Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Songsong Pemilu Serentak 2019, PPLN Hong Kong-Makau Gelar Simulasi
5 Agustus 2018 15:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Ida Royani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(Foto: Doc PPLN/AR)
HONG KONG, BI—Panitia Penyelenggara Pemilu Luar Negeri (PPLN) Hong Kong-Makau menggelar simulasi (pelatihan memeragakan) Pemilu serentak 2019. Acara tersebut digelar guna menyongsong Pemilu yang akan dilaksanakan di Hong Kong dan Makau pada 14 April 2019.
ADVERTISEMENT
Simulasi digelar di Confucius Hall Secondary School, Causeway Bay, pada Minggu (29/7) sejak pukul 9 pagi. Acara tersebut turut dihadiri oleh para komisioner dan pejabat Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dari Jakarta. Sebanyak 300 calon pemilih memenuhi ruang simulasi.
Simulasi hari itu memeragakan tiga skenario. Pertama, skenario dengan dua orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) di meja pendataan di dalam area Tempat Pemungutan Suara (TPS). Seorang bertugas melakukan scanning Formulir C6, sedangkan petugas lainnya melayani pemilih untuk menulis daftar hadir.
Kedua, dengan empat petugas tambahan di luar anggota KPPSLN untuk melayani pendataan pemilih, di dekat pintu masuk area TPS. Skenario ini dilakukan sebagai solusi atas terjadinya kelambanan di meja pendataan yang terjadi saat diberlakukannya skenario pertama.
ADVERTISEMENT
Sedangkan skenario ketiga dilakukan dengan meniadakan empat petugas tambahan. Pendataan kembali dilakukan oleh dua anggota KPPSLN, sebagaimana skenario pertama. Namun, keduanya melayani penulisan daftar hadir oleh pemilih. Tidak lagi dilakukan scanning Formulir C6.
Setelah menunggu, para pemilih pun dipanggil oleh Ketua KPPSLN untuk menggunakan hak pilihnya. “Surat suara yang kecil yang ada warna merahnya ini untuk mencoblos Presiden dan Wakil Presiden. Sedangkan surat suara yang ada warna kuningnya ini untuk mencoblos anggota DPR RI. Sebelum dicoblos, mohon diperiksa terlebih dulu. Jika ada kerusakan pada surat suara, minta diganti dengan yang baru,” kata seorang petugas yang pada simulasi hari itu berperan sebagai Ketua KPPSLN, sambil mengarahkan calon pemilih untuk mencoblos di bilik suara yang telah disediakan.
ADVERTISEMENT
Terdapat 6 bilik suara pada acara simulasi tersebut. Usai mencoblos, pemilih memasukkan surat suara yang telah dicoblos ke kotak suara. Terakhir, pemilih mencelupkan jari kelingking dengan tinta yang letaknya di sebelah meja saksi.
Sebelumnya, di pintu masuk ruang simulasi di luar area TPS, calon pemilih yang datang diminta menyerahkan surat undangan pemberitahuan pemungutan suara atau Formulir C6 kepada panitia untuk divalidasi data dirinya, menggunakan mesin scanner. Imas, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Indramayu, Jawa Barat, yang turut mengikuti acara simulasi tersebut mengatakan bahwa proses pemungutan suara sekarang tidak ribet. Sebab, disediakan formulir pendaftaran elektronik seperti yang diberlakukan untuk booking pembuatan pasport.
“Ini kali kedua saya ikut pemilu. Sebelumnya, saya dulu mencoblos di Victoria Park, satu negara calon pemilih tumplek blek di Victoria. Namun sekarang Pemilu pada 14 April mendatang kita mencoblos di ruangan. Jadi kalaupun mengantre tidak panas. Saya lebih happy dan lebih senang dengan cara yang sekarang,” ujarnya. “Harapan saya, teman-teman BMI mohon agart tidak golput. Suara kita adalah penentu masa depan negara kita,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Simulasi pemungutan suara ditutup pada jam 12.00, kemudian simulasi penghitungan surat suara dilakukan di ruang Mezzanine KJRI Hong Kong pada sore hari.
Ketua PPLN Hong Kong-Makau, Suganda Supranto, mengatakan bahwa acara simulasi yang diadakan tersebut untuk mengevaluasi persiapan yang telah dilakukan PPLN untuk menghadapi Pemilu serentak 2019 mendatang. “Kita mengantisipasi kemungkinan calon pemilih yang membludak. Kita juga selalu tak lelah untuk mengingatkan kepada PMI yang berpindah majikan dan berpindah alamat untuk segera melapor untuk memperbarui data. Kemudian, sosialisasi Pemilu akan terus kami tingkatkan intensitasnya, terutama untuk wilayah New Territories (NT) seperti Yuen Long dan sekitarnya, guna meningkatkan kesadaran dan partisipasi BMI untuk menggunakan hak pilihnya,” jelas Suganda Supranto.
Suganda juga mengajak seluruh warga Indonesia di Hong Kong dan Makau untuk selalu mengikuti informasi terbaru mengenai Pemilu melalui fanpage Facebook PPLN Hong Kong and Macau atau Facebook KJRI Hong Kong. Sedangkan untuk bertanya seputar Pemilu, dapat disampaikan kepada PPLN Hong Kong-Makau melalui pesan WhatsApp ke nomor +85263390376, +85296316704, atau +85254798050. (IDR)
ADVERTISEMENT
NB: Artikel ini telah dimuat di koran Berita Indonesia di Hong Kong edisi Agustus 2018