11cbada36319)
Transportasi yang aman dan nyaman merupakan impian bagi masyarakat di berbagai daerah, termasuk warga Kabupaten Mojokerto. Hingga kini, akses terhadap transportasi publik yang memenuhi standar keselamatan, kenyamanan, dan keterjangkauan masih menjadi tantangan besar. Dalam konteks Mojokerto, yang merupakan wilayah strategis dengan aktivitas ekonomi yang dinamis, kebutuhan transportasi aman sangat mendesak. Namun, sejauh ini infrastruktur dan layanan transportasi yang ada masih kurang memadai untuk menjawab kebutuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu warga Mojokerto, Bapak Hasan, seorang pedagang di Pasar Panjer, mengungkapkan bahwa transportasi umum seperti angkutan kota sering kali kurang terawat dan tidak memprioritaskan keselamatan penumpang. "Kadang supir terlalu buru-buru, belum lagi kondisi kendaraan yang kurang layak. Itu membuat kami, terutama para orang tua, khawatir saat anak-anak harus pergi ke sekolah menggunakan angkutan ini," ujarnya. Hal senada diungkapkan Ibu Siti, seorang ibu rumah tangga di wilayah Mojosari, yang menyebutkan bahwa minimnya pilihan transportasi umum membuat warga lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. "Tapi itu justru memperburuk kemacetan dan meningkatkan risiko kecelakaan," katanya.
Faktor lain yang menjadi perhatian adalah kurangnya integrasi antar-moda transportasi di Mojokerto. Warga yang ingin bepergian jarak jauh, misalnya ke Surabaya, sering menghadapi kesulitan karena tidak adanya konektivitas yang efisien antara moda transportasi lokal dan antarkota. Dalam sebuah wawancara, Bapak Suharto, seorang pegawai negeri, menyebutkan bahwa transportasi yang aman seharusnya mencakup jadwal yang teratur, kendaraan yang layak, serta aksesibilitas bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. "Sejauh ini, masih banyak yang perlu dibenahi. Pemerintah daerah harus segera merespons masalah ini," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya, transportasi aman tidak hanya tentang infrastruktur, tetapi juga terkait dengan regulasi yang ketat dan pengawasan yang konsisten. Mojokerto perlu mencontoh kota-kota besar yang telah berhasil membangun sistem transportasi publik yang aman, seperti Yogyakarta dengan Trans Jogja atau Bandung dengan sistem Bus Rapid Transit (BRT). Selain itu, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung keselamatan, seperti penggunaan aplikasi untuk memantau rute dan jadwal transportasi secara real-time.
Pemerintah Kabupaten Mojokerto harus segera menyusun rencana strategis untuk memperbaiki kondisi transportasi, termasuk dengan meningkatkan anggaran untuk perbaikan infrastruktur jalan dan fasilitas umum. Di sisi lain, kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan agar mereka lebih peduli pada keselamatan berkendara, baik di transportasi umum maupun kendaraan pribadi.
ADVERTISEMENT
Mewujudkan transportasi aman di Mojokerto bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga membutuhkan kerja sama semua pihak, termasuk pelaku usaha, komunitas, dan masyarakat. Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang konsisten, impian warga Mojokerto untuk memiliki transportasi yang aman dan nyaman bukanlah sesuatu yang mustahil.