Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gelar Halal Bihalal, Fatayat NU Hong Kong Memperkokoh dan Pererat Silaturahim BMI
5 Agustus 2018 15:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Ida Royani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
HONG KONG, Diawali dengan pembacaaan ayat-ayat suci Al Quran, Fatayat NU Hong Kong menggelar halal bihalal guna mempererat tali silaturahim buruh migran Indonesia (BMI) Hong Kong. Acara tersebut digelar pada Minggu (8/7) di Nam Chung Park.
ADVERTISEMENT
Ketua Fatayat NU Hong Kong, Sri Indayati dalam sambutannya menekankan agar Fatayat NU Hong Kong bersama-sama merapatkan barisan dalam siar Aswaja. Selain itu, lanjut Sri Indayati, warga NU di Hong Kong harus lebih peduli kepada sesama buruh migran. “Para buruh migran saling membutuhkan, sehingga harus terus dilakukan peningkatkan tali silaturahim,” tuturnya.
Acara yang diselenggarakan oleh PCI Fatayat NU Hong Kong, PAC Fatayat NU Yuen Long, PAC Fatayat NU Sheung Sui turut dihadiri wakil ketua PCINU Hong Kong Muhammad Ali, ketua pengurus Muslimat Hong Kong Hajjah Fatimah, pengurus LAZISNU Hong Kong, pengurus dan seluruh anggota Pagar Nusa NU Hong Kong, seluruh dewan pembina dan dewan kehormatan PCI Fatayat Hong Kong, undangan dari berbagai majelis taklim di Hong Kong seperti majelis Al-Madad Wancai, MTTQ TST, Al-Hikmah Nort Point.
ADVERTISEMENT
Wakil ketua PCI NU Hong Kong Muhamad Ali memberikan tausiyah singkat tentang tradisi NU yang antara lain adalah halal bihalal, ketupat. “Ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat. Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan. Laku papat artinya empat tindakan yakni, lebaran yang maknanya berlebaran usai berpuasa sebulan, luberan yang berarti bersedekah, leburan yan artinya bermaafan, dan laburan artinya kembali suci.” papar Muhamad Ali.
Yayuk, ketua panitia pada acara tersebut kepada Berita Indonesia menyampaikan bahwa berdirinya PCI Fatayat NU Hong Kong adalah berdasarkan rekomendasi Konferensi PCI NU Hong Kong pada tanggal 17 Januari 2016.
“Rekomendasi itu masuk akal mengingat banyaknya perempuan NU di Hong Kong dengan usia yang berimbang antara musliimat dan Fatayat NU ,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Yayuk menjelaskan bahwa saat itu forum menunjuk Ibu Umi Muawanah sebagai koordinator pembentukan Fatayat NU Hong Kong.
“Dengan kepengurusan yang di ketuai sahabati Sri Indayati dan Ririn Khoiriyah yang langsung dilantik oleh Ketua Umum PP Fatayat NU sahabat Anggia Ermarini pada tanggal 3 Desember 2017,” imbuhnya.
“Saat ini ada sekitar 150 BMI anggota Fatayat NU Hong Kong adapun kegiatan PCI Fatayat NU Hong Kong diadakan setiap Ahad di Nam Chung Park, dan sebulan sekali kami adakan pertemuan rutin PCI Fatayat NU Hong Kong dan PAC Fatayat bersatu,” kata Yayuk.
Yayuk menjelaskan bahwa kegiatan Fatayat NU saat ini meliputi acara tahlil, sholawat, ke-NU-an, ke-Fatayat-an, ngaji kitab, dalam bidang olahraga kami juga ada kegiatan senam fatayat bersama, dan masih banyak lagi agenda kegiatan lainya.
ADVERTISEMENT
Gema sholawat juga turut memeriahkan acara yang dipentaskan oleh grup PCI Fatayat NU HK, PAC Fatayat Yuen long, PAC Fatayat Sheungsui, dan NHPP Yuen Long. (idr)