Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Program Beasiswa

Ica Cahayani
Mahasiswa S2 Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada
Konten dari Pengguna
20 November 2021 20:20 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ica Cahayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar: Pemuda luar negeri penerima beasiswa IACS memperagakan tarian tradisional Indonesia / sumber: www.kemlu.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Gambar: Pemuda luar negeri penerima beasiswa IACS memperagakan tarian tradisional Indonesia / sumber: www.kemlu.go.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari ini tepat 20 November 2021, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melaksanakan kegiatan Closing Event Virtual Indonesia Arts And Culture Scholarship (IACS). IACS merupakan program Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk meningkatkan kecintaan budaya masyarakat Indonesia melalui program beasiswa seni dan budaya. Program IACS memberikan kesempatan kepada pemuda Indonesia dan pemuda luar negeri yang berumur 21-27 tahun untuk mempelajari warisan budaya Indonesia serta melibatkan diri mempelajari budaya dengan terlibat dalam komunitas seni lokal di Bali, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sulawesi dan Yogyakarta. Kegiatan IACS sejak tahun 2020 dilaksanakan secara virtual, dimana para pemuda yang ikut dan mendapatkan beasiswa tersebut akan memperagakan budaya yang mereka pelajari lewat virtual zoom, ada yang menyanyi, menari, main musik tradisional dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2021 IACS juga diselenggarakan secara daring kembali akibat pandemi COVID-19 belum kunjung selesai. Kegiatan IACS juga tidak hanya di ikuti oleh pemuda indonesia namun juga oleh sejumlah pemuda dari luar negeri. Salah satu peserta IACS tahun 2019 dari perwakilan Dhaka adalah teman saya sedang kuliah saat ini. Hal ini menunjukan bahwa budaya Indonesia sangat menarik dan IACS merupakan kegiatan diplomasi budaya yang sangat efektif yang disebarkan melalui semangat anak muda.
IACS telah sudah ada sejak tahun 2003 secara konsisten memberikan pengalaman budaya yang baik kepada 920 alumni dari 77 negara. Para alumni IACS tersebut mempelajari budaya lokal Indonesia dimana mereka ditugaskan, budaya yang mereka pelajari pun berdasarkan wilayah dimana ditempatkan.
ADVERTISEMENT
IACS 2021 yang diselenggarakan secara virtual tersebut diikuti oleh pemuda-pemuda dari berbagai negara, meliputi Prancis, Moskow, Kamboja, Prancis, Ukraina, Portugal dan berbagai negara lainnya. mereka telah menampilkan budaya Indonesia dengan baik, menyanyikan lagu tradisional maupun menari dengan baik. Budaya Indonesia telah dipelajari dengan sungguh-sungguh sehingga sangat fasih saat mereka tampil.
Upaya pemerintah Indonesia sebenarnya bukan hanya melalui IACS untuk tetapi terdapat program beasiswa lainnya yang juga dalam beasiswa tersebut juga sangat berkaitan erat dengan penekanan pameran budaya Indonesia yakni beasiswa Pendidikan Pemuda Indonesia (PPI). Mahasiswa yang terdaftar dalam beasiswa tersebut akan melakukan berbagai kegiatan pameran budaya Indonesia setiap di negara dimana mereka sedang menempuh pendidikan. namun beasiswa PPI berbeda dengan IACS karena PPI hanya terkhusus oleh pemuda Indonesia yang akan terlibat dalam pameran tersebut sedangkan IACS dapat dilakukan oleh mahasiswa dan pemuda dari negara lain yang datang belajar budaya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun kelompok mahasiswa PPI juga banyak juga banyak memberikan kontribusi pada pameran budaya indonesia yakni pada tahun 2019 mahasiswa PPI Ankara Turki telah telah berhasil melakukan festival Herika Endonezya dimana budaya yang mereka pamerkan adalah alat musik Angklung dan tarian tradisional lainnya. Pada 20 Februari 2019 budaya Indonesia kembali menjadi pusat perhatian di Turki. Perhimpunan Pelajar Indonesia di Kayseri (PPI Kayseri) yang mengadakan acara tahunan yakni Indonesia Culture Day (ICD) V. Terdapat 243 pengunjung yang datang dari berbagai negara di acara ini. Pada awal acara yang diadakan di Sabancı Kültür Sitesi (Pusat Kebudayaan) Universitas Erciyes, Kayseri, terdapat banyak stand yang berisikan pakaian Indonesia seperti batik dan kebaya yang bisa dipakai oleh pengunjung, stand alat-alat musik Indonesia, Photobooth, dan tak lupa makanan-makanan Indonesia. Banyak orang Turki maupun pengunjung dari negara lain yang menjajal masakan Indonesia seperti tumpeng, rendang, martabak manis dan asin, bakso dan lain-lain sebagainnya. Makanan ini menjadi salah satu sorotan pengunjung yang datang sebelum acara inti yakni pagelaran budaya Indonesia dimulai.
ADVERTISEMENT
Ketika acara pokok, PPI Kayseri menampilkan beberapa kebudayaan Indonesia seperti Tari Sajojo, Tari Kecak, Tari Likok Pulo dari Aceh, Pencak Silat dan Tari Pukat. Tak hanya itu puisi karya Rako Prijanto “Puisi Tentang Seseorang”, Sessiz Gemi atau Kapal Tak Bersuara karya Yahya Kemal Beyatlı, Maju karya Chairil Anwar dan Indonesian Voice kolaborasi dengan musik Angklung pun ditampilkan diacara tersebut.
Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa asing dengan meraka juga ikut berpartisipasi dengan melakkan fashion show menggunakan pakaian-pakaian Indonesia, hal ini pun menjadi sorotan para pengunjung yang datang. Penampilan diakhir acara dengan menampilkan tarian Maumere bersama para pengunjung yang datang dan akhirnya menjadi kesan tersendiri untuk para pengunjung yang datang. Dalam acara ini turut hadir orang-orang penting dari Bedutaan Besar Indonesia maupun dari Turki sendiri yakni Wakil Rektor Universitas Erciyes Prof. Dr. Mehmet Sıdkı İlkay, Fungsi Politik KBRI Ankara Afrian Asri serta Ketua PPI Turki masa jabatan 2019/2020 Darlis Aziz. Koordinator Pelajar Asing Universitas Erciyes, Eyup Polat menanggapi positif acara yang diadakan oleh PPI Kayseri ini dan meminta agar acara seperti ini bisa diadakan kembali untuk tahun depan. Namun ternyata tahun 2020 memiliki momentum yang berbeda karena pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Diplomasi budaya Indonesia melalui beasiswa pemuda Indonesia di koordinasi oleh kedutaan besar Indonesia di berbagai negara. Beasiswa PPI jika hendak melakukan kegiatan akan berkolaborasi dan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Indonesia yang ada di negara tersebut. Salah satunya PPI Turki, program pameran budaya berada di bawah koordinasi Kedutaan Besar Indonesia di Ankara Turki dan dalam ranah program Rumah Budaya Indonesia. Indonesia memiliki program Rumah Budaya di Turki dan sejumlah negara lainnya seperti Singapura, Amerika Serikat, Perancis, Korea Selatan dan Jerman. Di beberapa negara selain Turki jga melakukan hal yang sama namun Turki lebih menonjol dalam pamerannya karena kesamaan identitas Islam yang melekat memberikan kesan utama dalam hubungan diplomasi budaya kedua negara.
ADVERTISEMENT
Meskipun saat ini tidak bisa berlangsung seperti kegiatan sebelumnya yang cukup meriah namun mahasiswa PPI Turki tetap berkontribusi untuk menyelenggarakan kegiatan Endonezya Gore yang dijadwalkan akan diselenggarakan tahun 2022 mendatang. Endonezya Gore merupakan program kerja dari Departemen Budaya dan Minat Bakat PPI Turki yang bekerjasama dengan PPI Istanbul. Acara Endonezya Gore bertujuan untuk membuka peluang pasar baru kedua negara yakni Indonesia dan Turki, sebagai sarana penyaluran Informasi tentang Indonesia dan meningkatkan potensi kolaborasi baik bersama mitra Indonesia maupun Turki. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam akun resmi instagram PPI Turki.
PPI sampai saat ini masih mencoba untuk membuat program-program baru pasca pandemi ini, berbeda berbeda dengan IACS masih bisa berlangsung meskipun secara virtual. Hal ini menunjukkan upaya-upaya pemerintah Indonesia untuk terus mempromosikan budaya Indonesia di kanca dunia meskipun melalui virtual. Dengan demikian pentingnya diplomasi budaya Indonesia agar budaya melalui beasiswa atau scholarship juga sangat efektif untuk dilakukan karena keterlibatan pemuda Indonesia akan menambah semangat bagi diplomasi budaya Indonesia. Sejauh ini Indonesia terlihat sangat berhasil dalam mempromosikan budaya meskipun di era pandemi ini. Kegiatan diadakan secara virtual bukan halangan bagi Indonesia untuk terus berupaya positif untuk kepentingan Indonesia.
ADVERTISEMENT