Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Puisi Negeri Rantau
7 Mei 2018 21:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Icu Selvia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Negeri Rantau
Wahai,
Negeri yang ku jejaki
ADVERTISEMENT
Kau pasti telah tau
Maksud dan tujuanku datang kemari
Wahai,
Negeri yang ku jejaki
Jauh ku melangkahkan kaki
Meninggalkan negeriku sendiri
Wahai,
Negeri yang ku jejaki
Disini ku simpan angan
Kutitipkan harapan
Dan kutanamkan impian
Ku siram dengan semangat juang
Wahai,
Negeri yang ku jejaki
Asing bukan halangan
Tak kenal suatu ujian
Perbedaan sebuah pelajaran
Wahai,
Negeri yang ku jejaki
Waktu ku habiskan disini
Merajut asa sepenuh jiwa
Demi sebuah cita-cita
Wahai,
Negeri yang ku jejaki
Bosan selalu melanda hati
Rindu sudah tak bisa dibendung lagi
Sabar selalu kutanamkan dalam jiwa ini
Sampai waktuku untuk kembali
Puisi Negeri Rantau, adalah puisi yang saya tulis dibuku harian pada 9 april 2018. Disaat demam puisi melanda negeri, sosial media penuh dengan intrik dan kritik tentang puisi. Seperti tak mau ketinggalan saya pun membuat puisi yang berjudul Negeri Rantau. Puisi Negeri Rantau seperti cerminan diri saya.
ADVERTISEMENT
Macau adalah negeri rantau pertama saya, saat pertama kali menapakan kaki dan menghirup udara negeri ini, keasingan yang terasa, bagaimana tidak saat itu apa yang saya lihat dan apa yang saya dengar, tak pernah saya lihat sebelumnya tak pernah saya dengar sebelumnya.
Ternyata merantau kenegeri orang tak semudah membalikan telapak tangan. Tetapi, bagi saya semua itu adalah tantangan dalam perjalanan yang harus saya lalui karena asing bukan halangan, tak kenal sebuah ujian, dan perbedaan sebuah pelajaran.
Tak pernah terlintas sebelumnya dalam benak saya untuk bekerja dinegeri orang. Tetapi, apa mau dikata mungkin semua ini adalah jalan terbaik untuk saya.
Menjadi seorang babu dinegeri rantau dengan sebutan TKI, TKW, BMI, PMI apa pun itu sebutannya bagi saya, saya tetap seorang babu yang memiliki satu mimpi yaitu suksek mewujudkan cita-cita. Ya, mimpi saya hanya satu tetapi cita-cita saya lah yang banyak, Semua itu saya gantungkan kepada negeri yang saya jejaki sekarang ini.
ADVERTISEMENT
Seindah indahnya negeri rantau, senyaman nyamannya negeri rantau tetap saya ingin kembali ke negeri saya sendiri. Saya akan pulang jika waktunya telah tiba.