Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Dharma Santi Nasional 2025: Pesan Inspiratif “Manawasewa Madawasewa”
27 April 2025 15:12 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dharma Santi Nasional 2025 berlangsung dengan meriah dan khidmat di GOR A. Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, pada Sabtu 26 April 2025. Ribuan umat Hindu dari seluruh penjuru Indonesia hadir merayakan momen penuh makna ini.
ADVERTISEMENT
Acara Dharma Santi merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947/2025. Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat menjadi penyelenggara utama Dharma Santi Nasional ini.
Adapun tema besar yang diusung adalah “Manawasewa, Madhawasewa: Mewujudkan Indonesia Emas 2045”. Tema yang menegaskan nilai pengabdian kepada sesama sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.
Ketua Panitia Dharma Santi Nasional 2025, Gede Narayana, membuka acara dengan penuh semangat. Ia menjelaskan pentingnya penyatuan nilai spiritual Hindu dengan semangat kebangsaan Indonesia. Menurutnya, Dharma Santi 2025 selaras dengan visi besar Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.
Setidaknya perayaan Hari Suci Nyepi mencakup empat aspek utama. Aspek ritual meliputi Upacara Melasti di Cilincing dan Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan. Catur Brata Penyepian dijalankan dengan penuh kedamaian dan keheningan oleh seluruh umat Hindu. Aspek intelektual diisi dengan Seminar Nasional yang menghadirkan tokoh lintas agama. Aspek sosial dan lingkungan diwarnai dengan bakti sosial, pemeriksaan kesehatan, dan penanaman pohon. Aspek seremonial berpuncak pada acara Dharma Santi Nasional yang dihadiri ribuan umat dan tokoh bangsa.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua Umum PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, memberikan sambutan yang membakar semangat, menekankan pentingnya mewujudkan Asta Cita melalui kepemimpinan berbasis ajaran Hindu. Ia mengaitkan Asta Cita pemerintah dengan konsep Asta Brata dalam Manawa Dharmasastra. Lanjutnya, Dharma Santi adalah sarana simakrama dan pelatihan mental kepemimpinan.
PHDI mendorong umat Hindu untuk tampil aktif dan mengasah kualitas kepemimpinan mereka. Wisnu Bawa Tenaya mengajak seluruh umat mendukung program nasional menuju Indonesia Emas 2045. Harmonisasi antara ajaran agama dan kepemimpinan dinilai menjadi kunci keberhasilan bangsa. Asta Cita dan Asta Brata menjadi panduan spiritual dan praktis untuk masa depan Indonesia.
Menteri Kabinet Merah Putih Beri Apresiasi
Menteri Agama Nasaruddin Umar turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Dharma Santi Nasional 2025. Menag Nasaruddin memandang Dharma Santi sebagai ruang rekonsiliasi sosial dan spiritual bangsa.
ADVERTISEMENT
Beliau menyamakan makna Dharma Santi dengan tradisi Halalbihalal dalam Islam. Tema "Manawasewa, Madhawasewa" dinilai sebagai landasan penting pembangunan nasional.
Nasaruddin mengapresiasi semangat pelayanan yang memadukan nilai spiritual dan sosial. Beliau menyinggung konsep Ekoteologi yang sejalan dengan ajaran Tri Hita Karana Hindu. Ekoteologi menekankan pentingnya hubungan manusia dengan sesama, alam, dan Tuhan.Konsep ini menjadi kekuatan spiritual untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator PMK, Pratikno, juga hadir dan memberikan sambutan yang inspiratif. Pratikno menyampaikan ucapan selamat Hari Suci Nyepi atas nama Presiden Prabowo Subianto. Beliau memuji Dharma Santi sebagai inspirasi penting dalam pembangunan nasional. Ia mengingatkan pentingnya keheningan di tengah hiruk-pikuk dunia modern.
Hari Suci Nyepi menurut Pratikno menjadi kebutuhan jiwa manusia untuk beristirahat dan merenung. Ia menyebut Catur Brata Penyepian sebagai bentuk pengendalian diri yang luar biasa. Menko PMK menekankan pentingnya hening untuk menemukan arah dan makna kehidupan. Beliau mengajak seluruh masyarakat meneladani nilai-nilai luhur dalam Catur Brata Penyepian.
ADVERTISEMENT
Acara Dharma Santi Nasional 2025 ini juga dihadiri Menteri PPPA Arifah Fauzi dan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati (Ni Luh Puspa). Wamendukbangga Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka turut serta dalam memeriahkan acara ini.
Selain itu, Direktur Jenderal Bimas Hindu, I Nengah Duija, pimpinan majelis agama, serta tokoh nasional hadir bersama umat Hindu. Dharma Santi Nasional 2025 berlangsung dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB.
Momentum Spiritualitas Kebangsaan Menuju Indonesia Emas 2045
Pertunjukan seni budaya dari Bali, Jawa, Sunda, dan Tamil turut memeriahkan Dharma Santi Nasional 2025. Penampilan musisi Balawan dan penyanyi Maydea X Factor Indonesia menambah keceriaan dan kebanggaan.
Dharma Santi menjadi momentum penting untuk memperkuat kerukunan nasional. Semangat mokṣārtham jagad hitāya ca iti dharma menjadi landasan seluruh rangkaian acara. Seluruh umat diajak bersama mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045.
ADVERTISEMENT
Momentum Dharma Santi Nasional 2025 menyatukan nilai spiritual, sosial, dan nasionalisme dalam satu perayaan. Acara ini menunjukkan dedikasi umat Hindu dalam menjaga harmoni berbangsa dan bernegara. Melalui simakrama, umat Hindu mempererat ikatan persaudaraan lintas daerah dan budaya.
Selanjutnya, Dharma Santi membuktikan kekuatan nilai-nilai keagamaan dalam membangun bangsa yang kuat. Setiap doa, senyum, dan langkah peserta Dharma Santi membawa semangat Indonesia Emas. Kehangatan dan rasa persaudaraan mewarnai seluruh rangkaian acara dari awal hingga akhir.
Di sisi lain, Dharma Santi bukan hanya selebrasi, tetapi juga refleksi dan penguatan nilai spiritual bangsa. Nilai Manawasewa dan Madhawasewa menjadi fondasi kokoh membangun Indonesia masa depan. Umat Hindu berkomitmen terus berkarya untuk kejayaan bangsa dan kemanusiaan universal. Dharma Santi Nasional 2025 meninggalkan pesan bahwa pengabdian kepada sesama adalah jalan mulia menuju Tuhan. Semua umat, tanpa terkecuali, memiliki peran penting dalam menggapai cita-cita besar bangsa.
ADVERTISEMENT
Penulis: I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, Wakil Ketua IX Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bekasi