Sudirman Said; Pilkada Seharusnya Menjadi Momentum Perubahan Jateng Jawa Tengah adalah pro

Konten dari Pengguna
28 September 2017 12:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sudirman Said; Pilkada Seharusnya Menjadi Momentum Perubahan Jateng Jawa Tengah adalah pro
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jawa Tengah adalah provinsi besar, dengan 34 kabupaten/kota, memiliki potensi alam, sosial, ekonomi, dan budaya yang besar, dan menjadi pusat pertemuan lalu-lalang masyarakat. Sayangnya, di daerah ini jumlah investasi nasional maupun internasional masih sangat kecil, pertumbuhan ekonomi lambat, angka kemiskinan tinggi, jumlah pengangguran banyak, dan kualitas kesejahtraan penduduk rendah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, masyarakat bawah mulai menjerit, meski dengan suara lamat-lamat. Sementara pemerintah seperti tak peduli dengan jeritan masyarakatnya. Padahal jeritan tersebut memperingatkan tentang harga kebutuhan pokok yang tinggi, modal pertanian yang mahal, tapi harga produk pertanian murah, biaya pendidikan besar sementara lapangan pekerjaan sangat kurang.
Masyarakat Jateng miskin, tapi pejabat mereka berpoya-poya dengan harta yang tak jelas asal-usulnya. Akibatnya, korupsi menjadi lumrah dan penyimpangan dianggap wajar. Sumber daya alam dieksploitasi tanpa mempertimbangkan rusaknya ekosistem dan hilangnya sumber pendapatan masyarakat, sementara keuntungannya dikantungi oleh kelompok-kelompok kecil antara kolusi penguasa dan pengusaha.
Oleh sebab itu, Sudirman Said mengajak masyarakat Jateng untuk merefleksikan kembali kebebasan dan hak untuk memilih pemimpin. Pasalnya, jangan-jangan kebebasan dan hak itu justru digunakan untuk memilih pemimpin-pemimpin korup, kotor, tidak memiliki kompetensi, dan tidak berpihak pada masyarakat. Akibatnya, dampak buruknya justru kembali kepada masyarakat itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Sudirman Said dalam setiap kesempatan mendorong semua elemen masyarakat untuk mulai kritis dalam memilih pemimpin, sebab pemilihan tersebut pada dasarnya merupakan hajat hidup masyarakat. Siapa yang masyarakat pilih akan menentukan nasib hidup mereka selama paling tidak lima tahun mendatang. Jika hal ini diberitahukan kepada masyarakat, maka kita dapat menemukan proses demokratisasi yang sesungguhnya, yakni pilihan demokratis yang didasarkan pada kepentingan masyarakat untuk menghadirkan kesejahtraan bagi semua.
Karena itu, Sudirman Said mengajak masyarakat Jateng untuk melihat Pilkada pada tahun mendatang sebagai momentum untuk membawa perubahan bagi Jateng. Artinya, proses Pilkada tersebut harus dilihat sebagai representasi kepentingan masyarakat, bukan semata-mata hajat para kandidat yang berkontestasi.
Pilkada adalah momentum untuk memilih pemimpin daerah yang track recordnya lurus, bersih, memiliki integritas, professional, memiliki kapasitas, dan berkompetensi. Masyarakat harus diajarkan bahwa memilih pemimpin daerah dengan kualifikasi seperti di atas akan menjamin kehidupan mereka akan dikelola atau diatur secara semestinya sehingga mereka tidak perlu lagi menjerit.
ADVERTISEMENT