Adaptasi Digitalisasi dalam Pembelajaran Daring

Ida Rufaidah
Guru Bahasa Indonesia di SMP, SMK Islam Yasmin Mahasiswi Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Konten dari Pengguna
7 Mei 2021 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ida Rufaidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen Pribadi Online Learning
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Pribadi Online Learning
ADVERTISEMENT
Digitalisasi atau transformasi digital dalam pendidikan merupakan kemampuan untuk mengubah berbagai aspek dan proses pendidikan ke dalam beragam variasi digital.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi pendidikan merupakan isu yang cukup mendapat perhatian publik dalam beberapa waktu terakhir. Sebenarnya upaya dan inisiatif digitalisasi pendidikan di Indonesia telah cukup lama dimulai meskipun berjalan lambat. Saat pandemi COVID-19 seolah menjadi salah satu momentum digitalisasi pendidikan. Pandemi mengubah proses kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya pandemi COVID-19 memaksa semua pembelajaran dilakukan secara daring.
Pembelajaran daring perlahan mewujudkan upaya digitalisasi pendidikan. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran daring tentunya harus dilakukan oleh sekolah, guru, dan siswa. Melalui teknologi pembelajaran lebih mudah dilakukan meskipun terdapat jarak ruang dan waktu.
Pembelajaran daring yang dilakukan secara tiba-tiba membuat beberapa siswa kesulitan dalam melakukan adaptasi penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Siswa dituntut untuk selalu menggunakan gawai, laptop, atau komputer mereka dalam setiap aktivitas pembelajaran. aplikasi pembelajaran daring seperti Google Classroom, Google Meet, Zoom, Quizizz, dan berbagai aplikasi lainnya sehingga membuat siswa menjadi “melek” teknologi.
ADVERTISEMENT
Siswa yang memiliki fasilitas lengkap seperti perangkat, kuota internet, dan sinyal atau jaringan internet yang bagus tentunya pembelajaran daring bukan persoalan yang begitu berarti. Namun, pembelajaran daring dapat menjadi persoalan bagi siswa yang fasilitas pembelajaran di rumahnya kurang memadai.
Mereka kesulitan untuk adaptasi penggunaan teknologi dalam pembelajaran daring. Misalnya, jika gawai mereka tidak mendukung aplikasi Zoom atau jaringan internet mereka terkendala. Beberapa siswa mengeluh dikarenakan jaringan internet yang tidak stabil dan terputus putus saat melakukan kegiatan pembelajaran. Tidak hanya itu, beberapa siswa maupun pengajar masih kurang mengenali dan memahami teknologi gawai yang dipakai sehingga pembelajaran kurang efektif dan efisien.
Beberapa siswa mengeluh dengan materi yang disampaikan oleh guru. Mereka dituntut untuk mencari tahu sendiri secara lebih mendalam mengenai materi yang diberikan oleh guru. Sebenarnya dengan keaktifan siswa mencari tahu sendiri materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dari berbagai sumber, secara langsung sudah menerapkan pendekatan Problem Based Learning (PBL). Hal ini karena siswa dituntut untuk berpikir kritis dan analitis dan mencari serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai.
ADVERTISEMENT
Dengan keaktifan siswa mencari tahu sendiri sumber informasi di internet merupakan salah satu wujud adaptasi atau penyesuaian terhadap digitalisasi pembelajaran. Meskipun masih ada beberapa kendala dalam pembelajaran online tetapi digitalisasi pendidikan harus terus dilakukan dengan berbagai kesiapan oleh berbagai pihak. Guru maupun siswa saat ini harus familier dengan teknologi karena teknologi digital adalah model pendidikan masa depan. Keberhasilan upaya digitalisasi dalam dunia pendidikan terkait dengan respons dan tindakan para pelaku pendidikan.
Sekolah, guru, siswa, bahkan orang tua harus bersedia menerima perubahan pola pembelajaran konvensional ke digital. Namun, kesiapan pemerintah dalam mendukung digitalisasi pendidikan. Terlebih dengan program Merdeka Belajar yang digagas oleh pemerintah tentunya peran teknologi dalam pembelajaran sangat diperlukan disertai fasilitas yang memadai.
ADVERTISEMENT
Perubahan dalam pembelajaran tentunya dapat dilakukan dengan proses adaptasi atau penyesuaian pembelajaran berbasis teknologi khususnya dalam pembelajaran daring sekarang ini. Salah satu adaptasi yang dapat dilakukan adalah dengan melatih guru, siswa, dan orang tua dalam mempersiapkan dan menyongsong digitalisasi pembelajaran secara perlahan. Sekolah dan lembaga harus mengarahkan bahwa transformasi digital dalam pembelajaran bukanlah sebuah halangan atau ancaman melainkan suatu metode pembelajaran masa depan.
Ida Rufaidah (Mahasiswi Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta)
Sejumlah siswa mengikuti proses belajar mengajar dalam jaringan (daring) di bekas posko COVID-19 di tepi jalan untuk mendapatkan sinyal jaringan internet, di Desa Madang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Selasa (4/8). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO