Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Upaya IAKMI Bersama Pelayanan Kesehatan Menanggulangi Rokok di Indonesia
1 Juni 2022 12:00 WIB
Tulisan dari Icha Tiara Devi Febrianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bertepatan pada Selasa, 31 Mei 2022 yang merupakan “Hari Rokok Sedunia”, TCSC IAKMI telah mengadakan webinar yang berjudul “Transformasi Kesehatan Mendukung RPJMN 2020-2024 di Bidang Pengendalian Tembakau”. Webinar ini tidak hanya mendatangkan Ketua Umum IAKMI yakni Bapak Ede Surya Darmawan, tetapi juga ketua IAKMI dari berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara untuk membagikan pengalamannya dalam menangani rokok di daerahnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Epidemi rokok telah menjadi ancaman kesehatan di dunia yang mampu menghambat masyarakat untuk mendapatkan udara yang bersih. Rokok tidak hanya merugikan diri perokok sendiri tetapi juga masyarakat di sekitar yang menghirup asap rokok sehingga memiliki potensi gangguan kesehatan. Di Indonesia, saat ini industri rokok menyasar generasi muda bangsa baik anak-anak dan remaja sebagai pasarnya. Hal tersebut tentunya meningkatkan kemungkinan generasi muda yang rentan mengalami penyakit baik bersifat menular ataupun tidak menular. Generasi muda yang rentan penyakit akan meningkatkan kasus kejadian penyakit akibat rokok sehingga membutuhkan pelayanan kesehatan untuk melakukan pencegahan penyakit, mempromosikan kesehatan, ataupun memberikan perawatan dan pengobatan untuk menanggulangi keparahan akibat rokok.
IAKMI sebagai organisasi keprofesian yang bertugas untuk mendukung peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan bagi bangsa, ilmu pengetahuan, serta organisasinya. Fokus IAKMI dalam menanggulangi rokok meliputi upaya advokasi kepada masyarakat dan pemerintah mengenai kesehatan termasuk bahaya rokok; mengingatkan piramida pra-syarat hidup sehat dengan mengurangi dampak buruk dan penyakit, salah satunya yang disebabkan karena udara buruk akibat asap rokok; membangun masyarakat yang lebih sehat; serta berkolaborasi dengan lintas sektor seperti pemerintah, swasta, perguruan tinggi, masyarakat, maupun media massa termasuk dengan pelayanan kesehatan. IAKMI bersama-sama dengan seluruh komponen bangsa ingin menciptakan penduduk, lingkungan, pelayanan, dan program yang mampu menyehatkan bangsa.
ADVERTISEMENT
IAKMI bersama pelayanan kesehatan memberikan upaya dalam bentuk perlindungan masyarakat dari bahaya rokok, edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya rokok dan pengendalian tembakau, edukasi perubahan perilaku, juga advokasi kebijakan rokok.
Berdasarkan penuturan dari Ketua IAKMI Kalimantan Selatan yaitu Bapak Didy Ariady menyebutkan:
“Upaya Berhenti Merokok atau disingkat UBM diterapkan oleh Kalimantan Selatan dalam pelayanan kesehatan primer di puskesmas. Setiap puskesmas sudah melakukan UBM untuk mengurangi jumlah perokok dan akibat yang ditimbulkan rokok. Pelayanan tersebut meliputi konseling, membangun motivasi untuk berhenti merokok, dan lingkungan sosial yang mendukung.”
Di Kalimantan Selatan, pada akhir tahun 2019 diharapkan sebesar 50% pusat pelayanan kesehatan menyediakan UBM. Pelayanan kesehatan lain yang dilakukan oleh IAKMI di beberapa daerah yaitu menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), hypnotherapy berhenti merokok, diadakannya workshop dan kampanye pengendalian tembakau, serta sosialisasi dan edukasi yang menyasar perguruan tinggi dan sekolah-sekolah seperti di daerah Sulawesi Tenggara maupun NTT. Hypnotherapy dilakukan di Sumatera Barat dan Kalimantan Selatan sebagai upaya pendekatan kesehatan secara psikologis untuk merubah perilaku dan kebiasaan manusia dengan meningkatkan pencapaian tujuan, meningkatkan motivasi untuk perubahan, dan meningkatkan pertumbuhan jiwa spiritual individu dalam menghadapi masalahnya. Hypnotherapy yang dilaksanakan pada pelayanan kesehatan mampu mengatasi masalah ketergantungan merokok pada perokok.
ADVERTISEMENT
Menurut Bapak Nizwardi Azka dari IAKMI Sumatera Barat yaitu;
“Kebijakan yang ada perlu dibarengi komitmen yang kuat dari kepala atau pimpinan daerah sebagai tauladan penting bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkomitmen pada Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang melibatkan para kader terlatih ke rumah-rumah warga untuk memberikan penyuluhan bagi masyarakat. Meskipun belum nampak hasilnya di Sumatera Barat, namun upaya pelayanan kesehatan mengajak masyarakat untuk tidak merokok tetap harus dilakukan agar orang-orang mau berhenti merokok.”
PIS-PK dilakukan pelayanan kesehatan agar setiap keluarga mampu menjangkau akses pelayanan kesehatan yang menyeluruh seperti promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya dan perilaku sehat tanpa rokok perlu dipromosikan oleh pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar sadar untuk menjaga kesehatan dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitarnya dengan tidak merokok ataupun berhenti merokok.
ADVERTISEMENT
Masih banyak tantangan yang dihadapi dalam penanggulangan rokok di masyarakat seperti lemahnya penerapan hukum mengenai rokok, meskipun kebijakannya sudah ada, komitmen pimpinan daerah yang masih setengah-setengah terhadap penanggulangan rokok, kesadaran masyarakat yang masih rendah akan pentingnya perilaku hidup sehat, ataupun rokok yang sudah membudaya di masyarakat. Pada prinsipnya, merokok adalah perilaku yang tidak sehat karena dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Generasi muda harus sadar dan menjauhi rokok untuk menjaga kesehatannya, serta ikut berperan dalam kampanye aksi mengenai rokok agar banyak masyarakat yang tersadarkan bahwa perilaku merokok hanya akan merugikan diri sendiri dan juga orang-orang disekitarnya. Perlunya peran dan kontibusi aktif dari pemerintah, swasta, pelayanan kesehatan, dan masyarakat untuk secara bersama-sama bersinergi memerangi rokok. Mari berhenti merokok, untuk generasi masa depan yang sehat!
ADVERTISEMENT