Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sumber daya alam Indonesia memang melimpah, namun anugerah tersebut tidak akan mampu mensejahtrakan penduduk jika tidak ada upaya serius, sistematis, dan berpihak untuk mengelola dan merumuskan pemanfaatannya. Bahkan, jika pemerintah tidak memiliki kemauan politik yang kuat hari ini, maka sudah pasti Bangsa Indonesia tidak akan mandiri dalam segala pemenuhan kebutuhannya di masa depan.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada tiga sektor yang harus dijaga, dikelola, dan dibangun hari ini untuk menjamin Indonesia yang kuat di masa mendatang, yakni energi, air, dan pangan. Hal ini menjadi inti orasi ilmiah Sudirman Said di depan para peserta “Young Leader of Energy Camp 2017” di Kaliurang, Yogyakarta pada hari jum’at kemarin (29/09).
Sudirman Said menilai pengelolaan sektor energi masih jauh dari yang seharusnya. Sehingga, jika pengelolaan sektor energi ini tidak segera dirubah dan diperbaiki, maka pada tahun 2030, kebutuhan Indonesia 70 persen akan dipenuhi melalui impor. Demikian pula dalam sektor pangan. Bahkan, hari ini mayoritas kebutuhan pangan pokok penduduk Indonesia sebagian besar dipenuhi melalui impor.
Memang, terutama di Indonesia terjadi ketimpangan antara tingkat konsumsi dan jumlah produksi. Misalnya dalam sektor minyak, konsumsi terus meningkat tanpa terkendali, sementara produksi mulai tersendat. Selain karena biaya investasi yang terlalu besar, daerah yang potensial untuk eksplorasi berada di lepas pantai atau laut dalam, sehingga eksplorasi menjadi padat modal dan teknologi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, disektor air situasi Indonesia mulai mengkhawatirkan. Ketika musim kemarau, daerah-daerah mulai mengalami kekeringan kronis. Dampaknya sangat besar sebab mayoritas pertanian mengandalkan distribusi air, sehingga ketika sumber air mengalami susut atau kering, maka pertanian berhenti.
Sebab itu, Sudirman Said menilai infrastruktur air harus terus dibenahi dan dibangun. Dan, konservasi lingkungan harus dilakukan dengan serius, sebab Indonesia termasuk negara dengan tingkat kerusakan hutan terbesar di dunia. Artinya, kita memang membutuhkan pendekatan yang menyeluruh untuk memperbaiki sektor air.
Persolanan di sektor energi dan air berkorelasi langsung dengan persoalan pada sektor pangan. Selain karena semua sektor ini saling terkait, persoalan pangan juga tidak terlepas dari kenyataan bahwa kemampuan sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk, tidak berjalan beriringan dengan pertumbuhan penduduk. Hari ini, sangat lumrah kita melihat pengalihfungsian lahan sawah sebagai perumahan, kompleks industri, jalan, mall, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT