Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kerja sama Kemenkes RI dengan RIK UI dalam Kampanye Kurikulum Keselamatan Pasien
26 Oktober 2022 19:56 WIB
Tulisan dari Icha Tiara Devi Febrianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada Rabu, 26 Oktober 2022, Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Universitas Indonesia dalam melaksanakan kegiatan yang berjudul "Kampanye dan Advokasi Keselamatan Pasien di Fasyankes Organisasi Profesi, Asosiasi Pendidikan, dan Masyarakat". Kampanye ini dilakukan dalam rangka membangun budaya keselamatan pasien menuju zero harm dengan memasukkan kurikulum keselamatan pasien dalam studi kesehatan. Peserta kegiatan yaitu komponen Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) Universitas Indonesia yang meliputi pimpinan, dosen, dan perwakilan mahasiswa dari masing-masing rumpun kesehatan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan diawali dengan sambutan dari dr. Irna Lidiawati, MARS selaku Ketua Tim Mutu dan Akreditasi Pelayanan Rujukan, Kementerian Kesehatan. Dalam penuturannya beliau menyebutkan:
Sekretaris Universitas Indonesia yaitu dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D. juga menyebutkan dalam sambutannya:
Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari beberapa narasumber. Pemaparan pertama dilakukan oleh dr. Irna Lidiawati, MARS yang membahas mengenai urgensi keselamatan pasien dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan, pedoman dan regulasi keselamatan pasien, serta harapan pemerintah terhadap transformasi kesehatan yang salah satunya mengenai pengenalan secara dini tentang mutu dan keselamatan pasien melalui kurikulum keselamatan pasien.
ADVERTISEMENT
Pemaparan materi kedua dilakukan oleh dr. Bambang Tutuko, SpAn-KIC selaku Ketua Komite Nasional Keselamatan Pasien. Dalam pemaparannya beliau menjelaskan mengenai komite keselamatan pasien, standar-standar keselamatan pasien, elemen dan dimensi budaya keselamatan pasien, serta penilaian dan pengukuran budaya keselamatan. Pesan yang beliau sampaikan yaitu:
Pemaparan materi ketiga dilakukan oleh Tim K3L Rumah Sakit Universitas Indonesia yang memaparkan terkait implementasi program keselamatan pasien di RS UI dengan pendekatan integrasi sistem keselamatan pasien. Setelah pemaparan ketiga ini, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat mendukung transformasi kesehatan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan serta menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan perguruan tinggi untuk menciptakan calon tenaga kesehatan yang mengutamakan budaya keselamatan pasien sehingga mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien.
ADVERTISEMENT