Konten dari Pengguna

Puluhan Siswa Belajar Menulis, Langsung dengan Pakarnya "Sosiawan Leak"

Saif A Pujangga
Penulis dan Pengajar di Yogyakarta - S1 Bidang Ilmu Tasawuf
1 Mei 2025 21:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Saif A Pujangga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Selepas acara, para siswa dari berbagai sekolah berfoto bareng Sosiawan Leak dan panitia Yayayan SHEEP Indonesia di Kopi Legi Garden Resto, Rabu (30/4/2025). Foto: Saif A Pujangga
zoom-in-whitePerbesar
Selepas acara, para siswa dari berbagai sekolah berfoto bareng Sosiawan Leak dan panitia Yayayan SHEEP Indonesia di Kopi Legi Garden Resto, Rabu (30/4/2025). Foto: Saif A Pujangga
ADVERTISEMENT
Yayasan SHEEP Indonesia (YSI) berkolaborasi dengan 8 sekolah di Yogyakarta, salah satunya Sekolah SMP, SMA dan Pesantren Bumi Cendekia, menggelar "Workshop Menulis dan Pembekalan Ekspedisi" di Kopi Legi Garden Resto, Rabu (30/4/2025).
ADVERTISEMENT
Workshop menulis ini berlangsung dari pagi hingga sore hari, diikuti oleh 35 peserta terdiri dari 3 siswa dan satu guru pendamping dari 8 sekolah yang mengikuti.
Acara diawali oleh SHEEP, membuka mata anak-anak tentang dampak perubahan iklim dan keadilan iklim di Desa Timbulsloko, Sayung, Demak yang selama ini lama tertutupi.
Mbak Evi, salah satu pemateri dari SHEEP memaparkan, "Desa Timbulsloko, Sayung, Demak ini telah lama menghadapi abrasi pantai, rob berkepanjangan, dan penurunan muka tanah yang menyebabkan pemukiman, sekolah, dan jalan desa tergenang air setiap harinya, dulunya masyarakat di sana berjalan di atas tanah, kini harus berjalan di atas genangan air".
Lanjutnya, "Kondisi ini menjadi potret dari ketidakadilan iklim yang muncul akibat krisis iklim, tapi kelompok masyarakat terutama anak-anak harus menanggung beban dari kerusakan lingkungan yang terjadi".
Potret Sosiawan Leak saat memaparkan materinya dihadapan para siswa yang hadir. Foto: Saif A Pujangga
Selepas paparan itu, giliran Sosiawan Leak (penulis, penyair dan pegiat literasi) mengasah langsung critical thinking para siswa dalam menulis.
ADVERTISEMENT
"Menulis seperti mengikat hewan buruan, kalau tidak kita ikat, dia akan lari. Begitu pula ilmu pengetahuan, kalau tidak kita tulis, kita akan lupa", Ujar Putra Maulana, siswa SMA Bumi Cendekia, saat dipantik oleh Pak Leak tentang pertanyaan, untuk apa kita menulis?.
Seluruh siswa sangat antusias mendengarkan penjelasan Pak Leak mengenai cara menulis. Pak Leak membongkar ketakutan, rasa malu dan kebingungan siswa dengan ajakan, “Mulailah menulis!, apa yang kamu dengar, kamu lihat, kamu rasakan, kamu alami, tulislah dan rangkailah!" ujarnya sambil tertawa.
Dibalik kepandaiannya menulis, Pak Leak juga mahir menyampaikan materi. Salah satunya saat Pak Leak menjelaskan materi gagasan tulisan di bagian eksposisi (membuka serangkaian gagasan yang tertutup), ia menggambarkan seperti sepasang pengantin baru, "setelah menikah kita membuka yang masih tertutup" ungkapnya sambil tertawa lagi, sontak siswa yang menangkap maksud tersebut ikut tertawa.
Guru pendamping dan para siswa dari SMP, SMA dan Pesantren Bumi Cendekia mengabadikan moment bersama Pak Leak sebelum meninggalkan acara. Foto: Saif A Pujangga
Di akhir sesi, Pak Leak juga memberikan buku-buku karyanya kepada para siswa, salah satunya buku Ziarah Atawa Tamasya? Kitab Puasa Sosiawan Leak. Para siswa yang mendapatkan buku tersebut juga diberikan tanda tangan dan foto bersama.
ADVERTISEMENT
Workshop menulis ini bertujuan membekali siswa-siswa memahami keresahan isu yang terjadi dan menajamkan keterampilan menulis siswa, saat mendokumentasikan pengalaman selama ekspedisi di Desa Timbulsloko, Sayung, Demak pada tanggal 6-7 Mei mendatang.
Rencananya, sepulang observasi dan wawancara dari Desa Timbulsloko, Sayung, Demak. SHEEP, Pak Leak dan para siswa akan menyuarakan ketidakadilan iklim yang terjadi ini lewat sebuah karya dalam bentuk buku yang ditulis bersama agar memantik simpati masyarakat luas.