Vaksin sebagai Instrumen Baru Perang Dagang China dan Amerika di Asia Tenggara

Ica Cahayani
Mahasiswa S2 Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada
Konten dari Pengguna
14 September 2021 13:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ica Cahayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Vaksin COVID-19 (sumber: pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Vaksin COVID-19 (sumber: pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Melihat tingkah laku China dan Amerika terlihat menarik di mana seperti yang kita ketahui bahwa kedua negara itu sedang berada dalam fase perang dagang.
ADVERTISEMENT
China dan Amerika merupakan negara yang menguasai sistem ekonomi dunia saat ini. Persaingan kedua negara tersebut tampak terlihat jelas bahwa mereka sedang berlomba menjadi negara penyedia vaksin COVID-19. Amerika dan China, sedang berusaha melakukan diplomasi vaksin pada negara-negara kecil yang terkena dampak COVID-19.
Yang perlu diketahui adalah kawasan yang menjadi tujuan diplomasi vaksin mereka adalah kawasan Asia Tenggara. Negara-negara kawasan ASEAN belum mampu menciptakan vaksin sendiri sehingga kawasan ini cukup strategis untuk kedua negara super power tersebut melakukan haluan diplomasi baru yang dikenal sebagai diplomasi vaksin. Secara geografis kawasan Asia Tenggara adalah kawasan strategi perang dagang Amerika-China yang sudah berlangsung sejak lama.
Pada tanggal 25 agustus 2021 wakil presiden Amerika Serikat Kamala Haris melakukan kunjungan ke Vietnam dengan membawa 1 juta dosis vaksin sebagai bantuan program vaksinasi masyarakat Vietnam.
ADVERTISEMENT
Kedatangan wakil presiden Amerika Serikat Kamala Haris sempat mengalami penundaan 3 jam yang disinyalir diakibatkan oleh Sindrom Havana. Dalam dalam waktu 3 jam tersebut pemerintah China melakukan konfirmasi terhadap pemerintah Vietnam bahwa pemerintah China akan mengirimkan 3 juta dosis vaksin untuk masyarakat Vietnam.
Sentimen antara Amerika dan China terlihat pada ucapan wakil presiden Amerika saat tiba di Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Vietnam menegaskan bahwa China merupakan ancaman di kawasan Laut China Selatan.
Perjalanan Kamala Haris sampai ke Vietnam pada 25 agustus 20210. Dalam pidatonya di Vietnam, wakil presiden Kamala Haris menyampaikan sumbangan satu juta dosis vaksin sebagai tambahan setelah sebelumnya pemerintah Amerika telah mengirimkan 6 juta dosis vaksin kepada pemerintah Vietnam juga bantuan dana penanggulangan pandemi COVID-19 sebanyak US$ 23 juta.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut direspons oleh pemerintah China dengan mengirim dosis vaksin kepada pemerintah Vietnam dan disampaikan pada hari yang sama saat kunjungan wakil presiden Amerika di Vietnam.
Perang dagang dan perebutan hegemoni kedua negara sangat terlihat jelas di kawasan Asia Tenggara. Vaksin menjadi haluan baru bagi Amerika dan China dalam menarik perhatian negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Amerika Serikat terus berlomba mendekati negara-negara kawasan Asia Tenggara untuk melakukan balance of power China di kawasan Laut China Selatan (LCS) mengingat LCS sebagai jalur perdagangan internasional.
Keberadaan vaksin terlihat bukanlah tujuan utama dalam kunjungan kenegaraan Kamala Haris di Vietnam maupun di Singapura karena dalam pidatonya penekanan besarnya adalah mengurangi dominasi China di kawasan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya tersebut menegaskan bahwa kita harus melakukan penekanan terhadap China untuk menghormati Konvensi PPB tentang Hukum Laut atau UNCLOS. Hal ini disampaikan oleh Kamala Haris dalam pidatonya di depan Pemerintah Vietnam pada 25 Agustus 2021.
Bentuk diplomasi baru di era pandemi COVID-19 jika dilihat dalam kacamata konsep diplomasi maka diplomasi vaksin merupakan bentuk new diplomatic method mengingat diplomasi bukanlah fenomena yang konstan. Berdasarkan Boston (2014) dalam bukunya modern diplomacy hal ini dikenal sebagai diplomatic space, di mana ruang diplomasi sangat bervariasi untuk memperoleh kepentingan nasional suatu negara. Vaksin dijadikan sebagai bentuk ruang diplomasi baru untuk China dan Amerika di kawasan Asia Tenggara. Vaksin sebagai instrumen diplomasi baru mereka dalam memperoleh kepentingan nasionalnya di Vietnam khususnya.
ADVERTISEMENT
Hubungan China dan Amerika jelas terlihat tidak baik ketika melihat tingkah laku politik mereka seperti yang terjadi di Vietnam.
Reference
Boston.R.P. 2014. Modern Diplomacy. Fourth edition. Routhledge: Newyork , USA.