Konten dari Pengguna

Kekerasan Terhadap Anak: Salah Orang Tua atau Lingkungan?

Ifan Maulana
Mahasiswa Hukum Keluarga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
21 Mei 2024 7:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ifan Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Benarkah rentan terjadi kekerasan pada anak?

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak-anak sangat identik dengan kata lemah lembut dan kasih sayang. Anak merupakan anugerah yang diberikan kepada setiap pasangan dari laki-laki dan perempuan yang telah menikah. Para orang tua seharusnya memberikan kasih sayang penuh kepada anak-anaknya, terlebih mencakup hal-hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan, seperti gizi anak, pendidikan, kasih sayang, kesehatan, dan lain-lain.
https://www.pexels.com/id-id/foto/duduk-bermain-muda-belum-tua-7466172/
Maka dari itu, anak-anak sangat rentan jika menyangkut hal-hal yang bersifat kepada perasaan. Bukan permasalahan pada parenting orang tua kepada anak, tapi memang begitu faktanya bahwa anak sangat identik dengan perasaan.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu ini, banyak bermunculan kasus kekerasan pada anak, khususnha terjadi di lingkungan sekolah. Sebetulnya kasus kekerasan pada anak tidak terjadi belakangan ini saja, di tahun-tahun sebelumnya pun banyak terjadi kasus kekerasan pada anak. Kekerasan pada anak perlahan menjadi momok yang membuat khawatir para orang tua. Bagaimana tidak, para orang tua yang dengan kepercayaan penuh menyekolahkan anak-anaknya di sekolah pilihan, tetapi anaknya menjadi korban kekerasan.
Kekerasan yang terjadi pada anak tidak luput dari peran orang tua dan lingkungan, karena orang tua dan lingkungan sangat mempengaruhi pertumbuhan karakter anak. Anak cenderung meniru apa yang dilihat dan didengar, terlebih itu dari orang tua yang setiap waktu bersama anak. Sehingga karakter anak lambat laun terbentuk berdasarkan didikan orang tua. Orang tua yang sering bertengkar di depan anak, membuat anak mudah untuk meniru apa yang orang tua lakukan. Akan tetapi, bukan sepenuhnya kesalahan orang tua jika terjadi kekerasan terhadap anak, peran lingkungan juga sangat mendukung terjadinya kekerasan anak.
https://www.pexels.com/id-id/foto/berawan-anak-laki-laki-bocah-lelaki-bocah-laki-laki-7243960/
Lingkungan tempat bermain anak pun menjadi faktor yang bisa memicu terjadinya kekerasan terhadap anak. Pasalnya, dunia anak penuh dengan interaksi bersama anak-anak lainnya yang memiliki didikan berbeda-beda dari orang tuanya masing-masing. Dari aspek parenting, kasih sayang, maupun pendidikan yang sudah pasti berbeda. Hal-hal tersebut mendorong para anak berinteraksi sesuai dengan didikan orang tuanya sendiri.
ADVERTISEMENT
https://www.pexels.com/id-id/foto/keluarga-yang-penuh-kasih-menertawakan-meja-makan-yang-nyaman-3807571/
Begitu pentingnya peran orang tua dan lingkungan untuk menghindari kekerasan terhadap anak. Anak yang kelak membanggakan para orang tua, tak lepas dari bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak. Keseimbangan antara orang tua dan lingkungan yang baik menumbuhkan karakteristik yang baik pada anak sebagai langkah awal mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak. Lebih daripada itu bekal dasar yang harus dipersiapkan bagi setiap pasangan yang ingin menikah adalah pengetahuan tentang bagaimana mendidik anak dengan baik. Karena jika didikan orang tuanya baik, maka bisa dipastikan anaknya akan baik juga.