Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pentingnya Morfologi, Mengintip Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit
7 September 2022 15:40 WIB
Tulisan dari ICAQ DWI PRASETYO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas penyumbang devisa terbesar di Indonesia dan memiliki peran strategis pembangunan ekonomi. Beberapa Provinsi dengan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia dimiliki oleh Provinsi Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Sumatera Utara. Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik di iklim tropis dan dibutuhkan waktu 4 tahun bagi pohon kelapa sawit untuk menghasilkan buah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman dinas pertanian Kabupaten Buleleng menjelaskan bahwa pengamatan tanaman penting dilakukan untuk menjaga tanaman tetap sehat dan produktif. Akan tetapi, beberapa petani bersifat abai terhadap pengamatan pertumbuhan tanaman dan baru menyadari di akhir bahwa tanaman telah rusak dan tidak bisa dipulihkan. Hal ini akan berakibat pada produktivitas budidaya yang dilakukan.
Sebagai penguasa pangsa pasar minya kelapa sawit hal tersebut akan merugikan sehingga pengamatan pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang tepat penting dilakukan agar petani dapat mengetahui perkembangan budidaya, kesuburan tanaman budidaya, serta mewaspadai adanya penyebaran Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) seperti hama, penyakit, atau gulma.
Secara umum, tanaman kelapa sawit memiliki daun yang tersusun dalam bentuk pelepah sebagai ciri khas dari kelapa sawit itu sendiri. Pelepah sawit akan mengalami fenomena taksis atau gerakan perpindahan kedudukan dari pelepah sawit akibat adanya pengaruh oleh arah datangnya rangsang. Pada kelapa sawit phyllotaxis (susunan daun) akan terlihat tampak pola pertumbuhan pelepah dengan jelas dan dapat diamati dari pelepah kering yang bertahan di batang.
Phyllotaxis pada kelapa sawit mengikuti pola 3/8 (deret fibonacci) yang artinya 3 lingkaran spiral yang mana daun kesembilan akan tampak segaris dengan daun pertama. Spiral pada kelapa sawit memiliki dua arah yakni kanan atau kiri jika dilihat dari pelepah lama (bawah) ke baru (atas) yang terlihat secara jelas.
ADVERTISEMENT
Pengamatan phyllotaxis pada kelapa sawit setelah mengetahui arah spiral adalah daun pertama atau pelepah satu dengan ciri seperti dekat dengan janur, duri manis terbuka sempurna, dan warna lebih terang.
Pengamat harus berdiri tegak dan tepat di depan pelepah pertama dan selanjutnya pelepah dibawah pelepah 1 dihitung dengan menambahkan angka 8 hingga pelepah selanjutnya dan paling akhir.
Kemungkinan perhitungan pelepah sedikit bergeser ke kanan atau ke kiri sebalik dengan arah putar spiral, sehingga pengamat juga akan menghitung pelepah dengan bergeser selangkah dari titik awal perhitungan pelepah awal.
Dalam mengambil sampel daun maupun pengamatan dari tanaman kelapa sawit umumnya akan didasarkan pada angka pelepah tertentu sehingga pengamatan terhadap pelepah pertama penting untuk dilakukan. Pada Tanaman Menghasilkan (TM) pelepah 17 merupakan pelepah yang penting dalam pengamatan sedangkan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) adalah pelepah 9.
ADVERTISEMENT
Pengamatan/pengukuran dari pertumbuhan tanaman kelapa sawit dilakukan dengan cara tertentu seperti pada TM pengukuran panjang pelepah 17 diukur dari duri manis hingga ujung dari pelepah adanya percabangan, lingkar tanaman sawit diukur dengan perkiraan 1 meter diatas tanah, dan tebal maupun lebar dari daun diambil dari pelepah 17. Jika pelepah 17 rusak baik itu karena hama atau hal lain maka dapat menggunakan pelepah terdekat yakni 18.
Pelepah kelapa sawit umumnya memiliki 250-300 jumlah anak daun sehingga pengambilan daun sebagai sampel untuk analisis dilakukan 3 dari sisi kiri dan kanan pada area punggung kuda (pangkal pelepah daun) atau area tengah yang terasa tebal ke tipis.
Selanjutnya sampel daun satu helai dibagi menjadi 3 dan diambil bagian tengahnya dengan cara dipotong untuk dianalisa. Potongan daun atau sampel tersebut selanjutnya dimasukkan kedalam amplop atau plastik yang steril dan pastikan juga tempat sampel tersegel dan steril.
ADVERTISEMENT
Pengamatan yang tepat terhadap pertumbuhan tanaman kelapa sawit akan menciptakan budidaya yang subur, sebagai monitoring, hingga dapat dilakukan penanganan dini jika tanaman terserang oleh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).