Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Jawa Tengah punya sejarah peradaban besar. Kerajaan-kerajaan besar yang mewarnai sejarah kerajaan-kerajaan Nusantara muncul dari daerah ini. Sebut saja Singosari, Majapahit, Demak, dan lain-lain. Sementara itu, pergerakan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia mayoritas berasal dari daerah ini, dan karena itu sangat wajar jika para pahlawan nasional mayoritas berasal dari Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Maka, sangat wajar ketika Kyai Maimun Zubair yang memberi pesan kepada Sudirman Said bahwa Jawa Tengah adalah tulang punggung Republik Indonesia dan tanggungjawab pemimpin Jawa Tengah untuk mewujudkannya secara lebih signifikan. Kyai Maimun Zubair bahkan menyampaikan kepada Sudirman Said, bahwa jika tanpa Jawa Tengah, maka mustahil Indonesia akan menjadi negara kesatuan seperti saat ini.
Sayangnya, dengan kebesaran sejarah masa lalu dan sejarah pergerakannya, Jawa Tengah pada kenyataan hari ini justru menjadi daerah minor di antara daerah-daerah tetangga di Pulau Jawa. Dalam pertumbuhan ekonomi, pertanian, pendidikan, dan kesejahtraan penduduk, Jawa Tengah berada di belakang Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta.
Oleh karena itu, Sudirman Said memiliki niat besar untuk mengembalikan Jawa Tengah sebagai tulang punggung Indonesia. Tentu saja, niatan ini bukan semata imajinasi bodong, sebab Jawa Tengah pada dasarnya memiliki segala potensi untuk mewujudkannya. Yang terpenting adalah kehadiran pemimpin lurus, berintegritas, memiliki kapabilitas, dan berpihak pada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Segala potensi yang mungkin disebutkan sepenuhnya terdapat di Jawa Tengah. Daerah ini memang dianugerahi sumber daya alam yang melimpah dan subur, kekayaan sumber daya sosial dan budaya, jumlah penduduk yang besar, dan menjadi pusat konstelasi politik dan ekonomi. Semua potensi ini sebenarnya bisa diaktualisasikan sebagai modal perbaikan hajat hidup masyarakat Jawa Tengah seandainya pemimpinnya memiliki perhatian pada kesejahtraan penduduknya.
Sudirman Said hadir di Jawa Tengah memang berasal dari dirinya sendiri dan Jawa Tengah. Ia dikenal sebagai sosok anti-korupsi, lurus, berintegritas, dan memiliki kompetensi. Semua karakter yang melekat pada figurnya terbukti dalam perjalanan hidupnya yang panjang dan berbagai jabatan yang pernah ia emban. Sementara itu, ia juga menyayangkan bahwa segala potensi yang dimiliki Jawa Tengah tidak dapat dimaksimalkan atau dieksploitasai hanya untuk kepentingan segelintir elit-elit kekuasan.
ADVERTISEMENT
Sebab itu, Sudirman Said menghadirkan nuansa yang berbeda dalam kontestasi politik Pilgub di Jawa Tengah. Bahwa kontestasi politik tersebut harus dimaknai sebagai jalan pengabdian, jalan untuk membalas budi pada daerah, dan untuk merealisasikan tanggungjawab setiap individu, yakni bermanfaat sebesar-besarnya bagi kehidupan orang banyak atau masyarakat.